Naik 5,3 Persen, Impor Indonesia 2024 Capai 233,66 Miliar Dollar AS

JAKARTA, - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai impor Indonesia sepanjang 2024 mencapai 233,66 miliar dollar AS atau setara Rp 3.808,65 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.300 per dollar AS.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, nilai impor nasional pada 2024 meningkat 5,31 persen atau 11,77 miliar dollar AS dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 221,89 miliar dollar AS.
Peningkatan impor pada periode ini disebabkan oleh adanya peningkatan pada impor migas dan non-migas secara tahunan.
Baca juga: Banyak Pabrik Tekstil Lokal Tutup, Impor dan Selundupan Dituding Jadi Biang Kerok
Adapun nilai impor migas meningkat 1,24 persen menjadi 36,28 miliar dollar AS, dan nilai impor non-migas meningkat 6,09 persen menjadi 197,38 miliar dollar AS.
"Sepanjang tahun 2024, total impor Indonesia mencapai 233,66 miliar dollar AS yang naik sebesar 5,31 persen dibandingkan dengan tahun lalu," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (15/1/2025).
Ia mengungkapkan, peningkatan impor pada 2024 utamanya dikontribusikan oleh impor bahan baku atau penolong dengan andil sebesar 3,84 persen.
Nilai impor bahan baku atau penolong sepanjang tahun kemarin mencapai 169,68 miliar dollar AS atau meningkat 5,29 persen dari tahun 2023 yang nilai impornya sebesar 161,16 miliar dollar AS.
Sementara itu, impor barang modal secara nilai lebih kecil yakni sebesar 41,28 miliar dollar AS, namun tumbuh lebih tinggi 5,34 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 39,18 miliar dollar AS.
Demikian juga dengan impor barang konsumsi yang nilainya hanya 22,70 miliar dollar AS, tetapi tumbuh 5,37 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 21,55 miliar dollar AS.
Dia melanjutkan, sepanjang tahun 2024, komoditas yang paling banyak diimpor oleh Indonesia adalah dalam kelompok HS 84 atau mesin peralatan mekanis dan bagiannya, di mana impor komoditas ini mencakup sekitar 16,98 persen dari total impor non-migas.
Baca juga: Pemerintah Bakal Impor Gandum, Menko Zulhas: Untuk Pakan Ternak
Adapun nilai impor komoditas mesin peralatan mekanis dan bagiannya sebesar 33,51 miliar dollar AS sepanjang 2024, meningkat 4,23 persen dibandingkan 2023.
Negara asal utama impor komoditas ini adalah China, yang memberikan andil sebesar 51,01 persen dari total impor mesin peralatan mekanis dan bagiannya. Kemudian diikuti Jepang sekitar 9 persen dan Singapura sekitar 5,30 persen.
Jika kita lihat menurut komoditas yang mengalami peningkatan nilai impor tertinggi, yaitu komoditas logam mulia dan perhiasan permata atau HS 71 yang andilnya terhadap total impor non-migas sebesar 2,42 persen.
"Komoditas lain yang mengalami peningkatan nilai impor antara lain adalah mesin dan peralatan mekanis atau HS 84 serta mesin dan perlengkapan elektrik atau HS 85," ucapnya.
Baca juga: Indonesia Akan Impor 2 Juta Ekor Sapi hingga 2029
Terkini Lainnya
- Bank Emas Indonesia Akan Segera Diresmikan Presiden Prabowo, Apa Fungsinya?
- Aturan THR Ojol Masih Dibahas, Menaker: Tunggu Beberapa Hari
- Soroti Konten Kreator Takuti Investor Saham, Bos BRI: Ingin Saya Cari Konten Kreatornya...
- [POPULER MONEY] Ojol Demo dan Matikan Aplikasi secara Massal | Prabowo Umumkan 8 Kebijakan Ekonomi
- Danantara, antara Pengorbanan Rakyat dan Ambisi Pemimpin
- Manfaat JKP Naik Jadi 60 Persen, Menaker Bantah Indikasikan PHK Bakal Makin Tinggi
- Harga Minyak Goreng Naik Jelang Puasa, Kemendag Beberkan Penyebabnya
- Perguruan Tinggi Batal Dapat Izin Pengelolaan Tambang
- Cara Buka Rekening di myBCA Menggunakan Nomor HP Luar Negeri
- Cara Mengatasi Lupa EFIN untuk Wajib Pajak, Bisa Online dari HP
- Dukung Distribusi BBM, HUMI Tambah Kapal Tanker
- Sebut Para Youtuber Takuti Investor Saham, Bos BRI: Bisa Kita "Counter" dengan Fundamental
- Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Dibuka, Begini Cara Daftar dan Syaratnya
- RI, Malaysia, dan Thailand Sepakati Harmonisasi Penggunaan Mata Uang Lokal
- Bahlil Tegaskan Izin Kelola Tambang Diberikan untuk UKM Daerah
- Aturan THR Ojol Masih Dibahas, Menaker: Tunggu Beberapa Hari
- Gakoptindo Komitmen Suplai Tempe-Tahu untuk Makan Bergizi Gratis
- DGWG Pakai Dana IPO untuk Beli Bahan Baku, Dukung Ketahanan Pangan RI
- Kemenkeu Siapkan Insentif Kompetitif untuk Pembentukan Family Office
- Neraca Perdagangan RI Surplus 5 Tahun Berturut-turut, 31,04 Miliar Dollar AS pada 2024
- Pemerintah Sudah Proses Penghapusan Kredit 67.000 UMKM