Donald Trump Resmi Presiden AS, Wall Street Tunggu Realisasi Janji Kebijakan Pro Bisnis

NEW YORK, - Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street akan terus memantau janji Presiden AS Donald Trump untuk menindaklanjuti pernyataan pro-bisnis yang dibuatnya selama kampanye.
Hal itu terutama seruannya untuk peraturan yang lebih longgar yang membantu mengangkat saham perbankan, menyusul kemenangan pemilihannya pada bulan November 2024.
Selain itu, komponen lain atau sering disebut perdagangan Trump, termasuk saham berkapitalisasi kecil, saham minyak, dan bitcoin, akan sangat sensitif terhadap arah pemerintahannya ke depan.
Baca juga: Trump Resmi Jadi Presiden AS, IHSG Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
Ekonom global senior Citi, Robert Sockin, menuturkan bahwa harga aset pada 2025 akan sangat dipengaruhi oleh arah kebijakan Trump.
Ketidakpastian kemungkinan akan terus berlanjut dan menjadi ciri khas kepresidenan Trump.
“Trump tampaknya berkembang pesat di tengah dunia yang penuh ambiguitas, atau saat lawan politik dan mitra internasionalnya tidak jelas mengenai langkah selanjutnya. Investor yang tetap gesit tetapi juga tetap fokus pada fundamental ekonomi yang kuat cenderung akan menuai keuntungan,” kata dia, dikutip dari CNBC, Selasa (21/1/2025).
Ia menambahkan bahwa para investor juga dengan penuh harap menunggu apa yang akan dilakukan Trump terkait tarif impor.
Sebelumnya, pernyataan Trump telah menimbulkan kekhawatiran bahwa langkah tersebut dapat memicu kembali inflasi dan menyebabkan bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, turun tangan dengan menaikkan suku bunga.
Namun, perintah eksekutif Trump pada Senin waktu setempat tidak sampai pada penerapan bea baru pada mitra dagang global.
Adapun, Donald Trump memulai masa jabatan keduanya secara agresif dengan serangkaian perintah eksekutif yang terkait dengan kebijakan perdagangan dan energi AS.
Salah satunya, Trump mengumumkan keadaan darurat energi nasional untuk meningkatkan produksi bahan bakar fosil.
Presiden AS menyebut kembalinya dia ke Gedung Putih sebagai awal dari periode pertumbuhan dan keberhasilan bagi negara.
Dalam pelantikannya, Trump juga menjanjikan zaman keemasan baru bagi AS, serta mengeluarkan serangkaian perintah eksekutif.
Sebagai informasi, pasar saham mengalami minggu terbaiknya sejak periode setelah pemilihan Trump.
Indeks S&P 500 naik 2,9 persen minggu lalu, atau jadi minggu terbaiknya sejak periode yang berakhir pada 8 November.
Indeks Dow melonjak 3,7 persen dan Nasdaq Composite naik 2,5 persen minggu lalu.
Adapun, harga saham berjangka naik pada Senin sore waktu setempat (Selasa pagi WIB) setelah Presiden Donald Trump dilantik untuk masa jabatan keduanya. Kontrak berjangka yang terkait dengan S&P 500 naik 0,5 persen. Sementara kontrak berjangka Nasdaq 100 naik 0,6 persen. Kemudian, kontrak berjangka Dow Jones Industrial Average naik 221 poin, atau 0,5 persen.
Sedikit catatan, kontrak berjangka ekuitas naik selama sesi perdagangan yang dipersingkat pada hari Senin dengan perdagangan reguler ditutup untuk hari libur Martin Luther King.
Baca juga: Apa Dampak Pelantikan Donald Trump Jadi Presiden AS pada Pasar Saham Indonesia?
Terkini Lainnya
- Tiket Kereta Laris untuk Mudik Lebaran, KAI: Beberapa Rute Sudah Penuh
- Duduk Perkara Kasus Royalti Agnes Mo Versi LMKN, Masalah Hak Cipta hingga Tuntutan Rp 1,5 Miliar
- Realisasi Investasi Kendal Capai Rp 14,2 Triliun, KEK Jadi Magnet Investor
- Kenapa Dana Darurat Wajib Dipersiapkan? Ini Manfaat dan Cara Mengelolanya
- Gappri Sebut PP 28 Tahun 2024 Bisa Ancam Kedaulatan Ekonomi, Mengapa?
- Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan Online dan Offline Tanpa Paklaring
- Dirut Telkom: AI Bisa Dukung UMKM dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
- MAKN Bakal Bentuk Bidang Hilirisasi Tanah Adat untuk Bantu Ketahanan Pangan
- Perkuat Digitalisasi, BNI dan Astra Credit Companies Jalin Kerja Sama Layanan Autopay
- Simak Rincian 56 Industri Padat Karya yang Karyawannya Dapat Insentif PPh Pasal 21 DTP
- RI Upayakan Perluas Variasi Produk Ekspor ke Jepang
- PLN IP Target Kapasitas Listrik EBT Tambah 2,4 GWh hingga 2035
- BUMI Dukung Transisi Energi Berkelanjutan dengan Efisiensi dan Inovasi
- China Disebut Khawatirkan Produk Baja Asal Indonesia, Mengapa ?
- Trump Mundur dari Kesepakatan, Pemerintah Beri Sinyal Batal Terapkan Pajak Minimum Global 15 Persen
- Trump Resmi Jadi Presiden AS, IHSG Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
- Bitcoin Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Efek Pelantikan Donald Trump?
- Area Pagar Laut di Tangerang Punya HGB, Menteri KP: Di Dasar Laut Tidak Boleh Ada Sertifikat!
- Cara Update Alamat Pengiriman Kartu Kredit BCA via Aplikasi
- [POPULER MONEY] Bandara I Gusti Ngurah Rai Cetak Sejarah | Menteri ATR Akui Area Pagar Laut Tangerang Punya HGB