Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik
![Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dalam acara Halal Bihalal di Jakarta, Kamis (25/4/2024).](https://asset.kompas.com/crops/w84OBv1ii0jqfAzx5SS1M7NoUFw=/0x0:0x0/1200x800/data/photo/2024/04/25/662a3d87a7c25.jpg)
JAKARTA, - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, biaya impor beras dan jagung ikut naik seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
"Kalau kurs naik 10 persen maka total kebutuhan biaya membayar impor naik 10 persen, itu aja. Jadi langsung sifatnya," kata Bayu dalam Halal Bihalal di Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Bayu mengatakan, asumsi dolar yang digunakan dalam menghitung biaya impor yang dilakukan Bulog adalah asumsi APBN. Ia mengatakan, selisih asumsi kurs membuat kenaikan biaya Bulog.
Adapun dalam APBN 2024 pemerintah dan DPR telah menyepakati nilai tukar rupiah sebesar Rp 15.000 per dollar AS.
"Jadi Anda bisa melihat perbedaan antara dolar riil saat ini dengan asumsi APBN, di situlah terjadinya kenaikan biaya Bulog," ujarnya.
Baca juga: Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan
Berdasarkan kondisi tersebut, Bayu mengatakan, pemerintah perlu menjaga stabilitas pangan dalam jangka panjang tidak hanya melalui impor tetapi penyerapan dalam negeri.
"Bukan karena kita pengen impor jangka panjang tapi buat merencanakan dan melakukan langkah-langkah memitigasi resiko yang mungkin terjadi," ucap dia.
Baca juga: Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah
Sebelumnya, berdasarkan data Google Finance, nilai tikar rupiah telah menyentuh angka 16.117 per dollar AS pada Sabtu (13/4/2024).
Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto mengatakan, pada dasarnya di pasar forex domestik, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USDIDR) masih belum menyentuh 16.000. Hal tersebut karena sebenarnya pasar FX domestik masih libur.
"Nah, pelemahan rupiah terhadap dollar AS yang sudah menembus 16.000 bisa jadi dikarenakan mekanisme transaksi yang terjadi di pasar luar negeri, seperti di pasar non delivarble forward (NDF) Singapura. Itupun rupiah terlihat melemah karena posisi dollar AS yang tengah menguat secara global maupun regional Asia," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (14/4/2024).
Baca juga: Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal Jangkar Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah
Ia menjelaskan, hal itu tercermin dari posisi variabel indeks Dollar DXY yang posisinya terus menanjak. Penguatan indeks Dollar DXY tersebut merupakan gambaran dari perpindahan arus dana di pasar keuangan internasional yang mengarah pada pergerakan pelaku pasar global, baik di pasar saham maupun obligasi.
Arus dana ini pada dasarnya bertujuan memindahkan aset investasinya ke pasar Amerika Serikat. Terutama pasar obligasi Amerika Serikat yang terlihat lebih menarik saat imbal hasil (yield) dari surat utangnya terus meningkat saat ekspektasi penurunan bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed semakin tidak menentu (uncertain).
"Pergerakan USDIDR di pasar FX lokal sendiri baru akan dibuka pada Selasa (16/4/24) nanti," imbuh dia.
Terkini Lainnya
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini...
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini...
- Mengakhiri Sesi, IHSG Menguat 1,34...
- IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah...
- Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di...
- Joe Biden Mundur dari Pilpres AS,...
- IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah di...
- Satgas Buru Barang Impor Ilegal, Pedagang...
- Simak 4 Cara Bayar PBB Online via BCA
- Cara Hapus Daftar Transfer di BRImo dengan Mudah
- Biaya Haji Tahun 2025 Diperkirakan Naik 5 Persen
- Daftar 28 Layanan Pajak yang Bisa Diakses Pakai NIK
- Pemerintah Kantongi Rp 22 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara
- Pemangku Kepentingan Perlu Kolaborasi untuk Atasi Masalah Kesehatan akibat Konsumsi Tembakau
- Kembali Raih WTP dari BPK, BPKH Tunjukkan Pengelolaan Dana Haji Akuntabel
- Mengenal Konsep Konsorsium dalam Pengelolaan Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor
- Perusahaan Distributor Gas Swasta RI Diakuisisi Perusahaan Energi Jepang
- Astro Kebangkan Layanan "Quick Commerce," Belanja Jadi Lebih Cepat
- Apa Saja yang Termasuk Uang Giral?
- Upaya OJK Bangun Ekosistem Kripto Dinilai Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat
- Superbank Luncurkan Deposit dengan Bunga 7,5 Persen
- Indonesia Dinilai Telat Adopsi Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor "Third Party Liability"
- GocekPajak.id Gelar Workshop, Bantu Pengusaha Optimalkan Tax Planning untuk Kesuksesan Bisnis
- Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis
- Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun
- Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya
- IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI