Investasi Energi Hijau di Kepri dan Kendal, Singapura Dapat Bebas Sewa Lahan 5 Tahun

JAKARTA, - Singapura berencana berinvestasi dalam energi hijau di kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) serta Kendal Industrial Park.
Rencana ini terungkap dalam pertemuan antara Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura, Gan Kim Yong, dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani.
Pertemuan berlangsung dalam rangkaian acara World Economic Forum di Davos, Swiss, pada Senin (20/1/2025) waktu setempat.
Baca juga: Kemenperin Blak-blakan Investasi Pabrik AirTag Apple di Batam Hanya 200 Juta Dollar AS
Singapura tertarik mengembangkan sustainable investment zone atau park serta energi terbarukan di kawasan BBK dan Kendal Industrial Park.
Akhmad Ma'ruf Maulana, Wakil Ketua Umum Bidang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri (KI), dan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menyambut baik rencana ini.
Ma’ruf berharap komitmen Singapura untuk berinvestasi juga mencakup pembangunan industri hijau, terutama data center di Indonesia, khususnya di Batam.
“Selama ini Indonesia menyuplai listrik tenaga surya ke Singapura. Dengan pasokan energi bersih itu, Singapura mendapat keuntungan berupa kredit karbon serta sertifikasi energi hijau untuk mendukung ekonomi hijau mereka,” kata Ma’ruf dalam keterangan pers, Kamis (23/1/2025).
“Namun, kontribusi mereka terhadap pengembangan industri hijau di Indonesia masih sangat minim. Kami harap Singapura memahami kebutuhan Indonesia untuk mengembangkan energi hijau,” ucap Ma’ruf.
Baca juga: Inovasi dan Keamanan Teknologi Lakuemas dalam Investasi Emas Digital
Kadin Indonesia bersama pengelola Kawasan Industri akan menawarkan sejumlah insentif menarik bagi Singapura.
Singapura akan mendapatkan kemudahan berupa bebas sewa lahan selama lima tahun di Kawasan Industri PSN Wiraraja, Gesip Galang, dan beberapa KI lainnya.
“Inilah relaksasi yang diberikan oleh Pengelola Kawasan Industri di bawah naungan Kadin Indonesia, selain tax holiday dari pemerintah,” ujar Ma’ruf.
Ma’ruf menyoroti pasokan listrik tenaga surya dari Indonesia ke Singapura memberikan kesan bahwa Singapura hanya memanfaatkan energi bersih Indonesia.
"Kami berharap Singapura tidak hanya memanfaatkan energi bersih dari Indonesia. Mereka juga harus aktif berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan bersama di kawasan. Kami sangat mendukung langkah yang dilakukan Pak Menteri (Rosan Roeslani) di Davos kemarin," kata Ma’ruf.
Terkini Lainnya
- [POPULER MONEY] Apakah Sisa Token Listrik Akan Hangus Usai Diskon Berakhir? | Layanan Kalayang Bandara Soetta Gangguan
- TKDN hingga 90 Persen, BTN Dorong Inovasi di Sektor Perumahan
- Emiten Ritel Tuai Berkah Saat Ramadan dan Lebaran, Ini Rekomendasi Sahamnya
- Gangguan Operasional Kalayang Bandara Soetta, Pengelola Tambah Jumlah Bus
- Perusahaan RI-Korea Selatan Kerja Sama di Bidang Energi dan Investasi
- 44.502 WNA Gunakan Layanan KA Jarak Jauh pada Januari 2025, Naik 26,06 Persen
- Modal Rp 1 Juta Bisa Investasi ORI027, Simak Cara Belinya
- KUR BSI 2025: Jenis, Limit, dan Cara Pengajuannya
- Cara Membuka Blokir BRImo tanpa Harus ke Bank, Simak Panduannya!
- Antusiasme Wisatawan Asing Gunakan Kereta Api di Indonesia Meningkat
- Gandeng BPJPH, BSI Bakal Dorong Percepatan Sertifikasi Halal
- Jadwal KRL Solo - Jogja (PP) pada 17-20 Februari 2025
- BRI Catat Penyaluran KUR Tembus Rp 184,98 Triliun Per 2024
- Berapa Biaya Pasang Listrik Baru PLN Prabayar 2025? Berikut Daftarnya
- Bank Permata Cetak Laba Bersih Rp 3,56 Triliun Sepanjang 2024
- KKP Bawa Masalah Pagar Laut ke Ranah Pidana
- Fraud eFishery, Mengapa Investor Besar Bisa Tertipu?
- Bos Garuda Diminta Beberkan Penyebab Tiket Pesawat Mahal, DPR: Jangan Takut Diganti Besok
- Pemerintah Percepat Pembangunan PLTN, Ditarget Beroperasi 2029
- Teknologi TreeAlgae, Inovasi Penyerap Karbon Berbasis Mikroalga