Dua Anak Usaha Pertamina Pasarkan Produk Kilang Ramah Lingkungan ke Pasar Global

JAKARTA, – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan Pertamina International Marketing & Distribution Pte. Ltd. (PIMD), dua anak usaha Pertamina, memperkuat kerja sama strategis untuk memasarkan produk kilang berkualitas dan ramah lingkungan ke pasar global.
Melalui penandatanganan Master Sales & Purchase Agreement (MPSA) yang berlaku hingga 2027, kedua perusahaan menegaskan komitmen mereka dalam meningkatkan nilai tambah produk kilang Pertamina di pasar internasional.
Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman, mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk menghadapi tantangan global sekaligus memberikan dampak positif bagi perusahaan dan perekonomian Indonesia.
"Kerja sama ini menunjukkan komitmen kami untuk terus berinovasi dan memperluas pasar global. Kami mengapresiasi PIMD atas dedikasinya dalam memasarkan produk kilang ke pasar internasional," ujar Taufik, melalui keterangan pers, Senin (13/1/2025).
Perjanjian ini melanjutkan kemitraan yang telah berjalan sejak 2021. Selama periode tiga tahun terakhir, lebih dari 16 juta barel produk kilang Pertamina telah berhasil dipasarkan ke pasar internasional.
Produk-produk tersebut meliputi Marine Fuel Oil Low Sulphur (bahan bakar kapal ramah lingkungan), decant oil, benzene, propylene, green coke, vacuum residue, hingga paraxylene.
Di bawah MPSA baru, terdapat pengembangan skema seperti profit sharing, swap, dan project blending yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan optimalisasi sumber daya. PIMD akan tetap bertanggung jawab memasarkan produk-produk ini secara global, sementara KPI memastikan ketersediaan komponen utama berkualitas tinggi.
Seremoni penandatanganan MPSA juga dihadiri oleh Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, dan Aditya Budi Prabowo, Managing Director Pertamina International Marketing & Distribution.
Baca juga: Kilang Pertamina Bakal Olah Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar
Komitmen pada Prinsip ESG
Sebagai anak perusahaan Pertamina, KPI terus menjalankan bisnis pengolahan minyak dan petrokimia sesuai prinsip Environment, Social & Governance (ESG).
KPI juga telah menjadi anggota United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen terhadap sepuluh prinsip universal UNGC.
Langkah ini merupakan bagian dari visi KPI untuk menjadi perusahaan kilang minyak dan petrokimia berkelas dunia yang ramah lingkungan dan memiliki tata kelola yang baik.
Melalui sinergi ini, KPI dan PIMD siap mengoptimalkan potensi sumber daya, memperluas pasar global, dan memperkuat kontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.
Terkini Lainnya
- Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Lagi, Simak Rincian Per 11 Februari 2025
- Coretax Tetap Diterapkan Meski Bermasalah, Paralel dengan Sistem Lama
- Gandeng Polri Awasi HPP Gabah, Mentan: Kami Kolaborasi, Supaya Tidak Ada Penyimpangan
- Bansos PKH 2025: Jadwal Pencairan, Besaran Bantuan, dan Cara Ceknya
- Duduk Perkara BYOND BSI yang Eror, "Upgrade" Sistem sampai Normal Kembali
- KKP Hari Ini Bongkar Pagar Laut Bekasi
- Cek Rekening, Dana Investasi SBR012T2 Sudah Cair
- IHSG Bakal Terkoreksi Lagi? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
- Wall Street Menguat Ditopang Saham Teknologi dan Industri Baja-Aluminium
- Sempat Punya Ratusan, Kini Gerai Teguk Tinggal 35 Outlet
- Investor Keluhkan Aktivitas Ormas, Begini Respons BKPM
- Mau Pasang Listrik Baru? Catat Biaya Penyambungan PLN 2025
- Menteri Rosan Bantu Carikan Investor untuk IKN Sampai ke Singapura
- Ombudsman Bongkar Masalah Distribusi Elpiji 3 Kg: Stok Tak Merata, Masyarakat Sulit Akses
- [POPULER MONEY] Jadwal dan Cara Cek PenerimaBansos BPNT 2025 | DPR dan Ditjen Pajak Sepakati Gunakan 2 Sistem Perpajakan
- Dorong Bahan Bakar Alternatif, Semen Indonesia Gandeng Resinergi
- Bumi Siak Pusako Rampungkan Survei Seismik 2D 156 Kilometer di Blok CPP Rokan Hilir
- Saham Perbankan Memerah, Analis: Sektor Masih Menarik
- Kebakaran Los Angeles Ancam Industri Asuransi AS dengan Kerugian hingga Rp 310 Triliun
- Gandeng Pegadaian, Hartadinata Bangun Ekosistem Emas di Indonesia