Fakta Bandara Ngurah Rai Cetak Sejarah, Dari Layani Pesawat Jumbo hingga Jadi Bandara Tersibuk

JAKARTA, – Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali baru saja mencetak sejarah penting dalam industri penerbangan Indonesia. Selain menjadi bandara pertama yang melayani penerbangan reguler harian dua unit pesawat jumbo Airbus A380, yang dioperasikan oleh Emirates di rute Dubai - Bali - Dubai, Bandara Ngurah Rai juga tercatat sebagai salah satu bandara tersibuk di Indonesia sepanjang tahun 2024.
Layanan harian dua pesawat Airbus A380 ini berlangsung dari 1 September hingga 26 Oktober 2024, menjadikan Bandara Ngurah Rai satu-satunya bandara di Indonesia yang dapat menangani pesawat berbadan lebar tersebut.
Peningkatan infrastruktur dan fasilitas yang dilakukan oleh pihak bandara memungkinkan pesawat besar ini mendarat dan lepas landas dengan lancar, mendukung permintaan wisatawan internasional yang terus meningkat ke Bali.
Baca juga: Tarif Parkir Inap Terbaru Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma 2025
Arie Ahsanurrohim, Pgs. Corporate Secretary Group Head InJourney Airports, menyatakan bahwa kesiapan fasilitas, personel, dan infrastruktur di Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi kunci keberhasilan dalam melayani pesawat jumbo tersebut setiap hari.
"Ini juga membuktikan bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai siap mendukung sektor pariwisata Bali dan menjadi pintu gerbang utama wisatawan mancanegara," ungkapnya dalam siaran pers, Senin (20/1/2025) lalu.
Selain pencapaian layanan pesawat jumbo, sepanjang tahun 2024, Bandara Ngurah Rai juga melayani 54 maskapai penerbangan, menjadikannya sebagai salah satu bandara tersibuk di Indonesia.
Rute domestik yang paling banyak dilayani antara lain Jakarta, Surabaya, Makassar, Labuan Bajo, dan Yogyakarta, sementara untuk rute internasional, tujuan favorit meliputi Singapura, Kuala Lumpur, Perth, Melbourne, dan Sydney.
Baca juga: Apa Jurus Jitu Menhub Dudy untuk Kembangkan Bandara Kertajati?
Sebagai bagian dari program transformasi yang dijalankan oleh InJourney Airports, Bandara I Gusti Ngurah Rai, bersama Bandara Soekarno-Hatta, berperan sebagai pilot project dalam meningkatkan kualitas infrastruktur dan layanan bandara di Indonesia.
Program ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman terbaik bagi para penumpang dengan memperbaiki fasilitas, layanan staf, serta pengelolaan operasional bandara yang lebih efisien.
Dengan pencapaian luar biasa ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai semakin mengukuhkan posisinya sebagai bandara unggulan di Indonesia yang siap menghadapi tantangan global dalam industri penerbangan.
Baca juga: Poles Bandara Soetta, Erick Thohir Klaim Ada Efisiensi Rp 13 Triliun
(Tim Redaksi: Elsa Catriana, Aprillia Ika)
Terkini Lainnya
- Perguruan Tinggi Batal Dapat Izin Pengelolaan Tambang
- Cara Buka Rekening di myBCA Menggunakan Nomor HP Luar Negeri
- Cara Mengatasi Lupa EFIN untuk Wajib Pajak, Bisa Online dari HP
- Dukung Distribusi BBM, HUMI Tambah Kapal Tanker
- Sebut Para Youtuber Takuti Investor Saham, Bos BRI: Bisa Kita "Counter" dengan Fundamental
- Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Dibuka, Begini Cara Daftar dan Syaratnya
- RI, Malaysia, dan Thailand Sepakati Harmonisasi Penggunaan Mata Uang Lokal
- Bahlil Tegaskan Izin Kelola Tambang Diberikan untuk UKM Daerah
- KKP Musnahkan Puluhan Ikan Predator Milik Toko Ikan Hias di Jakarta
- Agar Dompet Aman, Begini Cara Kelola Keuangan Selama Ramadhan
- Tak Hanya dari Bisnis, Ini 6 Sumber "Passive Income" yang Menjanjikan
- Efisiensi Anggaran, Apa Dampaknya ke Perbankan?
- Bapanas Klaim Bulog Mampu Serap hingga 10.000 Ton Beras Setiap Hari
- Ojol soal THR: Harapan Kami untuk Menambah Kesejahteraan...
- Airlangga Sebut Malaysia, Thailand, dan Vietnam Juga Berlakukan DHE SDA
- Bandara I Gusti Ngurah Rai Cetak Sejarah, Layani Pesawat Jumbo Airbus A380 Setiap Hari
- Istilah Pinjol Berubah Jadi Pindar, AFPI: untuk Bedakan yang Ilegal
- Terbukti Monopoli, Google Didenda Rp 202,5 Miliar oleh KPPU
- Korban PHK di Jakarta Tembus 17.085 Orang Sepanjang 2024
- Ekonom Sarankan Penyesuaian Devisa Hasil Ekspor SDA Berdasarkan Karakteristik Sektor Usaha