pattonfanatic.com

BNI Bidik Pertumbuhan Kredit 10 Persen

Konferensi pers paparan kinerja BNI 2024, Rabu (22/1/2025).
Lihat Foto

JAKARTA, - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI menargetkan mampu mencatat pertumbuhan kredit sebesar 8-10 persen hingga akhir 2025.

Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, menjelaskan bahwa secara sektoral, baik kredit konsumer maupun korporasi memiliki target pertumbuhan kredit yang sama.

"Pertumbuhan di segmen korporasi itu sekitar 10-12 persen, sama halnya dengan di kredit konsumer. Jadi, dua-duanya punya target pertumbuhan yang sama," kata dia dalam konferensi pers paparan kinerja BNI 2024, Rabu (22/1/2025).

Baca juga: BNI Raup Laba Bersih Rp 21,5 Triliun pada 2024, Naik 2,7 Persen

Ia menambahkan bahwa BNI melihat terdapat peluang di segmen korporasi dengan adanya beberapa sektor yang memiliki prospek positif, seperti komunikasi, infrastruktur, dan perindustrian.

"Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk pemerataan pembangunan dan hilirisasi industri," imbuh dia.

Sementara itu, dari segmen konsumer, terdapat tiga produk unggulan yang diharapkan dapat menjadi mesin pertumbuhan, yakni credit payroll, credit mortgage, dan produk joint financing dengan anak usaha.

"Jadi, peluang untuk tumbuh di segmen korporasi, dengan tiga produk unggulan yang saya sebutkan tadi, masih cukup tinggi," terang dia.

Lebih lanjut, Novita menjelaskan bahwa adanya kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen untuk barang mewah diproyeksikan tidak akan berpengaruh pada target yang telah dicanangkan.

"Dengan strategi kami di diferensiasi produk-produk konsumer tersebut, kami masih optimistis bahwa kami bisa mencapai target yang diharapkan," tutup dia.

Sebagai informasi, sampai akhir 2024, BNI telah menyalurkan kredit senilai Rp 775,87 triliun.

Angka itu tumbuh 11,6 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, senilai Rp 695,09 triliun.

Pertumbuhan kredit ini didukung oleh segmen korporasi yang naik 17,6 persen dan konsumer yang meningkat 14,5 persen.

Adapun, rasio kredit bermasalah yang tecermin dengan Non-Performing Loan (NPL) BNI turun menjadi 2 persen.

Baca juga: BNI Beri Pelatihan untuk Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat