Saham Perbankan Memerah, Analis: Sektor Masih Menarik

JAKARTA, - Saham-saham perbankan terkoreksi pada penutupan perdagangan Senin (13/1/2025). Hal ini hampir terjadi di semua bank dengan kapitalisasi pasar yang besar.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menuturkan bahwa pada dasarnya sektor perbankan masih cukup menarik bagi investor pada 2025 ini.
"Jika investor ingin mengincar dividen, saya pikir perbankan menjadi salah satu sektor yang menarik perhatian para pelaku investor," kata dia kepada , Senin (13/1/2025).
Ia menyebutkan, beberapa hal yang patut menjadi catatan bagi investor yang ingin mengoleksi saham perbankan adalah adanya pertumbuhan yang progresif di akhir 2024 atau menjelang masa Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: IHSG Anjlok ke Level 7.016, Saham ERAA dan PANI Jadi Penekan Utama
Hal itu tak lain ditopang oleh penyaluran kredit yang tumbuh selaras dengan konsumsi domestik yang meningkat pada periode akhir tahun.
Namun demikian, saat ini kebijakan suku bunga masih tergolong tinggi. Hasilnya, borrowing cost perbankan masih tinggi.
"Untuk 2025, kalau saya pikir, meskipun suku bunga tinggi masih diterapkan dan memicu adanya kenaikan borrowing cost, tetap saja pertumbuhan kredit pun masih bisa terus terjadi," ujar dia.
Dihubungi secara terpisah, Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menjelaskan bahwa secara prospek, sektor perbankan dinilai masih cukup menarik.
"Tapi memang tekanan situasi dan kondisi dari ketidakpastian memang menghantui gerakan pasar, khususnya di sektor perbankan," ungkap dia.
Ia menambahkan, di tengah laporan kinerja sektor perbankan yang mengalami tantangan tahun lalu, investor ingin menantikan laporan penuh untuk 2024.
Lebih lanjut, Nico bilang bahwa tahun ini, pihaknya masih yakin sektor perbankan akan melaju, meskipun menghadapi tantangan di awal tahun.
"Meskipun mendapatkan beberapa tekanan dari global, khususnya, seharusnya kinerja sektor ini membaik di tahun ini," kata dia.
Baca juga: Babak Belur Saham Bukalapak sejak IPO
Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan hari ini, sektor perbankan kompak melemah.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI, misalnya, terkoreksi 160 poin setara 3,99 persen ke level 3.850 per saham.
Kemudian, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI turun 75 poin, setara 1,34 persen ke level 5.525.
Selanjutnya, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BBNI turun 140 poin atau setara 3,22 persen ke level 4.210 per saham.
Selain itu, saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BBTN turun 40 poin atau 3,57 persen ke level 1.080.
Dari sektor swasta, saham PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) juga mencatat pelemahan 50 poin, setara 0,51 persen ke level 9.675.
Kemudian, saham PT Bank CIMB Niaga Tbk atau BNGA juga melandai 20 poin atau 1,16 persen ke level 1.710 pada perdagangan Senin ini.
Baca juga: Emiten Milik Aguan CBDK Resmi IPO, Saham Langsung ARA
Terkini Lainnya
- Gandeng Polri Awasi HPP Gabah, Mentan: Kami Kolaborasi, Supaya Tidak Ada Penyimpangan
- Bansos PKH 2025: Jadwal Pencairan, Besaran Bantuan, dan Cara Ceknya
- Duduk Perkara BYOND BSI yang Eror, "Upgrade" Sistem sampai Normal Kembali
- KKP Hari Ini Bongkar Pagar Laut Bekasi
- Cek Rekening, Dana Investasi SBR012T2 Sudah Cair
- IHSG Bakal Terkoreksi Lagi? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
- Wall Street Menguat Ditopang Saham Teknologi dan Industri Baja-Aluminium
- Sempat Punya Ratusan, Kini Gerai Teguk Tinggal 35 Outlet
- Investor Keluhkan Aktivitas Ormas, Begini Respons BKPM
- Mau Pasang Listrik Baru? Catat Biaya Penyambungan PLN 2025
- Menteri Rosan Bantu Carikan Investor untuk IKN Sampai ke Singapura
- Ombudsman Bongkar Masalah Distribusi Elpiji 3 Kg: Stok Tak Merata, Masyarakat Sulit Akses
- [POPULER MONEY] Jadwal dan Cara Cek PenerimaBansos BPNT 2025 | DPR dan Ditjen Pajak Sepakati Gunakan 2 Sistem Perpajakan
- Ketika Lampu Redup dan AC Semakin Hangat di Kementerian BUMN…
- Rahasia Sukses Menurut Steve Jobs: Bukan Soal Bakat, tapi Cara Berpikir
- Gandeng Pegadaian, Hartadinata Bangun Ekosistem Emas di Indonesia
- Kemenperin: Lebih dari 12.000 iPhone 16 Mendapatkan IMEI
- Ma'ruf Amin: Keuangan Syariah Indonesia Masih Sangat Potensial
- Kemenkeu Sebut Masalah Nomenklatur Jadi Sebab Tukin Dosen ASN Belum Dibayar
- Pelaporan SPT Tahunan 2024 Masih Pakai e-Filing DJP Online, Belum Pakai Coretax