Konsumsi Tumbuh tapi Pertumbuhan Ekonomi 2024 Melambat, Ini Penyebabnya

JAKARTA, - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 melambat dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal, konsumsi rumah tangga dan PMTB tahun kemarin tumbuh lebih besar. Hal ini disebabkan oleh net impor yang turun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi 2024 sebesar 5,03 persen atau lebih rendah dari 2023 yang sebesar 5,05 persen.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, perlambatan pertumbuhan ekonomi ini disebabkan oleh net ekspor 2024 yang lebih kecil nilainya daripada tahun sebelumnya.
Tercatat, total net ekspor atas dasar harga konstan pada 2023 mencapai Rp 514,36 triliun. Sedangkan total net ekspor atas dasar harga konstan pada 2024 tetap positif, tetapi nilai positifnya lebih kecil dari tahun lalu, yaitu Rp 513,70 triliun.
Baca juga: Konsumsi Rumah Tangga Tetap Jadi Penopang Ekonomi Indonesia
Dia mengungkapkan, kondisi tersebut terjadi karena pertumbuhan impor pada 2024 lebih besar ketimbang ekspornya, yakni 6,51 persen dan 7,95 persen.
Sedangkan pertumbuhan ekspor pada 2023 lebih besar dibanding impornya, yakni 1,31 persen dan minus 1,65 persen.
Perbedaan tersebut menyebabkan sumbangan net ekspor ke pertumbuhan ekonomi 2024 menjadi minus 0,01 persen, sedangkan pada 2023 bisa mencapai 0,66 persen.
"Karena positifnya sedikit lebih kecil dibandingkan tahun 2023, maka sumbangan terhadap pertumbuhannya terlihat negatif 0,01 persen. Jadi ini salah satu faktor yang agak menahan dari pertumbuhan yang lebih tinggi," ujarnya saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (5/2/2024).
Lantaran realisasi net ekspor tersebut, tingkat konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh lebih tinggi dari tahun sebelumnya tidak cukup mendorong pertumbuhan ekonomi 2024.
Tercatat pada 2024, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,94 persen dan sumbangannya ke perekonomian sebesar 2,60 persen, sedangkan PMTB tumbuh 4,61 persen dan sumbangannya ke perekonomian sebesar 1,43 persen.
Padahal, konsumsi rumah tangga dan PMTB itu tumbuh lebih tinggi dibandingkan 2023 yang masing-masing tumbuh sebesar 4,82 persen dan 4,40 persen.
Baca juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,03 Persen pada 2024
Terkini Lainnya
- Lippo General Insurance Rilis Aplikasi untuk Kurangi Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas
- Konsumsi Tumbuh tapi Pertumbuhan Ekonomi 2024 Melambat, Ini Penyebabnya
- Kenapa Penyaluran Bansos Beras Ditunda?
- AIA Indonesia Tunjuk Harsya Prasetyo Jadi Presiden Direktur
- Ditopang Kebutuhan UMKM, Industri Pindar Diprediksi Bakal Meningkat pada 2025
- Benarkah Gaji ke-13 dan 14 ASN Ditiadakan? Ini Kata Pemerintah
- Efisiensi Anggaran, Kemenperin Hemat Pemakaian Air hingga Perjalanan Dinas
- Rupiah Menguat di Tengah Turunnya IHSG dan Pasar Saham Asia
- Konsumsi Rumah Tangga Tetap Jadi Penopang Ekonomi Indonesia
- Beredar Kabar Gaji ke-13 dan 14 ASN Dihapus, Menpan RB Beri Penjelasan
- Kepala Bakamla: Titik Rawan Penyelundupan Pakaian Ilegal Banyak, Hampir Jadi Garis
- Bansos Beras Disetop Sementara, Kapan Dilanjutkan?
- Pajak Hiburan, Zona Abu-abu, dan Stigma Negatif
- PLN Dorong Pemanfaatan FABA untuk UMKM hingga Pembangunan Infrastruktur Desa
- AHY Beri Bocoran Rencana WFA untuk ASN Jelang Lebaran 2025
- Ditopang Kebutuhan UMKM, Industri Pindar Diprediksi Bakal Meningkat pada 2025
- Benarkah Gaji ke-13 dan 14 ASN Ditiadakan? Ini Kata Pemerintah
- Efisiensi Anggaran, Kemenperin Hemat Pemakaian Air hingga Perjalanan Dinas
- Rupiah Menguat di Tengah Turunnya IHSG dan Pasar Saham Asia
- Konsumsi Rumah Tangga Tetap Jadi Penopang Ekonomi Indonesia