Mengapa Emas Dianggap Sebagai Aset "Safe Haven"?

JAKARTA, - Dalam dunia investasi, ada berbagai instrumen yang dapat dipilih oleh investor untuk melindungi kekayaan mereka. Salah satu yang paling terkenal adalah emas.
Emas telah lama dianggap sebagai "safe haven" yang andal, terutama di saat-saat ketidakpastian ekonomi atau krisis pasar.
Penggunaan emas sebagai instrumen investasi ini semakin populer, mengingat kemampuannya untuk menjaga stabilitas nilai aset dalam menghadapi berbagai risiko, seperti inflasi dan fluktuasi pasar.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan safe haven, dan mengapa emas disebut sebagai aset tersebut?
Baca juga: Leaders Luncheon: Generative AI Dorong Inovasi dan Efisiensi dalam Pemasaran di Indonesia
Apa Itu Safe Haven?
Dilansir dari laman Galeri 24, safe haven adalah jenis aset yang dianggap lebih aman di tengah ketidakpastian pasar. Ketika terjadi krisis ekonomi, volatilitas pasar, atau ketegangan politik, investor cenderung mencari aset yang dapat melindungi nilai kekayaan mereka.
Aset safe haven dipilih karena dapat mengurangi risiko dan gejolak yang dapat ditimbulkan oleh pergerakan pasar yang tidak menguntungkan.
Biasanya, aset safe haven memberikan kestabilan harga dan perlindungan terhadap penurunan nilai mata uang atau saham.
Baca juga: DJP Klarifikasi soal Surat Teguran di Coretax: Apa yang Perlu Diketahui Wajib Pajak?
Investasi dalam safe haven berfungsi sebagai tempat perlindungan, menghindarkan investor dari kerugian yang disebabkan oleh fluktuasi pasar yang tidak terduga.
Dalam konteks ini, safe haven menjadi solusi bagi investor yang ingin mengurangi potensi kerugian dan menjaga nilai aset mereka tetap aman.
Mengapa Emas Dianggap Sebagai Safe Haven?
Emas memiliki sejumlah karakteristik yang menjadikannya aset yang stabil dan dapat diandalkan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa emas dianggap sebagai aset safe haven:
1. Tidak Terpengaruh oleh Inflasi
Emas memiliki keunggulan utama karena nilainya tidak dipengaruhi oleh inflasi.
Berbeda dengan mata uang atau instrumen investasi lainnya yang dapat tergerus oleh inflasi, emas cenderung mempertahankan nilainya.
Hal ini menjadikan emas sebagai tempat yang aman bagi investor untuk mengamankan kekayaan mereka, meskipun ada tekanan inflasi yang dapat merugikan daya beli mata uang.
Baca juga: Soal Pemangkasan Anggaran, Tim Ekonomi Prabowo: Untuk MBG Perlu Dana Besar...
Terkini Lainnya
- Mengapa Emas Dianggap Sebagai Aset "Safe Haven"?
- Leaders Luncheon: Generative AI Dorong Inovasi dan Efisiensi dalam Pemasaran di Indonesia
- DJP Klarifikasi soal Surat Teguran di Coretax: Apa yang Perlu Diketahui Wajib Pajak?
- KAI Operasikan KA Batavia Mulai 6 Februari, Ini Harga Tiket dan Jadwalnya
- Soal Pemangkasan Anggaran, Tim Ekonomi Prabowo: Untuk MBG Perlu Dana Besar...
- Gaji ke-13 dan 14 ASN 2025 Belum Diputuskan, Pembahasan Terus Berlanjut
- Menkes: Iuran BPJS Kesehatan Rencananya Naik di 2026, Sedang Disiapkan Bareng Kemenkeu
- Mulai Besok, KAI Operasikan KA Batavia Rute Solo-Jakarta (PP)
- Naik 159 Persen, Bank Mega Syariah Berangkatkan 998 Jemaah Umrah pada 2024
- Kunjungi Blok Rokan, Bahlil Minta Lifting Minyak Digenjot
- Adira Finance Cetak Pembiayaan Baru Rp 36,6 Triliun pada 2024
- Batas Waktu dan Cara Lapor SPT Tahunan 2024: Masih dengan Sistem Lama
- Awasi Distribusi Elpiji 3 Kg, Bahlil Bakal Bentuk Badan Khusus
- Pemerintah Berencana Stop Ekspor LNG, Pengamat Energi: Harus Dilakukan
- Berbahagia dan Berwirausaha
- Menkes: Iuran BPJS Kesehatan Rencananya Naik di 2026, Sedang Disiapkan Bareng Kemenkeu
- Gaji ke-13 dan 14 ASN 2025 Belum Diputuskan, Pembahasan Terus Berlanjut
- Beredar Kabar Gaji ke-13 dan 14 ASN Dihapus, Menpan RB Beri Penjelasan
- Viral Gaji ke-13 dan 14 2025 Dihapus, Ini Kata Kemenkeu
- DJP Klarifikasi soal Surat Teguran di Coretax: Apa yang Perlu Diketahui Wajib Pajak?
- Gaji ke-13 dan 14 ASN 2025 Belum Diputuskan, Pembahasan Terus Berlanjut
- KAI Operasikan KA Batavia Mulai 6 Februari, Ini Harga Tiket dan Jadwalnya
- Mulai Besok, KAI Operasikan KA Batavia Rute Solo-Jakarta (PP)
- Menkes: Iuran BPJS Kesehatan Rencananya Naik di 2026, Sedang Disiapkan Bareng Kemenkeu