Lowongan Kerja ODP Bank Mandiri untuk S1 dan S2, Pendaftaran hingga 31 Januari 2025

JAKARTA, - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membuka lowongan kerja Officer Development Program (ODP) untuk beberapa posisi. Lowongan kerja Bank Mandiri ini dibuka hingga 31 Januari 2025 mendatang.
Adapun lowongan kerja ODP Bank Mandiri yang dibuka adalah ODP Regional Business, ODP Risk Management, ODP Information Technology, ODP Business Enabler, ODP Internal Audit, dan ODP Wholesale Banking For Corporate Banking.
Persyaratan umum dalam lowongan kerja ODP Bank Mandiri ini adalah lulusan S1 dan S2. Untuk lulusan S1, IPK yang disyaratkan adalah minimal 3,00 pada skala 4,00 atau setara, sementara untuk lulusan S2 adalah IPK minimal 3,20 pada skala 4,00 atau setara.
Baca juga: Gelar Investment Forum 2025, Bank Mandiri Targetkan Kelola 18,65 Triliun Dollar AS
FREEPIK/RAWPIXEL.COM Ilustrasi lowongan kerja.
Adapun usia maksimum saat seleksi adalah 25 tahun untuk S1 dan 27 untuk S2.
Sementara itu, manfaat yang akan diterima oleh karyawan antara lain asuransi kesehatan dan medis, bonus kinerja, cuti sakit berbayar, asuransi jiwa, manfaat pensiun, tunjangan relokasi, tunjangan hari raya (THR), tunjangan perjalanan cuti, sertifikasi, pelatihan dan pengembangan profesional, serta tunjangan medis untuk gigi dan mata.
Berikut lowongan kerja Bank Mandiri yang saat ini dibuka. Kandidat dapat melamar melalui laman resmi Bank Mandiri.
1. ODP Regional Business
Program ODP Regional Business mempersiapkan kandidat untuk peran kepemimpinan di berbagai fungsi dan level di Bank Mandiri, yang dirancang untuk mengembangkan para pemimpin dan profesional di bidang retail banking, yang dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan dalam pendanaan, pinjaman, transaksi, dan layanan ritel.
Baca juga: Dorong Pertumbuhan UMKM, Bank Mandiri Kembali Gelar Wirausaha Muda Mandiri
Terkini Lainnya
- Realisasi Investasi Kendal Capai Rp 14,2 Triliun, KEK Jadi Magnet Investor
- Kenapa Dana Darurat Wajib Dipersiapkan? Ini Manfaat dan Cara Mengelolanya
- Gappri Sebut PP 28 Tahun 2024 Bisa Ancam Kedaulatan Ekonomi, Mengapa?
- Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan Online dan Offline Tanpa Paklaring
- Dirut Telkom: AI Bisa Dukung UMKM dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
- MAKN Bakal Bentuk Bidang Hilirisasi Tanah Adat untuk Bantu Ketahanan Pangan
- Perkuat Digitalisasi, BNI dan Astra Credit Companies Jalin Kerja Sama Layanan Autopay
- Simak Rincian 56 Industri Padat Karya yang Karyawannya Dapat Insentif PPh Pasal 21 DTP
- RI Upayakan Perluas Variasi Produk Ekspor ke Jepang
- PLN IP Target Kapasitas Listrik EBT Tambah 2,4 GWh hingga 2035
- BUMI Dukung Transisi Energi Berkelanjutan dengan Efisiensi dan Inovasi
- China Disebut Khawatirkan Produk Baja Asal Indonesia, Mengapa ?
- Trump Mundur dari Kesepakatan, Pemerintah Beri Sinyal Batal Terapkan Pajak Minimum Global 15 Persen
- Airlangga Klaim Weda Bay Kawasan Industri Logam Paling Efisien di Dunia
- Penerapan Mandatori Bioavtur 3 Persen Ditarget 2026
- Menteri Rosan: Hilirisasi Ciptakan Lapangan Kerja Berkualitas
- Maruarar Ungkap di IKN Banyak Groundbreaking tapi Pembangunan Sedikit
- Menag Nasaruddin Umar Tak Lagi Jadi Komisaris Independen Semen Indonesia
- BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D4-S1, Simak Kualifikasinya
- Perkuat Layanan Bagi PMI, Mandiri Remittance Bakal Luncurkan "Mandiri Remit"