pattonfanatic.com

Trinitan Targetkan Produksi 3.200 Ton MHP Nikel pada 2025

Teknologi STAL TGEM mampu mengolah limbah industri menjadi MHP berkualitas tinggi dengan kandungan nikel lebih dari 50 persen.
Lihat Foto

JAKARTA, – Trinitan Green Energy Metals (TGEM), pelopor teknologi pengolahan nikel Kelas 1 yang berkelanjutan, menargetkan produksi 3.200 ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) pada 2025. Target ini sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi di fasilitas GO STAL yang dicapai pada kuartal terakhir 2024.

“Target pertumbuhan ini merupakan bukti komitmen TGEM dalam memenuhi permintaan global terhadap solusi nikel berkelanjutan,” kata Rama A. Panjaitan, Kepala Pengembangan & Manajemen Proyek TGEM, melalui keterangannya, Selasa (14/1/2024).

Rama menjelaskan, TGEM mengandalkan teknologi Step Temperature Acid Leach (STAL) untuk mengolah bijih laterit dan limbah industri seperti katalis bekas.

“Inovasi ini memungkinkan kami mendukung ekonomi sirkular dengan mengolah kembali bahan limbah, sehingga mengurangi dampak lingkungan secara signifikan,” ujarnya.

MHP yang diproduksi TGEM memiliki kandungan nikel lebih dari 50 persen, jauh di atas rata-rata global 30-40 persen. Hal ini membuat TGEM menjadi salah satu pemasok utama nikel berkualitas tinggi di pasar Barat.

Baca juga: Utamakan Keselamatan, Begini Prosedur Pengolahan Nikel di Kawasan IMIP

Masuk pasar Korea dan Jepang

Untuk mencapai target produksi, TGEM memprioritaskan pasar ekspor utama, termasuk Korea dan Jepang, sambil menjajaki peluang di kawasan Barat yang memiliki standar keberlanjutan ketat.

“Teknologi STAL memastikan kami siap memenuhi kebutuhan industri yang mematuhi standar tinggi, sekaligus mendukung tujuan dekarbonisasi global,” tambah Rama. Ia juga menegaskan bahwa TGEM memperkuat kerja sama dengan mitra Barat untuk memastikan rantai pasok nikel yang bertanggung jawab secara lingkungan.

Selain itu, teknologi STAL TGEM mendukung inisiatif Zero Waste dengan mengubah residu menjadi produk sampingan bernilai tambah, menggantikan metode High Pressure Acid Leach (HPAL) yang dikenal menghasilkan limbah berisiko tinggi.

“Penerapan prinsip Zero Waste membuka jalan menuju produksi nikel yang lebih berkelanjutan,” jelas Rama.

Baca juga: Menperin Apresiasi IWIP, Ekspor Prekursor Nikel untuk EV pada Awal 2025

Pengolahan nikel ramah lingkungan

TGEM telah mengembangkan teknologi STAL selama lebih dari 15 tahun dan membangun fasilitas komersial berkapasitas 3.200 ton MHP per tahun.

Proyek lain, seperti STAL One Ecopark di Bogor dan IGNITE Ecopark di Papua Barat, diharapkan meningkatkan kapasitas produksi hingga 400.000 ton per tahun.

Dengan inovasi ini, TGEM berperan penting dalam memajukan teknologi pengolahan nikel yang ramah lingkungan dan mendukung visi Indonesia sebagai pusat pengolahan mineral berkelanjutan di dunia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat