pattonfanatic.com

Bahlil: Seluruh Konsesi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan sambutan pada peresmian 37 fasilitas kelistrikan di 18 provinsi yang digelar secara hybrid dari Kompleks PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).
Lihat Foto

SUMEDANG, - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta izin kepada Presiden Prabowo Subianto untuk memprioritaskan seluruh konsesi gas di Indonesia untuk kebutuhan dalam negeri.

Menurut Bahlil, konsesi gas ke depannya akan fokus untuk kebutuhan energi dan bahan baku hilirisasi.

Bahlil menjelaskan, pada 2025 sampai 2030, kebutuhan gas untuk men-cover 71 persen energi terbarukan di Indonesia kurang lebih sekitar 1.471 BBUTD.

Kebutuhan itu diperkirakan bakal terus naik. Sehingga pada 2034 nanti, kebutuhan gas nasional bisa mencapai 2.659 BBUTD.

Baca juga: Menperin Desak Harga Gas Murah untuk Industri Segera Berlaku

Oleh karena itu lanjut Bahlil, diperlukan strategi agar ketersediaan gas bisa memenuhi seluruh kebutuhan dalam negeri.

"Saya minta izin dalam perencanaan kami ke depan, seluruh konsesi-konsesi gas yang ada di Indonesia, kami akan memprioritaskan (untuk) kebutuhan dalam negeri, khususnya energi dan bahan baku hilirisasi," ujar Bahlil di Kompleks PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).

"Ini juga saya yakin bahwa negara lain akan sedikit merasa gimana-gimana begitu (terhadap kebijakan energi Indonesia). Karena kita sekarang orientasi kita harus memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kalau kita belum cukup, mohon maaf Bapak Presiden, kami belum mengijinkan untuk ekspor," tegasnya.

Akan tetapi, jika nantinya kebutuhan dalam negeri sudah bisa tercukupi, maka menurut Bahlil, pemerintah baru akan membuka kesempatan ekspor gas.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo Subianto mengatakan, ia optimistis dalam lima tahun mendatang Indonesia tidak lagi mengimpor bahan bakar minyak (BBM).

Keyakinan itu menurutnya berdasarkan swasembada energi yang sudah ia targetkan untuk lima tahun pemerintahannya.

"Kita harus swasembada energi, dan sasaran kita 100 persen swasembada energi. Kita, saya percaya dalam waktu yang tidak lama, kita tidak akan lagi impor BBM dari luar," ujar Prabowo saat meresmikan 37 proyek ketenagalistrikan di Kompleks PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).

"Saya punya keyakinan dalam 5 tahun kita tidak impor BBM lagi," tegasnya.

Baca juga: Tak Mau Ketergantungan Asing, Bahlil Minta Bank Nasional Biayai Proyek Hilirisasi

Prabowo menjelaskan, ketahanan energi sangat penting jika sebuah negara ingin bertransformasi menjadi negara industri modern.

Di sisi lain, Indonesia harus mampu mengolah sumber energi yang dimiliki menjadi bahan bakar industri.

"Kita punya sumber alam yang cukup besar, dan kita sekarang punya kemampuan untuk melakukan transformasi ini. Untuk itu, saya kira kita sekarang ini menjadi salah satu negara di dunia yang mungkin termasuk paling maju di bidang transformasi energi," jelas Prabowo.

"Jadi banyak negara teriak-teriak, kita enggak usah teriak-teriak, tapi kita mewujudkan, kita mengarahkan," tambahnya.

Baca juga: Bahlil: 7 Sektor Industri Tetap Dapat Harga Gas Murah, Perluasan HGBT Masih Dikaji

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat