Prediksi Pergerakan Bitcoin Saat Tahun Baru Imlek 2025: Momentum Positif?

JAKARTA, - Tahun Baru Imlek kerap menjadi momen optimisme bagi pasar, termasuk aset kripto seperti Bitcoin. Menurut Fyqieh Fachrur, trader Tokocrypto, pengaruh China dalam pergerakan Bitcoin selama bertahun-tahun sangat signifikan, sehingga perayaan Tahun Baru Imlek sering menjadi indikator potensi keuntungan bagi investor.
“Data dari 2015 hingga 2023 menunjukkan bahwa investor Bitcoin yang membeli pada akhir hari pertama Tahun Baru Imlek dan menjualnya 10 hari perdagangan berikutnya rata-rata mencatatkan laba 9 persen,” ujar Fyqieh melalui keterangannya, Selasa (28/1/2025).
Dia menambahkan, data historis dari Matrixport mencatat bahwa periode perdagangan 10 hari setelah Tahun Baru Imlek 2017 menjadi yang paling menguntungkan, dengan kenaikan 15 persen.
Pada 2021 dan 2016, keuntungan masing-masing mencapai 14 persen dan 13 persen. Secara keseluruhan, akumulasi pengembalian rata-rata Bitcoin mencapai puncak sekitar hari ke-15 hingga ke-19 setelah Tahun Baru Imlek, dengan potensi kenaikan hingga 12 persen.
Fyqieh memperkirakan harga Bitcoin akan mencapai 122.000 dollar AS (sekitar Rp 1,9 triliun) pada Februari 2025. Prospek ini didorong oleh arus masuk ke ETF Bitcoin, termasuk IBIT milik BlackRock, yang mencapai 802 juta dollar AS (sekitar Rp 12,1 triliun) dalam sepekan terakhir.
“Bitcoin kini menunjukkan ketahanan dengan pergerakannya yang kurang berkorelasi dengan pasar tradisional. Ini semakin menarik bagi investor institusional, terutama dengan sentimen pasar yang positif,” jelasnya.
Fyqieh juga menilai setelah mencapai level tersebut, Bitcoin kemungkinan akan mengalami fase konsolidasi, yang bisa menjadi peluang masuk bagi investor.
Baca juga: Tak Disebut pada Pelantikan Donald Trump, Harga Bitcoin Terkoreksi Dekati Level Rp 1,63 Miliar
Pengaruh Feng Shui di Pasar Kripto
Pakar Feng Shui, Michael Surya Mulyana, menambahkan bahwa Tahun Ular Kayu pada 2025 dapat membawa vitalitas baru ke pasar kripto, termasuk Bitcoin.
“Elemen kayu melambangkan kelahiran kembali dan pertumbuhan, menunjukkan potensi kenaikan harga Bitcoin. Namun, kelemahan elemen air menandakan likuiditas yang terbatas, sehingga dorongan eksternal, seperti kebijakan regulasi yang ramah, akan menjadi kunci,” paparnya.
Michael memproyeksikan, pada paruh pertama tahun ini, pasar Bitcoin mungkin akan menghadapi penyesuaian akibat kebijakan makroekonomi dan regulasi. Namun, pada paruh kedua, dengan ekspektasi regulasi yang lebih longgar dan meningkatnya likuiditas global, harga Bitcoin diperkirakan mencetak rekor baru.
“Kehati-hatian tetap penting di pasar kripto yang fluktuatif. Temukan peluang dengan bijaksana untuk memanfaatkan keberuntungan di tahun baru ini,” tutupnya.
Tahun Baru Imlek 2025 diharapkan membawa peluang baru bagi para investor kripto, dengan potensi tren positif untuk Bitcoin yang didukung sentimen pasar dan prospek aktivitas institusional.
Terkini Lainnya
- Tanah Warga Pangandaran Dipasangi Plang Kemenkeu, Begini Duduk Perkaranya
- Mengenal 7 Produk Investasi: Keuntungan, Risiko, dan Tips Memilihnya
- Bahas Skema Pengecer Jadi Sub Pangkalan, Bahlil Gelar Rapat Tertutup Malam Ini
- Perjalanan Katlin Smith Bangun Startup hingga Terjual Rp 12,5 Triliun
- 200 Pegawai Daop 1 Jakarta Turun Langsung jadi Porter, Bentuk Permohonan Maaf atas Keterlambatan KA
- RUU BUMN Bakal Disahkan Besok, Apa Hubungannya dengan Danantara ?
- BRI Microfinance Outlook 2025: Mendorong Keuangan Inklusif, UMKM Jadi Pilar Ekonomi
- Dukung Penyaluran Elpiji 3 Kg Dibatasi, Indef: Agar Tepat Sasaran
- Catat Tanggalnya, Ini Jadwal Penerbitan SBN 2025
- Pertamina Bantah Isu Bright Gas 3 Kg Gantikan Elpiji Subsidi
- Investasi 38 Juta Dollar AS untuk Hilirisasi Tembaga Bisa Serap 253.000 Tenaga Kerja
- Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya
- Impor Daging Sapi dan Daging Kerbau, Bapanas: Tunggu Risalah Rakortas
- Dari Inflasi hingga OPEC+ Bisa Pengaruhi Pergerakan Pasar Saham Pekan Ini
- Anak Usaha LTLS Hadirkan Inovasi Pemurni Air
- Bahas Skema Pengecer Jadi Sub Pangkalan, Bahlil Gelar Rapat Tertutup Malam Ini
- RUU BUMN Bakal Disahkan Besok, Apa Hubungannya dengan Danantara ?
- Permodalan Vs Tata Kelola Asuransi
- Menpan RB Ingatkan Kepala Daerah Terpilih Tidak Rekrut Pegawai Honorer Baru
- Sri Mulyani Pangkas 90 Persen Anggaran ATK, Pernah Habiskan Rp 44,4 Triliun
- Bos PHRI Bantah Hotel Grand Hyat Jakarta Dijual
- Indonesia-Malaysia Perkuat Kerja Sama Buat Atasi Hambatan Ekspor Sawit