Airlangga Sebut Penurunan Suku Bunga BI Dapat Menstimulus Sektor Riil

JAKARTA, - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) akan memberikan dampak positif ke sektor riil.
Dengan suku bunga acuan BI yang turun akan membuat perbankan menurunkan suku bunga kredit sehingga dunia usaha bisa mendapatkan pinjaman dengan bunga lebih rendah.
"Tentu baik lah, tingkat suku bunga diharapkan cost of fund perbankan bisa menurunkan tingkat suku bunga agar sektor riil bisa berjalan," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (17/1/2025).
Namun penurunan suku bunga BI kemarin di luar konsensus para ekonom yang memperkirakan suku bunga acuan tetap 6 persen karena adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Baca juga: Airlangga Sebut Pagar Laut di Tangerang dan Bekasi Bukan Bagian Proyek Giant Sea Wall
Terkait hal tersebut, Airlangga menjelaskan, pelemahan rupiah yang terjadi merupakan hal yang wajar terjadi karena dollar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang lain.
Dengan pertimbangan tersebut, BI dapat memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Januari 2025.
"Rupiah lemah itu kan bukan sendirian, itu akibat dollar AS yang menguat terhadap berbagai currency yang lain. Jadi rupiah itu kan ada faktor eksternal juga, jadi internalnya juga tentu penting untuk kita melakukan stimulan terhadap ekonomi dalam negeri," jelasnya.
Baca juga: Puji Suku Bunga Acuan BI Turun, Menko Airlangga: Baik Sekali...
Pada kesempatan berbeda, Airlangga juga mengungkapkan alasan BI sempat menunda penurunan suku bunga acuan pada RDG BI Desember 2024.
Ia bilang, BI menahan penurunan BI rate pada akhir tahun lalu karena suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat atau Fed Fund Rate masih tinggi.
Barulah pada RDG Januari kemarin BI menurunkan suku bunga acuannya karena Bank Sentral AS (The Fed) telah menurunkan Fed Fund Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,25-4,5 persen pada 19 Desember 2024 atau sehari setelah RDG BI Desember 2024 digelar.
"Kemarin BI menahan penurunan karena menunggu Amerika. Karena kita harus rate-nya itu dalam tanda petik tidak lebih rendah dari Amerika. Terutama untuk mencegah tidak terjadi capital flux," ungkapnya usai menghadiri Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Baca juga: Menko Airlangga Sebut Aturan Baru Devisa Hasil Ekspor SDA Terbit Pekan Depan
Sebelumnya, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate atau BI Rate sebesar 25 bps ke posisi 5,75 persen.
Sementara itu, suku bunga lending facility ditetapkan turun sebesar 25 bps menjadi 6,5 persen. Adapun, suku bunga deposit facility juga turun 25 bps menjadi 5 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, keputusan ini diambil berdasarkan asesmen menyeluruh terkait kondisi dan proyeksi ekonomi global dan ekonomi dalam negeri.
Terkini Lainnya
- Pemerintah Siapkan THR untuk Ojol, Gojek Berikan Dukungan Penuh
- Bidik Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Indonesia Butuh Investasi Rp 13.032 Triliun
- Ketika Wamenkeu Bacakan Pidatonya Hasil Terjemahan AI...
- Soal THR Ojol, Ini Respons Grab
- Bank SMBC Sebut Kolaborasi Sektor Publik-Swasta Kunci Indonesia Hadapi Tantangan Ekonomi
- Wamenkeu Thomas Beberkan Program Unggulan Pemerintah untuk Perkuat Daya Saing Indonesia
- Ada Pelantikan Kepala Daerah, Okupansi Hotel di Sekitar Jalan Sudirman-Thamrin Niak 60 Persen
- Naik Rp 8.000, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 18 Februari 2025
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 18 Februari 2025 di Pegadaian
- Apa Itu DHE SDA dan Dampaknya ke Perekonomian
- Cegah Abrasi dan Lindungi Masyarakat, PTPP Tanam 1.000 Mangrove di Pesisir Tambakrejo
- Kurs Rupiah di 5 Bank Besar Indonesia Selasa 18 Februari 2025
- Gaji UMK Balikpapan 2025 dan Selurun Daerah di Kaltim
- Naik Rp 8.000, Cek Rincian Harga Emas Antam 18 Februari 2025
- IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Lesu
- Danantara, antara Pengorbanan Rakyat dan Ambisi Pemimpin
- KISI Asset Management Masuk Jajaran 3 Besar Peningkatan Dana Kelolaan
- Airlangga Sebut Pagar Laut di Tangerang dan Bekasi Bukan Bagian Proyek Giant Sea Wall
- Simak Daftar Terbaru 21 Koperasi "Open Loop" yang Bakal Diawasi OJK
- IHSG Diprediksi Menguat di Akhir Pekan, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Jumat
- Anindya Bakrie Sah Jadi Ketum Kadin 2024-2029, Konflik Kepengurusan Pun Resmi Selesai...