Sepanjang 2024, Dompet Dhuafa Berhasilkan Kumpulkan Dana Rp 379,2 Miliar

JAKARTA, – Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini menyatakan bahwa lembaga filantropi ini berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 379,2 miliar dari berbagai sumber sepanjang 2024.
Sebagian besar dana itu berasal dari zakat sebesar Rp 194,4 miliar atau 51 persen dari total penerimaan, diikuti oleh infak, kurban, wakaf, dan dana sosial kemanusiaan lainnya.
“Meskipun terdapat penurunan pada penerimaan infak akibat dinamika politik 2024, seperti pemilu dan pilpres, Dompet Dhuafa tetap mencatat kenaikan signifikan pada zakat sebesar 5,45 persen, wakaf 4,01 persen, dan kurban 1,87 persen,” terang Ahmad.
Hal tersebut dikatakan Ahmad dalam sesi public expose pada event Indonesia Humanitarian Summit (I-Hits) 2024 dengan tema “Kiprah dan Dampak Filantropi di Usmar Ismail Hall, Jakarta, Kamis (23/1/2025). Sesi public expose merupakan pemaparan capaian kinerja Dompet Dhuafa sepanjang 2024.
Menariknya, total penyaluran Dompet Dhuafa pada 2024 mencapai Rp 418,2 miliar, jauh melampaui penerimaan dana.
Baca juga: Usulan Dana Zakat Dipakai Makan Bergizi Gratis, Menag Ingatkan Harus Sesuai Asnaf
Ahmad menjelaskan bahwa selisih tersebut ditutupi oleh saldo awal tahun sehingga tingkat serapan penyaluran mencapai 115 persen.
Adapun dana itu disalurkan oleh Dompet Dhuafa ke sejumlah sektor, di antaranya program sosial masyarakat sebesar Rp 107,4 miliar, pendidikan Rp 53,8 miliar, ekonomi Rp 34,1 miliar, kesehatan Rp 30,9 miliar, serta sosialisasi dan edukasi ziswaf Rp 30,4 miliar.
Semua dana tersebut berhasil menjangkau 3,26 juta penerima manfaat di Indonesia dan 21 negara lainnya.
Capaian itu mencakup sektor ekonomi dengan 5.804 penerima manfaat, pendidikan dengan 46.211 penerima manfaat, kesehatan dengan 186.166 penerima manfaat, serta sosial dan kemanusiaan dengan lebih dari 2,7 juta penerima manfaat.
“Program sosial dan kemanusiaan kami menjadi yang terbesar karena Indonesia menghadapi banyak bencana sepanjang 2024. Ini adalah tantangan sekaligus panggilan kami untuk hadir membantu mereka yang membutuhkan,” ucap Ahmad.
Tanggapan atas isu sosial terkini
Dok. /Erlangga Satya Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini saat melaporkan hasil pencapaian Dompet Shuafa sepanjang 2024 pada sesi public expose.Pada kesempatan itu, Ahmad memaparkan pula tentang upaya Dompet Dhuafa dalam merespons tiga isu besar yang mencuat pada 2024, yaitu krisis pangan, dampak pinjaman online (pinjol), dan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).

Untuk krisis pangan, Dompet Dhuafa meluncurkan program Lapor-Lapar yang memungkinkan masyarakat melaporkan kasus kelaparan melalui saluran khusus. Program ini juga mempercepat distribusi bantuan pangan ke wilayah yang paling membutuhkan.
Adapun untuk dampak pinjol, Dompet Dhuafa memperkenalkan program Mufakat yang memberikan pinjaman modal usaha tanpa bunga bagi mustahik.
Sementara itu, terkait PHK massal, organisasi filantropi itu menghadirkan program vokasi dan pendampingan kewirausahaan demi membantu para korban PHK agar dapat memperoleh keterampilan baru sehingga dapat menciptakan peluang usaha mandiri.
“Program-program ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan solusi berbasis pemberdayaan yang langsung menyentuh masyarakat,” ungkap Ahmad.
Baca juga: Dompet Dhuafa Edukasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta Terkait Penanganan Kebencanaan
Berkat semua upaya itu, tambah Ahmad, pihaknya berhasil mendapat pengakuan dari sejumlah pihak.
Terkini Lainnya
- Duduk Perkara Kasus Royalti Agnes Mo Versi LMKN, Masalah Hak Cipta hingga Tuntutan Rp 1,5 Miliar
- Realisasi Investasi Kendal Capai Rp 14,2 Triliun, KEK Jadi Magnet Investor
- Kenapa Dana Darurat Wajib Dipersiapkan? Ini Manfaat dan Cara Mengelolanya
- Gappri Sebut PP 28 Tahun 2024 Bisa Ancam Kedaulatan Ekonomi, Mengapa?
- Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan Online dan Offline Tanpa Paklaring
- Dirut Telkom: AI Bisa Dukung UMKM dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
- MAKN Bakal Bentuk Bidang Hilirisasi Tanah Adat untuk Bantu Ketahanan Pangan
- Perkuat Digitalisasi, BNI dan Astra Credit Companies Jalin Kerja Sama Layanan Autopay
- Simak Rincian 56 Industri Padat Karya yang Karyawannya Dapat Insentif PPh Pasal 21 DTP
- RI Upayakan Perluas Variasi Produk Ekspor ke Jepang
- PLN IP Target Kapasitas Listrik EBT Tambah 2,4 GWh hingga 2035
- BUMI Dukung Transisi Energi Berkelanjutan dengan Efisiensi dan Inovasi
- China Disebut Khawatirkan Produk Baja Asal Indonesia, Mengapa ?
- Trump Mundur dari Kesepakatan, Pemerintah Beri Sinyal Batal Terapkan Pajak Minimum Global 15 Persen
- Airlangga Klaim Weda Bay Kawasan Industri Logam Paling Efisien di Dunia
- Menhub Targetkan Maskapai Fly Jaya Beroperasi Sebelum Lebaran Tahun Ini
- Titiek Soeharto: Biaya Bongkar Pagar Laut Besar, Harus Diganti Pihak yang Bersalah...
- Investasi Energi Hijau di Kepri dan Kendal, Singapura Dapat Bebas Sewa Lahan 5 Tahun
- KKP Bawa Masalah Pagar Laut ke Ranah Pidana
- Fraud eFishery, Mengapa Investor Besar Bisa Tertipu?