VKTR Operasikan 20 Bus Listrik dengan TKDN 40 Persen untuk TransJakarta

JAKARTA, - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) resmi mengoperasikan 20 unit bus listrik Completely Knocked Down (CKD) pertama dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen.
Bus tersebut mulai melayani koridor 10 (rute Tanjung Priok–PGC) dan koridor 14 (rute Jakarta International Stadium–Senen), menjadi langkah penting menuju elektrifikasi transportasi publik yang berkelanjutan di Indonesia.
Direktur Utama VKTR, Gilarsi W. Setijono, menyatakan bus listrik ini mencerminkan komitmen VKTR untuk memperkuat industri lokal sekaligus mendukung kebijakan pemerintah terkait pengadaan barang dengan kandungan dalam negeri.
"Produksi bus listrik CKD dengan TKDN tinggi ini adalah bukti dedikasi kami dalam mendukung kemandirian industri otomotif nasional. VKTR terus menghadirkan solusi inovatif untuk mendukung agenda keberlanjutan pemerintah," kata Gilarsi dalam keterangan resmi, Senin (13/1/2025).
Baca juga: Mulai Hari Ini, 58 Bus Listrik DAMRI Beroperasi di Jalur Koridor 2 dan 8 Transjakarta
VKTR juga tengah menyelesaikan pembangunan pabrik baru di Magelang, yang dirancang untuk mempercepat produksi dan meningkatkan efisiensi operasional.
Pabrik ini dijadwalkan rampung pada Januari 2025, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik regional.
Bus listrik ini merupakan hasil kolaborasi VKTR dengan PT Laksana Bus Manufaktur, pemimpin industri karoseri di Indonesia.
Kolaborasi ini memastikan setiap unit bus memenuhi standar internasional dengan tetap mengutamakan penggunaan komponen lokal.
Gilarsi menambahkan, operasional bus listrik ini memberikan dampak signifikan, baik dalam pengurangan emisi karbon maupun efisiensi operasional.
Baca juga: Menperin Ultimatum Apple soal Ancaman Sanksi Pencabutan Nilai TKDN
Inisiatif ini juga mendukung target TransJakarta untuk sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik pada 2030.
"Elektrifikasi transportasi publik adalah masa depan. VKTR berkomitmen berada di garis depan perubahan ini, memperkenalkan teknologi yang andal, dan mendorong kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan masa depan transportasi yang lebih hijau," tutupnya.
Terkini Lainnya
- Prabowo Sebut Stimulus Ramadhan-Lebaran 2025 Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi
- Danantara, Kunci Percepatan Investasi Hijau di Indonesia
- Premanisme Ganggu Kawasan Industri, Menperin Minta Bantuan Satpol PP
- Link dan Cara Cek Daftar Nama Jemaah Haji 2025
- Pembiayaan Solusi Emas Hijrah Bank Muamalat Capai Rp 39,7 Miliar di 2024
- Prabowo Umumkan 8 Kebijakan Ekonomi untuk Dorong Pertumbuhan
- Masih Ada Kuota, Pelunasan Biaya Haji Khusus Diperpanjang sampai 21 Februari 2025
- Utang Luar Negeri Indonesia Desember 2024 Tembus Rp 6.881 Triliun
- MoU Kemendes dan Kemenekraf Dorong Ekonomi Kreatif Bergeliat di Desa
- Prabowo Umumkan Capaian Ekonomi dan Kebijakan Baru: Devisa Hasil Ekspor Wajib 100 Persen di Dalam Negeri
- Temui Driver Ojol yang Berdemo, Menaker Janji Aturan soal THR Segera Terbit
- Nexmedis Raih Pendanaan dari East Ventures dan Forge Ventures
- Percepat Transformasi Digital Industri Manufaktur, Smartfren Gandeng Siemens
- Spiral Inefisiensi dalam Perencanaan Fiskal
- Ungkap Tujuan Danantara, Prabowo: Mengelola dan Menghemat Kekayaan Negara
- Pertamina International Shipping Buka Peluang Bisnis Muatan "Green Cargo" Pada 2025
- Saham DGWG Naik 15,65 Persen pada Hari Pertama Melantai di Bursa
- BRI Raup Rp 1,6 Triliun dari Transaksi AgenBRILink Sepanjang 2024
- Pelindo Layani 1,9 Juta Penumpang dan 130.000 Kendaraan Selama Libur Nataru
- Saham OBAT Melonjak di Hari Pertama IPO, Raup Rp 59,5 Miliar