United Tractors Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca 12.596 Ton dengan 28 Renewable Energy Certificate dari PLN

JAKARTA, – PT United Tractors Tbk (kode saham UNTR) atau UT menegaskan komitmen terhadap transisi energi bersih dengan menerima Renewable Energy Certificate (REC) dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk 28 lokasi operasional sepanjang tahun 2024. Upaya ini memungkinkan UT, bagian dari Grup Astra, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 12.596 ton CO2eq.
Inisiatif ini juga selaras dengan Aspirasi Keberlanjutan Astra Tahun 2030 yang menargetkan peningkatan penggunaan energi baru terbarukan (EBT).
“REC adalah bentuk nyata komitmen PLN dalam menyediakan solusi energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kami sangat mengapresiasi langkah UT yang mendukung program ini,” ujar Joice Lanny Wantania, General Manager PLN UID Kalimantan Barat, melalui keterangannya, Kamis (16/1/2025).
Baca juga: UNTR Bakal Bagi Dividen Interim Rp 667 Per Saham, Ini Jadwalnya
Pada tahun 2024, UT Head Office di Cakung, Jakarta Timur, menerima 8.964 unit REC, sementara 5.730 unit dialokasikan untuk 18 cabang dan 9 site operasional.
Beberapa lokasi cabang tersebut meliputi Surabaya, Balikpapan, Samarinda, Medan, Pekanbaru, Makassar, hingga Jayapura. Adapun site operasionalnya termasuk Tanjung Enim, Muara Lawa, Batulicin, dan Satui.
Menurut Bagus Setiawan, General Affairs and ESG Project Senior Manager UT, program REC ini tidak hanya menurunkan emisi karbon tetapi juga mendukung transisi energi bersih di sektor energi.
“Harapannya, inisiatif ini dapat menginspirasi pelaku industri lainnya untuk mengadopsi EBT guna menciptakan masa depan yang lebih hijau,” ungkapnya.
Baca juga: UNTR Bidik Targetkan Penjualan Emas Tembus 235.000 Ounce
Energi REC yang diterima UT bersumber dari tiga pembangkit listrik energi terbarukan, yaitu:
1. PLTA Ulubelu (Kabupaten Tanggamus, Lampung) yang memanfaatkan aliran Sungai Way Semaka,
2. PLTA Bakaru (Kabupaten Pinrang dan Tana Toraja, Sulawesi Selatan) yang memanfaatkan aliran Sungai Mamasa,
3. PLTP Lahendong (Kota Tomohon, Sulawesi Utara) yang menggunakan panas bumi dari kawasan Gunung Lokon dan Vulkanik Lahendong.
Terkini Lainnya
- Gandeng Standard Chartered, Prudential Hadirkan Investasi Berbasis Dollar AS
- GOTO Bantah Kabar Merger dengan Grab
- DPR Bakal Panggil Bahlil Lagi untuk Bahas Elpiji 3 Kg
- Kawasan IMIP Rumuskan ESG untuk Industri Nikel Berkelanjutan
- Sritex Bakal Kembali Ajukan PK, Menaker: Kita Pantau, yang Penting Produksi Jalan
- Polemik Elpiji 3 Kg, Pemerintah Minta Maaf
- Anggaran Dipotong, PNS BKN Dibolehkan Ngantor Cuma 3 Hari
- PM India Bakal Bertemu Trump, Mau Hindari Pengenaan Tarif Impor?
- DPR: Pengecer Boleh Jual Elpiji 3 Kg Bentuk Kepedulian terhadap UMKM
- Wamenkeu Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan ke Masyarakat
- Ojol Tuntut Aturan THR, Kemenaker: Harapan Kami Perusahaan Juga Mendengarkan
- Jaga Harga Gabah, Pemerintah Tunda Bantuan Pangan sampai April
- Bukalapak Perkuat Pilar Bisnis Investasi lewat BMoney
- Gaji UMR Batam 2025, Tertinggi di Kepri Diikuti Bintan
- Program 3 Juta Rumah Bisa Atasi "Oversupply" Semen di Indonesia
- GOTO Bantah Kabar Merger dengan Grab
- Siapkan Bujet, Simak Diskon Liburan Dwidayatour Carnival 2025 dan Bank Mandiri
- Potensi Reli Pasar Kripto dan Saham AS Jelang Pelantikan Trump
- Asus Berhasil Produksi PC "All in One" di Batam, TKDN 40 Persen
- [POPULER MONEY] Kadin Ungkap Rencana Lawatan Prabowo ke India | Berapa Gaji PPPK Paruh Waktu 2025?
- Program Electrifying Agriculture PLN: Bantu Petani Hemat Biaya dan Tingkatkan Produksi