Mampukah IHSG Hari Ini Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham 4 Februari 2025

JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat terbatas pada sesi perdagangan hari ini, Selasa (4/2/2025).
Pada penutupan bursa kemarin, IHSG ditutup melandai ke level 7.030, atau turun 79,14 poin setara 1,11 persen.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan ancamannya terhadap Uni Eropa dengan pengenaan tarif.
Trump seolah memastikan akan mengenakan tarif ini karena adanya defisit perdagangan yang besar antara dua pihak tersebut.
Baca juga: IHSG Melemah 1,11 Persen ke 7.030, Rupiah Juga Tertekan
Trump menjelaskan, Eropa tidak mengambil produk seperti mobil dan produk pertanian AS.
Sebaliknya, negara Paman Sam itu justru mengambil semua produk Eropa mulai dari mobil, makanan, dan produk pertanian.
Sementara itu, dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Januari 2025 terjadi deflasi sebesar 0,76 persen secara bulanan (MtM).
Ini menyebabkan indeks harga konsumen (IHK) turun dari 106,90 pada Desember 2024 menjadi 105,99.
Deflasi ini merupakan yang pertama sejak terakhir terjadi pada September 2024.
"Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.930–7.070. Hati-hati, potensi koreksi tetap terbuka," kata dia dalam analisisnya, Selasa (4/2/2025).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menuturkan IHSG menghadapi support fraktal 6.931, di mana penembusan di bawahnya akan mengonfirmasi skenario alternatif berlanjutnya wave [y] dari 2 menuju 6.835 atau bahkan 6.742.
Sebaliknya, IHSG berpotensi membentuk pola double bottom selama masih berada di atas fraktal 6.931.
Level support IHSG berada di 6.931, 6.835, dan 6.742, sementara level resistennya di 7.082, 7.175, dan 7.349. "Indikator MACD menunjukkan kondisi netral," terang dia.
Berikut ini adalah rekomendasi teknikal dari beberapa perusahaan sekuritas.
1. Pilarmas Investindo
- PYFA last price 230, support 216, resistance 246, target 244
- MLPL last price 123, support 121, resistance 131, target 130
- JPFA last price 2.000, support 1.960, resistance 2.110, target 2.080
2. Binaartha Sekuritas
- ADRO Hold, support 2.190, resistance 2.580-3.150, target 2.580
- ASII accumulative buy, support 4.510, resistance 5.050-5.750, target 5.050
- BBNI buy on weakness, support 4.380, resistance 4.980-5.450, target 4.980
- BRPT hold, support 880, resistance 945-1.200, target 945
3. MNC Sekuritas
- BBCA buy on weakness 9.025-9.150, stoploss below 9.000, target 9.457-9.750
- ERAA sepculative buy 366-372, stoploss below 364, target 386-396
- INKP buy on weakness 6.475-6.575, stoploss below 6.375, target 6.900-7.325
- MBMA speculative buy 368-372, stoploss below 360, target 388-408
Baca juga: Dari Inflasi hingga OPEC+ Bisa Pengaruhi Pergerakan Pasar Saham Pekan Ini
Disclaimer: Artikel ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan, dan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pastikan untuk melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.
Terkini Lainnya
- Mampukah IHSG Hari Ini Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham 4 Februari 2025
- Minta Coretax Disempurnakan, Menko Airlangga: Seharusnya Bisa Memudahkan Para Wajib Pajak...
- Tarif Trump Masih Tekan Wall Street
- Bahlil Tegaskan Pemerintah Tetap Berkomitmen Pensiun Dini PLTU Batu Bara
- InJourney Airports: Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai Masuk 100 Bandara Terbaik Dunia
- Pengecer Jadi Subpangkalan, Bisa Beli Elpiji 3 Kg dari Pangkalan Buat Dijual ke Konsumen
- [POPULER MONEY] Cara Cek NIK KTP Penerima Bansos PKH | Prabowo Ancam Penggilingan yang Tak Patuh HPP Gabah
- Bantah Pertamina Jual Bright Elpiji 3 Kg, Bahlil: Ada yang Tidak Nyaman, Kami Mau Tertibkan...
- Tanah Warga Pangandaran Dipasangi Plang Kemenkeu, Begini Duduk Perkaranya
- Mengenal 7 Produk Investasi: Keuntungan, Risiko, dan Tips Memilihnya
- Bahas Skema Pengecer Jadi Subpangkalan, Bahlil Gelar Rapat Tertutup Malam Ini
- Perjalanan Katlin Smith Bangun Startup hingga Terjual Rp 12,5 Triliun
- 200 Pegawai Daop 1 Jakarta Turun Langsung Jadi Porter, Bentuk Permohonan Maaf atas Keterlambatan KA
- RUU BUMN Bakal Disahkan Besok, Apa Hubungannya dengan Danantara?
- BRI Microfinance Outlook 2025: Mendorong Keuangan Inklusif, UMKM Jadi Pilar Ekonomi
- Pengecer Jadi Subpangkalan, Bisa Beli Elpiji 3 Kg dari Pangkalan Buat Dijual ke Konsumen
- Bantah Pertamina Jual Bright Elpiji 3 Kg, Bahlil: Ada yang Tidak Nyaman, Kami Mau Tertibkan...
- Minta Coretax Disempurnakan, Menko Airlangga: Seharusnya Bisa Memudahkan Para Wajib Pajak...
- Tarif Trump Masih Tekan Wall Street
- Pengecer Jadi Subpangkalan, Bisa Beli Elpiji 3 Kg dari Pangkalan Buat Dijual ke Konsumen
- Tanah Warga Pangandaran Dipasangi Plang Kemenkeu, Begini Duduk Perkaranya
- Mengenal 7 Produk Investasi: Keuntungan, Risiko, dan Tips Memilihnya