IHSG Bakal Melemah? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melemah terbatas pada sesi perdagangan hari ini, Senin (3/2/2025).
Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan lalu, IHSG ditutup menguat ke level 7.109. IHSG menguat 35,72 poin atau setara 0,50 persen.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani tarif sebesar 25 persen untuk Kanada dan Meksiko serta 10 persen untuk China.
Baca juga: IHSG Akhiri Pekan Menguat Kembali ke Level 7.100, Rupiah Melemah
DOK. Shutterstock/LALAKA. Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.
Perusahaan yang melakukan impor tersebut tentu saja akan membayar lebih besar, sehingga akan menaikkan harga untuk mengimbangi kenaikkan tarif tersebut.
Dampak tersebut tidak akan terasa, tetapi akan memberikan tekanan terhadap daya beli dalam kurun waktu menengah hingga panjang.
Sedikit catatan, sebanyak 40 persen dari buah dan sayuran yang diimpor dari AS berasal dari Meksiko. Selain itu, Meksiko juga memasok lebih dari 90 persen alpukat ke AS, begitupun dengan paprika, timun, dan labu.
Baca juga: IHSG Dibuka Menguat di Akhir Pekan
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.070 sampai 7.200," kata dia dalam analisisnya, Senin (3/2/2025).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menuturkan, IHSG menghadapi resisten Fibonacci terdekat di level 7.216. Penembusan di atasnya akan membuka jalan untuk memperpanjang kenaikannya menuju resisten berikutnya di level 7.283.
Namun demikian, ia bilang, IHSG akan melanjutkan koreksi sebelumnya menuju 7.015 jika tetap berada di bawah 7.216.
Terkini Lainnya
- Pembiayaan Ultramikro Masih Minim, Biaya dan Risiko Jadi Tantangan
- Syarat Jadi Pangkalan Elpiji Sulit, Bahlil Bakal Jadikan Pengecer Sebagai Sub-Pangkalan
- Anggaran Dipangkas Hampir 60 Persen, Bapanas Prioritaskan Program Ini
- DPR Minta Aturan soal Larangan Pengecer Elpiji 3 Kg Dicabut, Bahlil: Penataan Ini untuk Kebaikan, pasti Ada Dinamika...
- Menaker: Regulasi THR bagi Pengemudi Ojol Akan Dirampungkan
- Ancam Penggilingan yang Tak Patuh HPP Gabah, Prabowo: Kalau Tak Mau Tutup Saja, Negara Ambil Alih
- Anggaran Infrastruktur dari PU hingga IKN Dipangkas, Menko AHY: Tidak Boleh Ada Kebocoran...
- Bahlil Blak-blakan Alasan Elpiji 3 Kg Tak Dijual di Pengecer, Banyak Permainan Harga
- BRI Bakal "Buyback" Saham, Siapkan Dana Rp 3 Triliun
- Komisi XII Soroti soal Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Bahlil Usul Pengecer Jadi Sub-Pangkalan
- Naik, Jumlah Penumpang Penerbangan Domestik Tembus 63 Juta Orang pada 2024
- Putusan MK dan Enigma Industri Asuransi
- Brantas Abipraya Rampungkan Pembangunan Sumbu Kebangsaan IKN
- Peneliti Ungkap Gaji Tenaga Kerja Asing di Industri Mineral 10 Kali Lipat dari TKI
- BPS: Wisman Habiskan Rp 22,86 Juta Selama Kunjungan di Indonesia
- Syarat Jadi Pangkalan Elpiji Sulit, Bahlil Bakal Jadikan Pengecer Sebagai Sub-Pangkalan
- Pengamat: Kebijakan Baru Elpiji 3 Kg Tak Jamin Beban Subsidi Berkurang
- 8 Sentimen yang Perlu Diperhatikan Pelaku Pasar Modal Pekan Ini
- Cara Mengajukan KUR BRI 2025 dan Syaratnya
- Balas Trump, Kanada Terapkan Tarif 25 Persen untuk Barang dari AS
- Cara Daftar OSS Pengecer LPG 3 Kg dan Syaratnya