pattonfanatic.com

Mengenal 7 Produk Investasi: Keuntungan, Risiko, dan Tips Memilihnya

Ilustrasi investasi. Setiap produk investasi memiliki kelebihan dan risikonya masing-masing, sehingga perlu disesuaikan dengan tujuan finansial dan profil risiko.
Lihat Foto

JAKARTA, - Memilih instrumen investasi adalah langkah penting dalam merencanakan keuangan. Setiap produk investasi memiliki kelebihan dan risikonya masing-masing, sehingga perlu disesuaikan dengan tujuan finansial dan profil risiko.

Tujuan finansial adalah target atau rencana yang ingin dicapai dalam mengelola uang. Tujuan ini bisa jangka pendek, menengah, atau panjang.

Adapun profil risiko adalah gambaran seberapa besar risiko yang bisa ditoleransi oleh seseorang atau perusahaan. Profil risiko dapat digunakan dalam dunia investasi, asuransi, dan bisnis.

Baca juga: Bahas Skema Pengecer Jadi Sub Pangkalan, Bahlil Gelar Rapat Tertutup Malam Ini

Profil risiko investasi menunjukkan seberapa besar risiko yang bisa ditoleransi oleh investor. Profil risiko ini penting untuk menentukan jenis investasi yang sesuai dengan karakteristik investor.

Dengan memahami profil risiko, investor dapat mencapai tujuan keuangan tanpa tertekan oleh ketidakpastian pasar. Contoh risiko dalam investasi meliputi fluktuasi nilai aset, kerugian modal, dan hasil yang tidak sesuai ekspektasi.

Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, berikut adalah tujuh produk investasi yang bisa dipilih:

1. Deposito

Deposito adalah produk investasi yang ditawarkan oleh perbankan dengan bunga lebih tinggi dibanding tabungan biasa.

Nasabah menyimpan uang dalam deposito untuk jangka waktu tertentu, seperti 1, 3, 6, atau 12 bulan.

Deposito cocok bagi investor dengan profil risiko rendah karena keamanannya terjamin hingga Rp 2 miliar oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Namun, dana tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo tanpa dikenakan penalti.

Baca juga: Perjalanan Katlin Smith Bangun Startup hingga Terjual Rp 12,5 Triliun

2. Surat Berharga Negara (SBN)

SBN merupakan instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah untuk membiayai kebutuhan negara. Contoh SBN adalah Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel.

Produk ini menawarkan imbal hasil tetap dan lebih aman karena dijamin oleh negara. Selain itu, pembelian SBN kini semakin mudah melalui platform online.

3. Logam Mulia

Investasi logam mulia, seperti emas, dikenal sebagai aset lindung nilai (hedging). Emas tahan terhadap inflasi dan mudah diperjualbelikan.

Kamu bisa membeli logam mulia dalam bentuk batangan dengan kadar 99,99 persen dari lembaga terpercaya seperti Antam atau Pegadaian. Namun, pastikan menyimpan emas di tempat yang aman.

Baca juga: Dukung Penyaluran Elpiji 3 Kg Dibatasi, Indef: Agar Tepat Sasaran

4. Reksadana

Reksadana adalah produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi. Dana yang terkumpul dari masyarakat diinvestasikan pada berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, atau pasar uang.

Produk investasi reksadana cocok bagi pemula karena modal awal relatif kecil dan risikonya terdiversifikasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat