IHSG Diprediksi Menguat di Akhir Pekan, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Jumat

JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat terbatas pada sesi perdagangan hari ini, Jumat (17/1/2025).
Pada penutupan bursa kemarin, IHSG ditutup menguat ke level 7.107, atau tumbuh 27,96 poin setara 0,39 persen.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, bank sentral Jepang berpotensi meningkatkan tingkat suku bunga sebesar 15 sampai 25 basis poin (bps) dari posisi sekarang di level 0,25 persen.
Hal tersebut dengan syarat sekembalinya Donald Trump menjadi presiden AS tidak memunculkan kebijakan yang bersifat negatif.
Di samping itu, investor pasar modal sedang menunggu data perskonomian China yang diporyeksikan akan naik menjadi 4,8 persen dari sebelumnya 4,6 persen.
Baca juga: IHSG Sentuh Level 7.100-an, Rupiah Lesu
Dari dalam negeri, Indonesia telah mulai memberlakukan pajak minimum global, efektif mulai tahun pajak 2025, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 136 Tahun 2024.
Kebijakan ini merupakan bagian dari Pilar Dua yang diinisiasi oleh G20 dan OECD, dengan dukungan lebih dari 140 negara. Pajak ini mewajibkan perusahaan multinasional dengan pendapatan konsolidasi global minimal 750 juta euro untuk membayar pajak minimum sebesar 15 persen di negara tempat mereka beroperasi.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.070–7.200. Ada potensi koreksi, tetap hati-hati," kata dia dalam analisisnya, Jumat (17/1/2025).
Baca juga: IHSG Tumbuh di Awal Sesi, Rupiah Melemah
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menuturkan, IHSG cenderung bergerak konsolidasi dengan potensi melemah menuju level 7.022 selama masih berada di bawah resisten fraktal 7.197 hari ini.
Namun demikian, IHSG berpeluang untuk naik menuju 7.301 apabila menembus di atas area 7.197-7.231.
"Level support IHSG berada di 7.022, 6.931, dan 6.875, sementara level resistennya di 7.197-7.231, 7.301, dan 7.402. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral," kata dia.
Berikut ini adalah rekomendasi teknikal dari beberapa perusahaan sekuritas.
1. Pilarmas Investindo
- WIKA last price 250, support 244, resistance 290, target 282
- BUMI last price 124, support 117, resistance 13, target 130
Terkini Lainnya
- Ungkap Tujuan Danantara, Prabowo: Mengelola dan Menghemat Kekayaan Negara
- Ekspor Januari 2025 Turun 8,56 Persen, Tumbuh 4,68 Persen Secara Tahunan
- Mentan: Indonesia Produsen Sawit Terbesar, Harga Minyak Goreng Tak Seharusnya Naik
- Harga Tiket Lebih Murah, Ini Daftar KA Go Show Tarif Khusus dari Jogja 2025
- Presiden Prabowo Pastikan THR ASN Aman, Cair Maret 2025
- Bank Sinarmas Luncurkan Layanan Setor dan Tarik Tunai di Kantor Pos
- PT Perikanan Indonesia Bakal Bangun Dua Kapal Tangkap Modern
- Prabowo Umumkan Pembentukan Bank Emas Indonesia, Bakal Diresmikan 26 Februari
- Harga Minyak Goreng dan Gula Naik Jelang Ramadhan, Pemerintah Akan Operasi Pasar
- Paradoks Pertumbuhan dan Efisiensi Anggaran
- Demo Ojol Tuntut THR Dibayangi Ancaman Pemutusan Kemitraan oleh Aplikator
- KAI Sediakan Tarif Parsial untuk KA Parahyangan, Bisa Pilih Sesuai Jarak
- Wamenaker Anggap Tuntutan THR Driver Ojol Wajar, Aplikator Diminta Penuhi
- Indonesia Catat Surplus Neraca Dagang Ke-57 Sejak Mei 2020, Per Januari Ini 3,45 Miliar Dollar AS
- Harga Bahan Pokok 17 Februari 2025: Harga Beras dan Cabai Turun, Bawang Putih Naik
- KAI Hadirkan KA Ijen Ekspres Rute Malang-Banyuwangi (PP), Ini Harga Tiket dan Jadwalnya
- Pelantikan Trump Dapat Dorong Harga Bitcoin hingga Mencapai Rp 1,67 Miliar
- United Tractors Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca 12.596 Ton dengan 28 Renewable Energy Certificate dari PLN
- Hexindo Adiperkasa Perkuat Dukungan untuk Industri Tambang di Indonesia
- Siapkan Bujet, Simak Diskon Liburan Dwidayatour Carnival 2025 dan Bank Mandiri