Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024
![Paparan publik laporan keuangan triwulan I-2024, Selasa (30/4/2024).](https://asset.kompas.com/crops/xeSHzlmFLEUv73RDSTYYB2w2HmQ=/0x0:0x0/1200x800/data/photo/2024/04/30/6630b4bb4f2a1.jpg)
JAKARTA, - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencetak laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 12,7 triliun pada kuartal I-2024.
Angka tersebut tumbuh 1,13 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 12,6 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, laba bersih tersebut selaras dengan implementasi strategi bisnis disertai dengan optimalisasi kanal digital.
Baca juga: Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid
![Gedung Bank Mandiri.](https://asset.kompas.com/crops/RO0FxVnEQrfhzhBaErWluWQYLAE=/182x52:598x468/340x340/data/photo/2024/03/17/65f693bc5453a.jpg)
Kemudian, Bank Mandiri juga mencatat penyaluran kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I-2024.
Angka tersebut meningkat 19,1 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1.205 triliun.
“Dalam mendorong penyaluran kredit, kami akan melanjutkan strategi yang telah kami jalankan selama beberapa tahun terakhir yaitu penguatan core competence Bank Mandiri di segmen wholesale dan meningkatkan pertumbuhan segmen retail," kata dia dalam paparan publik laporan keuangan triwulan I-2024, Selasa (30/4/2024).
Darmawan menambahkan, penyaluran kredit tumbuh double digit pada semua segemen. Hingga akhir Maret 2024, kredit segmen wholesale perseroan tumbuh 25,2 persen secara tahunan mencapai Rp 751 triliun.
Baca juga: Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn
Pada periode yang sama, kredit ritel tumbuh 10,9 persen secara tahunan menjadi Rp 363 triliun.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) Gross bank only berada pada level 1,02 persen per Maret 2024. NPL ini turun 68 basis poin (bps) dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 1,7 persen.
Adapun, coverage ratio bank only yang berada di level 368 persen.
Terkini Lainnya
- Transaksi di Aplikasi Livin' by Mandiri...
- Cara Bayar Pakai QRIS Bank Mandiri...
- Cara Update Saldo e-Toll Mandiri via...
- ASDP Raup Laba Rp 365 Miliar...
- OJK Pastikan Merger MNC Bank dan...
- Adira Finance Salurkan Pembiayaan Baru Rp...
- Asabri Pastikan Penyaluran THT dan Jaminan...
- FILONOMICS: Pinjol Salurkan Pinjaman Rp 59,64...
- Semen Indonesia Hadirkan Produk Bata Interlock yang Tahan Gempa, Digunakan di IKN
- Buka Gerai ke-111, ERHA Ultimate Tebar Promo Cashback hingga 10 Persen
- ASDP Raup Laba Rp 365 Miliar pada Semester I 2024
- KAI Properti Dukung Kemandirian Sekolah di Malang
- IHSG Sepekan Terkoreksi Tipis, Ini Deretan Saham Paling Boncos
- Sistem Layanan di Bandara Sudah Kembali Normal Mulai Hari Ini, AirAsia: Tapi Masih Lambat
- INKA Hanya Mampu Remajakan 2 Rangkaian KRL, Kemenhub Tak Permasalahkan Diganti KRL Baru dari China
- Berawal dari Garasi Rumah, Gautama Tembus Supermarket dan Minimarket Skala Nasional
- Politik AS Memanas, Harga Bitcoin Kembali Tembus Rp 1 Miliar
- PLN EPI Fasilitasi BUMDes di Gunung Kidul Dapat Pelatihan Pengembangan Bisnis
- Pembangunan Bandara VVIP IKN Terkendala Hujan, Menhub: Kami Usahakan Sesuai Rencana
- Luhut Takjub dengan Perkembangan Food Estate di Sumut yang Digarap Bareng China
- Klaim Erick Thohir: Whoosh Bikin Penghematan BBM Rp 3,2 Triliun
- Akun Instagram Bitget hingga Bybit Diblokir, Bappebti: Tidak Berizin di Indonesia
- 7 Contoh Uang Giral yang Beredar di Indonesia
- Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya
- MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya
- Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru
- Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024
- Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global