Bagaimana Prospek Harga Bitcoin Usai Trump Terapkan Tarif Impor?

NEW YORK, - Kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait penerapan tarif untuk barang-barang impor dari Kanada, Meksiko, dan China bakal berpengaruh terhadap harga bitcoin.
Dikutip dari Coin Telegraph, Senin (3/2/2025), Jeff Park, kepala strategi di BitWise menyatakan, kebijakan tarif yang diterapkan Trump akan membuat harga bitcoin naik jauh lebih tinggi dalam jangka panjang.
"Karena melemahnya dollar AS di pasar uang global dan imbal hasil yang lebih rendah pada surat berharga pemerintah AS," tutur Park.
Baca juga: Harga Bitcoin Naik ke Rp 1,68 Miliar Usai The Fed Tahan Suku Bunga, Potensi Menuju Rekor Baru?

Menurut Park, tarif didorong untuk mencapai tujuan akhir yaitu melemahkan dollar AS dalam perdagangan internasional guna memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan dan membuat ekspor AS lebih menarik.
Park mengatakan Plaza Accord 2.0 akan segera datang. Ini merujuk pada perjanjian tahun 1985 antara Amerika Serikat, Jepang, Jerman Barat, Perancis, dan Inggris untuk melemahkan dollar AS.
Park menambahkan bahwa tarif akan menyebabkan peningkatan inflasi yang akan dirasakan secara tidak proporsional oleh mitra dagang AS dan mengakibatkan penurunan nilai mata uang lebih lanjut di seluruh dunia.
Ini akan menyebabkan warga negara-negara tersebut mencari aset lindung nilai alternatif seperti bitcoin.
Baca juga: Prediksi Pergerakan Bitcoin Saat Tahun Baru Imlek 2025: Momentum Positif?
Meskipun prospek harga bitcoin dalam jangka panjang berpotensi positif, seperti yang dikemukakan oleh Park, pasar kripto jatuh sebagai reaksi terhadap tarif yang baru-baru ini diumumkan Presiden Trump terhadap Kanada, China, dan Meksiko.
Harga bitcoin turun sekitar 7,2 persen selama tujuh hari terakhir, jauh lebih baik daripada altcoin lainnya.
Terkini Lainnya
- Harga Referensi Minyak Sawit Melemah karena Permintaan India Turun
- Harga Beras Naik pada Januari 2025 dari Penggilingan hingga Eceran
- OJK Sebut Aturan Asuransi Kendaraan Listrik Belum Tentu Terbit Tahun Ini
- Nilai Tukar Petani Naik 0,73 Persen pada Januari 2025
- Kini Peserta BPJS Kesehatan Bisa Fleksibel Cicil Tunggakan Iuran
- Bagaimana Prospek Harga Bitcoin Usai Trump Terapkan Tarif Impor?
- Soal Putusan MK Terkait Pembatalan Klaim Sepihak, OJK: Ada Perbaikan Penjanjian
- "Gerah" dengan Kebijakan Tarif Trump, China dan Kanada Siapkan "Balasan"
- PP Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor Belum Terbit, OJK: Kami Akan "Follow Up"
- Diskon Tarif Listrik Jadi Penyumbang Utama Deflasi Januari 2025
- BPS: Januari 2025 Deflasi 0,76 Persen
- Imbas Banjir Grobogan, 30 Perjalanan KA Semarang-Surabaya Dialihkan hingga 5 Februari
- PGN Targetkan 1 Juta Sambungan Jargas pada 2025
- Beredar Arahan ASN Diminta WFA, Kemenpan-RB: Bisa Jadi Strategi Efisiensi Anggaran
- Pertamina Perluas Pasar Bahan Baku Ban dan Karet Sintetis di Indonesia
- Imbas Banjir Grobogan, 30 Perjalanan KA Semarang-Surabaya Dialihkan hingga 5 Februari
- "Gerah" dengan Kebijakan Tarif Trump, China dan Kanada Siapkan "Balasan"
- Soal Putusan MK Terkait Pembatalan Klaim Sepihak, OJK: Ada Perbaikan Penjanjian
- Diskon Tarif Listrik Jadi Penyumbang Utama Deflasi Januari 2025
- PP Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor Belum Terbit, OJK: Kami Akan "Follow Up"
- BPS: Januari 2025 Deflasi 0,76 Persen