Kenapa Penyaluran Bansos Beras Ditunda?

JAKARTA, - Pemerintah telah memutuskan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras alias bansos beras pada Maret dan April 2025.
Bantuan pangan beras yang disalurkan kepada masyarakat saat ini berupa beras Program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
merangkum, keputusan penghentian sementara penyaluran bansos beras ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, yakni sebagai berikut.
Baca juga: Bansos Beras Disetop Sementara, Kapan Dilanjutkan?
PIXABAY/CHULMIN1700 Ilustrasi panen, panen padi.

1. Puncak panen raya
Bulan Maret dan April merupakan periode puncak panen raya. Penyaluran bantuan beras pada masa ini dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas harga gabah di tingkat petani.
Musim panen raya tahun ini lebih awal, berlangsung sejak Februari hingga April.
"Ini kan maju, Februari ini kan panen rayanya maju ini karena musim. Harusnya panen raya itu nanti April, ini Februari, Maret, April sudah panen raya," kata Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan usai acara Sarasehan Ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Selasa (4/2/2025), seperti dilansir Antara.
2. Stabilitas harga gabah
Dengan menunda penyaluran bantuan beras saat panen raya, pemerintah berupaya mencegah penurunan harga gabah yang dapat merugikan petani. Langkah ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan beras di pasar.
Baca juga: Kenapa Program Bansos Beras dan SPHP Disetop Sementara? Ini Alasan Bapanas
Diharapkan, gabah hasil panen petani bisa diserap dengan harga Rp 6.500 per kilogram (kg).
"Jangan kita gelontorin terus, nanti harga gabahnya turun lagi. Padahal cita-citanya, petani itu mau supaya dapat Rp 6.500 per kg," ucap Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Terkini Lainnya
- Kenapa Penyaluran Bansos Beras Ditunda?
- AIA Indonesia Tunjuk Harsya Prasetyo Jadi Presiden Direktur
- Ditopang Kebutuhan UMKM, Industri Pindar Diprediksi Bakal Meningkat pada 2025
- Benarkah Gaji ke-13 dan 14 ASN Ditiadakan? Ini Kata Pemerintah
- Efisiensi Anggaran, Kemenperin Hemat Pemakaian Air hingga Perjalanan Dinas
- Rupiah Menguat di Tengah Turunnya IHSG dan Pasar Saham Asia
- Konsumsi Rumah Tangga Tetap Jadi Penopang Ekonomi Indonesia
- Beredar Kabar Gaji ke-13 dan 14 ASN Dihapus, Menpan RB Beri Penjelasan
- Kepala Bakamla: Titik Rawan Penyelundupan Pakaian Ilegal Banyak, Hampir Jadi Garis
- Bansos Beras Disetop Sementara, Kapan Dilanjutkan?
- Pajak Hiburan, Zona Abu-abu, dan Stigma Negatif
- PLN Dorong Pemanfaatan FABA untuk UMKM hingga Pembangunan Infrastruktur Desa
- AHY Beri Bocoran Rencana WFA untuk ASN Jelang Lebaran 2025
- Viral Gaji ke-13 dan 14 2025 Dihapus, Ini Kata Kemenkeu
- Permintaan Emas Dunia Capai Rekor Tertinggi pada 2024, Apa Sebabnya?
- AIA Indonesia Tunjuk Harsya Prasetyo Jadi Presiden Direktur
- Ditopang Kebutuhan UMKM, Industri Pindar Diprediksi Bakal Meningkat pada 2025
- Benarkah Gaji ke-13 dan 14 ASN Ditiadakan? Ini Kata Pemerintah
- Efisiensi Anggaran, Kemenperin Hemat Pemakaian Air hingga Perjalanan Dinas
- Rupiah Menguat di Tengah Turunnya IHSG dan Pasar Saham Asia