IHSG dan Rupiah Menanjak di Awal Sesi Perdagangan

JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/1/2025). Sementara, rupiah pagi ini menguat pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.03 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.240,90 atau naik 59,08 poin (0,82 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.181,82.
Sebanyak 219 saham melaju di zona hijau dan 112 saham di zona merah. Sedangkan 198 saham lainnya stagnan.
Baca juga: IHSG Diproyeksikan Menanjak Lagi, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Rabu
Nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 919,62 miliar dengan volume 905,99 juta saham.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, Amerika Serikat (AS) akan menerapkan tarif sebesar 25 persen pada Meksiko dan Kanada mulai 1 Februari 2025.
Padahal dua negara tersebut merupakan mitra penting terkait impor energi Amerika, sekaligus merupakan rantai pasokan otomotif.
Keputusan Presiden AS Donald Trump tersebut memicu perang dagang sesama teman karena mereka memiliki penandatangan Perjanjian Amerika–Meksiko–Kanada sebagai penerus dari perjanjian Nafta.
NAFTA atau North American Free Trade Agreement sendiri adalah perjanjian perdagangan bebas yang ditandatangani oleh Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko pada 1994.
Tujuan utama NAFTA adalah untuk menghapus hambatan perdagangan, seperti tarif dan kuota, di antara ketiga negara, serta meningkatkan perdagangan dan investasi.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.070–7.200," kata dia dalam analisisnya, Rabu (22/1/2025).
Baca juga: Sejauh Apa Kembalinya Trump Berdampak ke IHSG?
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menuturkan, IHSG dapat memulai pelemahan menuju support terdekat di level 7093 jika tetap berada di bawah 7.231 sebagai resisten Fibonacci terdekat.
Sedangkan, adanya penutupan harian di atas 7.231 akan membuka jalan bagi IHSG untuk melanjutkan tren naiknya menuju 7.301.
"Level support IHSG berada di 7.093, 7.022, 6.931 dan 6.875, sementara level resistennya di 7.231, 7.301, dan 7.402. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish," terang dia.
Terkini Lainnya
- Cara Buka Rekening di myBCA Menggunakan Nomor HP Luar Negeri
- Cara Mengatasi Lupa EFIN untuk Wajib Pajak, Bisa Online dari HP
- Dukung Distribusi BBM, HUMI Tambah Kapal Tanker
- Sebut Para Youtuber Takuti Investor Saham, Bos BRI: Bisa Kita "Counter" dengan Fundamental
- Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Dibuka, Begini Cara Daftar dan Syaratnya
- RI, Malaysia, dan Thailand Sepakati Harmonisasi Penggunaan Mata Uang Lokal
- Bahlil Tegaskan Izin Kelola Tambang Diberikan untuk UKM Daerah
- KKP Musnahkan Puluhan Ikan Predator Milik Toko Ikan Hias di Jakarta
- Agar Dompet Aman, Begini Cara Kelola Keuangan Selama Ramadhan
- Tak Hanya dari Bisnis, Ini 6 Sumber "Passive Income" yang Menjanjikan
- Efisiensi Anggaran, Apa Dampaknya ke Perbankan?
- Bapanas Klaim Bulog Mampu Serap hingga 10.000 Ton Beras Setiap Hari
- Ojol soal THR: Harapan Kami untuk Menambah Kesejahteraan...
- Airlangga Sebut Malaysia, Thailand, dan Vietnam Juga Berlakukan DHE SDA
- DPR Setujui RUU Minerba Dibawa ke Paripurna, Ada Aturan untuk Ormas dan Kampus
- Naik Lagi Rp 15.000 Per Gram, Cek Harga Emas Antam 22 Januari 2025
- Diskon Tiket Pesawat untuk Mudik Lebaran Tunggu Arahan Prabowo
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 22 Januari 2025 di Pegadaian
- Menteri KP Buru Pemasang Pagar Laut, bila Ketemu Bakal Didenda
- Bersih-bersih Developer Nakal untuk Lancarkan Program 3 Juta Rumah