pattonfanatic.com

Mentan Amran Minta Importir Singkong Jangan Zalimi Petani, Ada Apa?

Mentan Andi Amran Sulaiman di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman akan menindak importir singkong yang lebih memilih produk luar negeri atau impor.

Itu dikatakan Mentan Amran setelah mengetahui adanya aksi protes ribuan petani di Lampung ke pabrik pengolahan tepung tapioka.

Aksi protes tersebut dipicu oleh rendahnya harga singkong yang disinyalir karena adanya impor.

Baca juga: Singkong Didorong Jadi Komoditas Strategis Nasional

Ilustrasi singkong. FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi singkong.

“Ini kami dengar di Lampung terkait harga singkong, kami akan undang, kami akan undang industri, undang petaninya. Kami minta kepada importir, tegas, jangan zalimi petani,” kata Amran dalam keterangan tertulis, Jumat (24/1/2025).

Amran menegaskan bahwa importir tidak boleh berpikir sebagai penjajah. Ia meragukan patriotisme industri yang lebih memilih produk negara lain daripada dalam negeri.

“Mengimpor produk pangan dari negara lain lebih dari produk dalam negeri, diragukan patriotismenya. Tandanya itu mereka lebih sayang petani luar,” kata Amran.

Amran mengatakan bahwa jajarannya akan menindak importir yang menzalimi petani.

Baca juga: Pupuk Indonesia Sambut Positif Usulan Singkong sebagai Komoditas Penerima Subsidi

“Menzalimi petani, menzalimi rakyat Indonesia itu adalah pengkhianat bangsa,” ucap dia.

Seperti diketahui, ribuan petani singkong dari tujuh kabupaten di Lampung menggeruduk pabrik pengolahan tapioka pada Kamis (23/1/2025).

Mereka menuntut agar perusahaan segera menerapkan harga singkong sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) yang disepakati, yaitu Rp 1.400 per kilogram. Menurut kajian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), impor tapioka menjadi salah satu penyebab rendahnya harga beli singkong di Lampung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat