Harga Bitcoin Naik ke Rp 1,68 Miliar Usai The Fed Tahan Suku Bunga, Potensi Menuju Rekor Baru?

JAKARTA, – Harga Bitcoin (BTC) melonjak setelah Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25 persen-4,5 persen dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Januari. Keputusan ini mendorong Bitcoin naik ke level 105.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,68 miliar pada Kamis (30/1/2025), setelah sebelumnya sempat menyentuh titik terendah 101.429 dollar AS atau sekitar Rp 1,62 miliar.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengatakan bahwa stabilitas suku bunga menciptakan lingkungan yang lebih menarik bagi investor untuk beralih ke aset berisiko tinggi seperti kripto.
"Investor cenderung mencari peluang di aset yang memberikan imbal hasil lebih besar, terutama saat ekspektasi pemangkasan suku bunga masih belum pasti," ujarnya, melalui keterangan pers, dikutip Sabtu (1/2/2025).
Selain Bitcoin, aset kripto lainnya juga mengalami kenaikan. Ethereum (ETH) naik sekitar 1,70 persen , sementara XRP menguat 1 persen.
Baca juga: Prediksi Pergerakan Bitcoin Saat Tahun Baru Imlek 2025: Momentum Positif?
Pendorong kenaikan harga Bitcoin
Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan Bitcoin adalah menurunnya daya tarik instrumen investasi pendapatan tetap akibat suku bunga yang stabil. Investor mulai beralih ke ekuitas dan kripto yang dianggap memiliki potensi keuntungan lebih tinggi.
Selain itu, arus masuk ke Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin-spot di Amerika Serikat juga meningkat, dengan total 120,4 juta dollar AS (sekitar Rp 1,93 triliun) pada 29 Januari. Hal ini menunjukkan minat investor institusional yang semakin besar terhadap Bitcoin.
Di sisi lain, kebijakan kripto dari pemerintah AS turut menjadi perhatian. Presiden Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif terkait aset digital yang membentuk Kelompok Kerja Kepresidenan tentang Pasar Aset Digital. Spekulasi pun muncul mengenai kemungkinan pembentukan Cadangan Bitcoin Strategis (SBR) oleh pemerintah AS.
Potensi Bitcoin Menuju Rekor Baru?
Senator AS Cynthia Lummis telah mengajukan Undang-Undang Bitcoin, yang mengusulkan pemerintah AS membeli 1 juta BTC dalam lima tahun. Jika regulasi ini disahkan, keseimbangan pasokan-permintaan Bitcoin bisa berubah signifikan, yang berpotensi mendukung kenaikan harga BTC lebih lanjut.
Fyqieh menambahkan bahwa secara teknikal, Bitcoin menunjukkan indikasi breakout dari pola bull flag, yang dapat membawa harga BTC menuju 116.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,88 miliar dalam beberapa bulan ke depan. Namun, keberlanjutan tren bullish masih bergantung pada kemampuan Bitcoin mempertahankan level di atas 105.000 dollar AS.
Di sisi lain, pasar juga mengamati kemungkinan tekanan politik terhadap The Fed di bawah kepemimpinan Trump. Beberapa analis memperkirakan bahwa Trump dapat mendorong kebijakan moneter yang lebih akomodatif untuk menurunkan suku bunga.
Dengan berbagai faktor pendukung, Bitcoin berpotensi terus menguat jika sentimen pasar tetap positif dan tidak ada hambatan regulasi yang signifikan.
Terkini Lainnya
- Transaksi Kripto di Indonesia Tembus Rp 650 Triliun pada 2024
- [POPULER MONEY] Trending Kurs Dollar Jadi Rp 8.170 | Cara Mencari Pangkalan Resmi Elpiji 3 Kg
- Mencegah Uang Palsu, Tugas Siapa?
- Ada Gapeka 2025, Ini Jadwal Kereta Api Jakarta-Bandung PP Terbaru
- Masyarakat Jangan Khawatir, KAI Commuter Masih Buka Loket Tiket KRL
- Jangan Tertipu! Ini 5 Tanda Pesan Phishing yang Perlu Diketahui
- KAI Batalkan 4 Perjalanan Kereta 3-5 Februari Imbas Banjir Grobogan
- Geger PHK, Karyawan Google Tuntut Kejelasan Keamanan Kerja
- Trump Resmi Terapkan Tarif Impor ke Kanada, Meksiko, dan China: Ancaman Perang Dagang Global?
- Info Gaji UMR Banda Aceh 2025, Paling Tinggi di Serambi Mekkah
- Lengkap Gaji UMR Aceh 2025, Tertinggi Banda Aceh dan Tamiang
- Damri Buka Rute Bandung-Yogyakarta, Tarif Mulai Rp 190.000
- Berkshire Hathaway Pangkas 4.000 Pekerja Saat Warren Buffett Cuan Besar
- Jadwal Terbaru KA Rute Jakarta-Bandung Mulai 1 Februari 2025
- Jadwal dan Harga Tiket Bus DAMRI Rute Bandung-Yogyakarta
- Masyarakat Jangan Khawatir, KAI Commuter Masih Buka Loket Tiket KRL
- Adik Prabowo Merasa Paris Agreement Tak Adil bagi RI
- Boeing Rugi Rp 192,4 Triliun pada 2024, Ini Sebabnya
- Cara Melihat Gapeka 2025, Bisa Didownload dalam PDF
- Gara-gara RI, Ekspor Beras Thailand Diprediksi Merunduk Tahun Ini
- Gaji UMR Riau 2025, Dumai Tertinggi, Pekanbaru Keempat