Pemda Diminta Siapkan Anggaran untuk Beli Vaksin PMK, Stok dari Pemerintah Pusat Tak Cukup

- Wakil Menteri Pertanian Sudaryono meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan anggaran khusus untuk vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK).
Langkah ini bertujuan untuk mendukung vaksinasi PMK di seluruh Indonesia.
"Karena pemerintah pusat hanya menyediakan 4 juta dosis vaksin PMK, jumlah ini tidak cukup untuk populasi sapi sekitar 12 juta ekor," kata Sudaryono dalam rapat koordinasi Kemenko Bidang Pangan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Medan, Sumatera Utara, Selasa (21/1/2025).
Baca juga: Pemerintah Targetkan Distribusi 2 Juta Vaksin PMK sampai Maret 2025
Sudaryono menjelaskan, harga vaksin PMK terjangkau, yakni Rp 17.000 hingga Rp 25.000 per dosis.
"Harga vaksin itu murah, satu dosis Rp 17.000-Rp 25.000, hanya seharga satu bungkus rokok. Jadi kami mendorong perusahaan untuk melaksanakan vaksinasi mandiri," tambahnya.
Pemberian vaksinasi pada sapi sangat penting untuk mencegah penyebaran PMK yang belakangan ini terjadi.
Sudaryono menegaskan, vaksinasi diperlukan agar tidak mengganggu target swasembada daging nasional.
“Sekarang ada beberapa kasus PMK di beberapa daerah. Ini harus kita antisipasi, baik melalui isolasi maupun vaksinasi rutin. Kami juga terus lakukan monitoring dengan menyediakan 4 juta dosis,” ujarnya.
Baca juga: Bertemu Mentan SYL, Menteri Pertanian Australia Janji Kirimkan 1 Juta Vaksin PMK
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan distribusi 2 juta dosis vaksin PMK hingga Maret 2025.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda menyebutkan, distribusi vaksin dilakukan secara bertahap.
“Sebanyak 400.000 dosis ditargetkan untuk Januari 2025,” kata Agung, Rabu (15/1/2025).
Sebanyak 124.225 dosis telah didistribusikan ke tujuh provinsi dan unit perbibitan. Di antaranya, Jawa Barat (20.000 dosis), Sumatera Barat (20.000 dosis), Sumatera Selatan (10.000 dosis), Sulawesi Barat (10.000 dosis), Jawa Tengah (40.000 dosis), Bali (17.000 dosis), Bangka Belitung (4.000 dosis), serta unit perbibitan ternak (3.225 dosis).
Distribusi selanjutnya pada Februari akan mencakup 1,2 juta dosis, dan 400.000 dosis tambahan pada Maret 2025.
Sementara itu, dua juta dosis vaksin lainnya disiapkan untuk periode vaksinasi kedua pada Juli hingga September 2025.
Terkini Lainnya
- Bansos PKH 2025: Jadwal Pencairan, Besaran Bantuan, dan Cara Ceknya
- Duduk Perkara BYOND BSI yang Eror, "Upgrade" Sistem sampai Normal Kembali
- KKP Hari Ini Bongkar Pagar Laut Bekasi
- Cek Rekening, Dana Investasi SBR012T2 Sudah Cair
- IHSG Bakal Terkoreksi Lagi? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
- Wall Street Menguat Ditopang Saham Teknologi dan Industri Baja-Aluminium
- Sempat Punya Ratusan, Kini Gerai Teguk Tinggal 35 Outlet
- Investor Keluhkan Aktivitas Ormas, Begini Respons BKPM
- Mau Pasang Listrik Baru? Catat Biaya Penyambungan PLN 2025
- Menteri Rosan Bantu Carikan Investor untuk IKN Sampai ke Singapura
- Ombudsman Bongkar Masalah Distribusi Elpiji 3 Kg: Stok Tak Merata, Masyarakat Sulit Akses
- [POPULER MONEY] Jadwal dan Cara Cek PenerimaBansos BPNT 2025 | DPR dan Ditjen Pajak Sepakati Gunakan 2 Sistem Perpajakan
- Ketika Lampu Redup dan AC Semakin Hangat di Kementerian BUMN…
- Rahasia Sukses Menurut Steve Jobs: Bukan Soal Bakat, tapi Cara Berpikir
- Muslim LifeFair Bakal Digelar di Revo Mall Bekasi, Tawarkan Diskon hingga 70 Persen
- Ketika Lampu Redup dan AC Semakin Hangat di Kementerian BUMN…
- IHSG Diproyeksikan Menanjak Lagi, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Rabu
- Pemerintah Sepakat Perpanjang Kebijakan Gas Murah Industri, Rinciannya Segera Diumumkan
- 5 Sektor yang Jadi Tren Investasi 2025 di Indonesia Menurut Ekonom Bank Mandiri
- Sambut Pemerintahan Trump, Wall Street Ditutup Menguat
- Defisit BPJS Kesehatan: Kebijakan Potongan Premi Asuransi Swasta