Great Eastern Life Gandeng OCBC Hadirkan Asuransi Jiwa dalam Dollar AS

JAKARTA, - Perusahaan asuransi jiwa Great Eastern Life Indonesia menggandeng OCBC, meluncurkan GREAT Max Pro Assurance, sebuah produk asuransi jiwa dalam mata uang dollar AS yang dirancang untuk memberikan perlindungan finansial sekaligus stabilitas aset.
Produk ini menjadi pelengkap yang relevan dalam deretan solusi keuangan yang ditawarkan melalui jalur bancassurance OCBC.
Produk ini memberikan pilihan yang lebih fleksibel bagi nasabah dengan kebutuhan perencanaan jangka menengah. Dengan fokus pada keseimbangan antara pertumbuhan kekayaan, likuiditas, dan stabilitas, GREAT Max Pro Assurance menjawab kebutuhan pasar.
Baca juga: Premi Asuransi Jiwa Tembus Rp 88,49 Triliun, Bancassurance Jadi Penopang

Direktur Bancassurance Great Eastern Life Indonesia Sisca Then mengatakan, di tengah ketidakpastian ekonomi global, GREAT Max Pro Assurance hadir sebagai solusi perlindungan yang menggabungkan stabilitas, pertumbuhan aset, dan perlindungan jiwa dalam satu produk.
Produk ini tersedia dalam mata uang dollar AS dengan jaminan imbal hasil tetap selama lima tahun pertama.
"Sehingga, produk ini dapat memberikan kepastian dan rasa tenang bagi nasabah di dalam merencanakan keuangan untuk mencapai tujuan finansialnya," ujar dia dalam keterangan resmi, Selasa (14/1/2025).
Sementara itu, Premier Banking Division Head OCBC Juky Mariska menuturkan produk ini memberikan pilihan bagi nasabah untuk memiliki perlindungan sekaligus terdapat nilai tunai yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
"Dan aspirasi keuangan nasabah di setiap tahapan kehidupan, sehingga mereka dapat merencanakan masa depan dengan lebih tenang dan percaya diri,” ungkap dia.
Terkini Lainnya
- Premanisme Ganggu Kawasan Industri, Menperin Minta Bantuan Satpol PP
- Link dan Cara Cek Daftar Nama Jemaah Haji 2025
- Pembiayaan Solusi Emas Hijrah Bank Muamalat Capai Rp 39,7 Miliar di 2024
- Prabowo Umumkan 8 Kebijakan Ekonomi untuk Dorong Pertumbuhan
- Masih Ada Kuota, Pelunasan Biaya Haji Khusus Diperpanjang sampai 21 Februari 2025
- Utang Luar Negeri Indonesia Desember 2024 Tembus Rp 6.881 Triliun
- MoU Kemendes dan Kemenekraf Dorong Ekonomi Kreatif Bergeliat di Desa
- Prabowo Umumkan Capaian Ekonomi dan Kebijakan Baru: Devisa Hasil Ekspor Wajib 100 Persen di Dalam Negeri
- Temui Driver Ojol yang Berdemo, Menaker Janji Aturan soal THR Segera Terbit
- Nexmedis Raih Pendanaan dari East Ventures dan Forge Ventures
- Percepat Transformasi Digital Industri Manufaktur, Smartfren Gandeng Siemens
- Spiral Inefisiensi dalam Perencanaan Fiskal
- Ungkap Tujuan Danantara, Prabowo: Mengelola dan Menghemat Kekayaan Negara
- Ekspor Januari 2025 Turun 8,56 Persen, Tumbuh 4,68 Persen secara Tahunan
- Mentan: Indonesia Produsen Sawit Terbesar, Harga Minyak Goreng Tak Seharusnya Naik
- Tak Ada Tindakan dari Pemilik dalam 20 Hari, KKP Bakal Bongkar Pagar Laut di Tangerang
- Kerap Bermasalah, Command Center Coretax Disambangi Luhut dan Sri Mulyani
- Unilever Indonesia Perkenalkan Jajaran Direksi Baru, Simak Profilnya
- Pemegang Saham Unilever Setujui Penjualan Bisnis Es Krim dan Perubahan Direksi
- Dapat Tekanan dari Presiden dan Mentan, Zulhas Desak Bulog Serap Gabah Petani