Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Pendapatan Masyarakat Harus Naik 60 Persen

JAKARTA, - Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen sebagai visi ambisius untuk mempercepat kemajuan Indonesia.
Hanya saja, Ketua Komite Perpajakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Siddhi Widayaprathama mengingatkan, bahwa untuk mencapai target tersebut, Indonesia membutuhkan lompatan besar, termasuk peningkatan pendapatan masyarakat hingga 60 persen.
"Kelihatannya cuma naik 3 persen dari 5 persen ke 8 persen, tapi kenaikan 3 persen itu sekitar 60 persen. Artinya semua harus tumbuh 60 persen kurang lebih," ujar Siddhi dalam acara Economic and Taxation Outlook 2025, Kamis (23/1/2025).
Baca juga: Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Prabowo: Kita Akan Mulai Bangun Puluhan Proyek Besar
SHUTTERSTOCK/MINERVA STUDIO Ilustrasi belanja, daya beli masyarakat.
Menurutnya, kenaikan 60 persen ini bukan hanya angka saja, namun juga mencerminkan skala transformasi yang harus dilakukan.
"Artinya income Bapak-Ibu sekalian disini semua harus naik 60 persen. Belanja harus naik 60 persen dan sebagainya. Ini memang penyederhanaan yang berlebihan, tapi itu contohlah membayangkan supaya bisa tumbuh 8 persen," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen tersebut ditetapkan untuk mempercepat penciptaan lapangan kerja di berbagai sektor.
"Target 8 persen tentu dipersiapkan untuk memacu seluruh sektor dan juga mengembangkan sektor yang bisa mendorong penciptaan lapangan kerja yang lebih besar," ujar Airlangga, belum lama ini.
Baca juga: Akademisi Sebut 2 Hal Ini Bisa Jadi Kunci Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Airlangga menambahkan, fokus pemerintah adalah sektor swasembada pangan dan energi yang diharapkan dapat menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Terkini Lainnya
- Cara Buka Rekening di myBCA Menggunakan Nomor HP Luar Negeri
- Cara Mengatasi Lupa EFIN untuk Wajib Pajak, Bisa Online dari HP
- Dukung Distribusi BBM, HUMI Tambah Kapal Tanker
- Sebut Para Youtuber Takuti Investor Saham, Bos BRI: Bisa Kita "Counter" dengan Fundamental
- Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Dibuka, Begini Cara Daftar dan Syaratnya
- RI, Malaysia, dan Thailand Sepakati Harmonisasi Penggunaan Mata Uang Lokal
- Bahlil Tegaskan Izin Kelola Tambang Diberikan untuk UKM Daerah
- KKP Musnahkan Puluhan Ikan Predator Milik Toko Ikan Hias di Jakarta
- Agar Dompet Aman, Begini Cara Kelola Keuangan Selama Ramadhan
- Tak Hanya dari Bisnis, Ini 6 Sumber "Passive Income" yang Menjanjikan
- Efisiensi Anggaran, Apa Dampaknya ke Perbankan?
- Bapanas Klaim Bulog Mampu Serap hingga 10.000 Ton Beras Setiap Hari
- Ojol soal THR: Harapan Kami untuk Menambah Kesejahteraan...
- Airlangga Sebut Malaysia, Thailand, dan Vietnam Juga Berlakukan DHE SDA
- DPR Setujui RUU Minerba Dibawa ke Paripurna, Ada Aturan untuk Ormas dan Kampus
- Pagar Laut Sudah Dibongkar, Titiek Soeharto Tetap Minta Pemiliknya Diumumkan
- Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Prabowo: Kita Akan Mulai Bangun Puluhan Proyek Besar
- Harga "Naming Rights" Stasiun MRT Jakarta Mahal? Ini Kata Manajemen
- Ancaman Perang Dagang, Risiko Ekonomi yang Kian Menguat pada 2025
- Efisiensi APBN dan APBD, Prabowo Perintahkan Anggaran Seremonial Dipangkas