Pembongkaran Pagar Laut Tangerang Disaksikan Menteri dan Pejabat, Titiek Soeharto Ikut Pantau Naik Amfibi LVT-7

JAKARTA, - Pagar bambu sepanjang 30,16 kilometer di perairan Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, akhirnya resmi dibongkar pada Rabu (22/1/2025).
Pembongkaran dimulai pada Kamis pagi dengan melibatkan 2.593 orang personel gabungan berbagai instansi dan 281 armada.
Personel gabungan berasal dari KKP, TNI AL, Polair, KPLP, Bakamla, Pemprov Banten, dan nelayan.
Pembongkaran dimulai sekitar pukul 10.00 WIB oleh para personel gabungan yang berangkat dari kawasan Pantai Tanjung Pasir menuju perairan Tanjung Pasir di Kabupaten Tangerang.
Para personel gabungan terjun ke laut dengan memakai kapal patroli, perahu karet, dan tugboat.
Para nelayan ikut membantu dengan mengerahkan perahu mereka sebagai tempat menampung bilah bambu yang nantinya dicabut dari laut sedalam 2-2,5 meter itu.
Selanjutnya, pembongkaran pagar laut dilakukan dengan cara menarik pagar menggunakan tali yang sudah ditambatkan di kapal-kapal tugboat petugas gabungan pembongkar.
Dengan cara itu, pagar akan tercabut sampai bagian paling bawah sehingga tidak menimbulkan sisa material bambu di laut.
Baca juga: Setelah 2 Nelayan, KKP Bakal Panggil Pihak Lain untuk Diperiksa soal Pagar Laut
Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Pung Nugroho Saksono (Ipunk) pencabutan bambu pagar laut dengan tugboat dilakukan supaya pembongkaran lebih efisien.
Teknik itu akan dipakai ampai pembongkaran pagar laut tuntas seluruhnya.
"Metode pencabutan pagar kita lakukan menggunakan bantuan tugboat dengan ditarik. Sehingga pola pencabutan lebih efisien, bambu tidak patah, bisa tuntas," ujar Ipunk saat ditemui di perairan Muara Baru, Jakarta, usai pelaksanaan pembongkaran pagar laut, Rabu sore.
Adapun setelah bekerja sejak pagi, para personel gabungan mengakhiri pembongkaran sekitar pukul 17.00 WIB.
Menurut Ipunk, para personel sudah menyelesaikan pembongkaran pagar sampai dengan 5 kilometer.
Baca juga: KKP: Pembongkaran Pagar Laut Tangerang Sudah Capai 5 Kilometer
Ia berharap pembongkaran bisa tuntas dalam dua hingga lima hari ke depan.
Namun, kendala cuaca tetap menjadi pertimbangan untuk pengerjaan pembongkaran.
"Terkendala cuaca tapi kita akan maksimalkan, kalau bisa dua sampai lima hari Alhamdulillah. Kalau lebih dari itu, ya tetap kita selesaikan," jelasnya.
Rencananya, ke depan pembongkaran pagar laut akan berakhir di perairan Tanjung Pasir yang berada di dekat Pantai Kronjo, Kabupaten Tangerang.
KKP memastikan, sebagian bambu pagar laut yang telah dicabut dan terkumpul akan dijadikan barang bukti untuk kebutuhan proses hukum.
Sementara itu, bambu lainnya dapat dimanfaatkan oleh para masyarakat dan nelayan apabila membutuhkan.
Baca juga: Titiek Soeharto soal Pagar Laut: Yang Mengkavling-kavling Laut Tanpa Izin, Segera Ditertibkan

Para menteri hingga Titiek Soeharto ikut pantau pembongkaran
Pembongkaran pagar laut pada Rabu juga dipantau langsung oleh para pejabat terkait.
Pantauan , Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid hadir langsung memantau jalannya pembongkaran.
Selain itu, Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediyati Hariyadi (Titiek Soeharto) ikut hadir di Tanjung Pasir untuk ikut memantau pembongkaran.
Bahkan Titiek yang didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, terjun langsung ke tengah laut untuk melihat prosesi pencabutan pagar laut di perairan Tanjung Pasir.
Titiek dan KSAL terpantau menuju laut dengan naik kendaraan amfibi LVT-7 didampingi oleh para stafnya.
Baca juga: Menteri ATR Batalkan Sejumlah Sertifikat Pagar Laut Tangerang Karena Cacat Prosedur
Usai memantau kegiatan pembongkaran, Titiek Soeharto menyampaikan keterangan bersama para pejabat lain.
Dalam keterangannya, mantan istri Presiden Prabowo Subianto itu menyoroti keberadaan pagar laut yang sebelumnya mengganggu aktivitas melaut para nelayan.
Sehingga menurutnya pembongkaran pagar laut harus segera tuntas.
Titiek pun mendorong pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang diduga bertangungjawab terhadap pemasangan pagar laut bisa diselesaikan.
Hasil pemeriksaan pun harus disampaikan kepada publik.
"Kami tentunya ingin tahu juga ya, masyarakat juga berhak tau siapa ini yang buat semena-mena, bikin pagar di laut kita. Supaya ini diproses, diumumkan," ungkap Titiek.
"Saya berharap siapa yang menanam kan pakai uang, yang nyabut mestinya mereka juga kalau toh sekarang aparat kita nyabut kan pakai dana. Mudah-mudahan kita tuntut meraka (penanggungjawab pagar) harus ganti," tambahnya.
Baca juga: Soal Pemilik Pagar Laut, Titiek Soeharto: Kalau Bukan Perusahaan Besar, Mana Mungkin...
Terkini Lainnya
- Cara Buka Rekening di myBCA Menggunakan Nomor HP Luar Negeri
- Cara Mengatasi Lupa EFIN untuk Wajib Pajak, Bisa Online dari HP
- Dukung Distribusi BBM, HUMI Tambah Kapal Tanker
- Sebut Para Youtuber Takuti Investor Saham, Bos BRI: Bisa Kita "Counter" dengan Fundamental
- Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Dibuka, Begini Cara Daftar dan Syaratnya
- RI, Malaysia, dan Thailand Sepakati Harmonisasi Penggunaan Mata Uang Lokal
- Bahlil Tegaskan Izin Kelola Tambang Diberikan untuk UKM Daerah
- KKP Musnahkan Puluhan Ikan Predator Milik Toko Ikan Hias di Jakarta
- Agar Dompet Aman, Begini Cara Kelola Keuangan Selama Ramadhan
- Tak Hanya dari Bisnis, Ini 6 Sumber "Passive Income" yang Menjanjikan
- Efisiensi Anggaran, Apa Dampaknya ke Perbankan?
- Bapanas Klaim Bulog Mampu Serap hingga 10.000 Ton Beras Setiap Hari
- Ojol soal THR: Harapan Kami untuk Menambah Kesejahteraan...
- Airlangga Sebut Malaysia, Thailand, dan Vietnam Juga Berlakukan DHE SDA
- DPR Setujui RUU Minerba Dibawa ke Paripurna, Ada Aturan untuk Ormas dan Kampus
- Harga Tiket Lebaran 2025 Dipastikan Tidak Naik, dari Kereta Api, Kapal hingga Pesawat
- Wall Street Naik, Indeks S&P 500 Sempat Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa
- Anak Usaha PLN Bikin Perusahaan Patungan untuk Perkuat Infrastruktur Gas di Sulawesi dan Maluku
- Perusahaan Konstruksi Pertambangan Pamapersada Buka Banyak Lowongan untuk S1, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya
- 100 Hari Prabowo-Gibran: 74,5 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Ekonomi, Lebih Tinggi dari Era Jokowi