Saham Teknologi Bergejolak, Wall Street Masih Berjuang Pulih

NEW YORK, - Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menghijau pada penutupan pasar Kamis sore waktu setempat (Jumat pagi WIB).
Dikutip dari CNBC, S&P 500 dan Nasdaq Composite akan segera mengakhiri perdagangan minggu ini di wilayah negatif, meskipun telah menutupi sebagian kerugian mereka dari aksi jual pada hari Senin. Dow merupakan satu-satunya indeks utama yang mencatat kenaikan mingguan.
Rinciannya, indeks Dow Jones Industrial Average naik 168,61 poin atau 0,38 persen ke level 44.882,13, menjadi yang tertinggi pada perdagangan Kamis kemarin. Pada sesi tertingginya, saham ini melonjak hampir 300 poin.
Kemudian indeks S&P 500 naik 0,53 persen, ditutup pada level 6.071,17.
Sementara itu, indeks Nasdaq Composite naik 0,25 persen menjadi 19.681,75.
Baca juga: Deepseek Ancam Nvidia, Wall Street Tertopang Apple
Saham memangkas keuntungan di akhir sesi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan niatnya untuk menerapkan tarif 25 persen pada barang yang diimpor dari Kanada dan Meksiko.
Pada perdagangan Kamis kemarin, Wall Street mencerna hasil kuartalan terbaru dari sejumlah perusahaan teknologi berkapitalisasi besar.
Saham Meta Platforms dan Tesla masing-masing naik sebesar 1,6 persen dan 2,9 persen, sementara saham Microsoft turun 6,2 peraen setelah perusahaan melaporkan laba.
Meta naik pada laba bersih dan laba kotor , tetapi saham Microsoft merosot setelah perkiraan pendapatan kuartalan perusahaan mengecewakan. Tesla mengabaikan laba dan laba yang meleset.
Baca juga: Wall Street Terkoreksi di Akhir Pekan Lalu, Investor Ambil Untung
Di sisi lain, investor agak berhati-hati untuk membeli setelah pertumbuhan PDB kuartal keempat hanya sebesar 2,3 persen, meleset dari ekspektasi.
Wall Street mengalami kerugian setelah Federal Reserve menghentikan kampanye pemangkasan suku bunga sehingga suku bunga pinjaman tidak berubah tetap dalam kisaran antara 4,25 persen hingga 4,5 persen. Dalam pernyataan pasca pertemuan, para pembuat kebijakan mencatat bahwa inflasi tetap agak tinggi.
Nama-nama Magnificent Seven lainnya akan segera melapor dalam beberapa hari mendatang, dengan Apple hasilnya akan dirilis pada hari Kamis.
Kemudian Amazon akan segera menyusul, seperti yang dilaporkan perusahaan teknologi berkapitalisasi besar minggu depan. Investor juga menantikan laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi untuk bulan Desember pada hari Jumat ini.
Terkini Lainnya
- Efisiensi Anggaran: ASN Patungan Beli Galon hingga Hemat Tisu Toilet
- Modal Awal Rp 500.000, Suami Istri Ini Sukses Bisnis Sambal Khas Aceh
- Daftar Harga LPG 3 Kg, 5,5 Kg, dan 12 Kg Terbaru 2025 di Berbagai Daerah
- Anggaran Kemenhub Dipangkas, Pengamat: Subsidi Transportasi Publik Jangan Ditumbalkan
- Bulog Kenalkan Befood Punokawan pada School Edu Tour SD Labschool Cibubur
- Sudah Minta Maaf, Weni yang Ejek Honorer Tetap Dipecat PT Timah
- BEI Bakal Luncurkan "Short Selling" dan "Intraday Short Selling" Awal Kuartal II-2024
- Capaian Proyek Restorasi Ekosistem Riau Lindungi Lahan Basah di Riau
- Hasil Efisiensi Anggaran Kementerian Diharapkan untuk Gerakkan Ekonomi
- BNI Bidik Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Rp 199,67 Triliun Tahun Ini
- Efisiensi Anggaran, BKN Terapkan WFA untuk Uji Sistem Digital dan Temukan Talenta ASN
- Menakar Prospek Pembagian Dividen Perbankan untuk Tahun Buku 2024
- Jasa Raharja dan DPD Bahas Integrasi Jaminan Sosial untuk Korban Kecelakaan
- Kinerja 2024 Turun, Ini Dua Alat Berat Baru HEXA untuk Dorong Pendapatan Pada 2025
- 5 Fakta Karyawan PT Timah yang Dipecat Buntut Ejek Honorer Pakai BPJS
- 5 Fakta Karyawan PT Timah yang Dipecat Buntut Ejek Honorer Pakai BPJS
- Cara Mencapai Financial Freedom ala Kemenkeu
- Shell Minta Maaf Stok BBM SPBU Kosong Sampai Berhari-hari, Apa Penyebabnya?
- Mulai 1 Februari, Whoosh Hari Minggu Beroperasi Paling Awal Pukul 07.35 WIB
- Penjualan Lesu, Starbucks Akan Pangkas 30 Persen Menu
- Harga Singkong Anjlok Akibat Impor, Mentan Amran Panggil Industri dan Petani