Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD
![Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann.](https://asset.kompas.com/crops/SZbzw6VniRUDDxoV3FZCqALxpkY=/0x87:1600x1154/1200x800/data/photo/2024/05/01/66323716da60d.jpg)
- Dalam rangka mewujudkan pencapaian visi Indonesia Emas 2045, transformasi ekonomi menjadi salah satu langkah yang perlu ditempuh pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertumbuhan ekonomi nasional diharapkan inklusif dan berkelanjutan agar bisa keluar dari middle income trap menuju negara berpendapatan tinggi.
Transformasi ekonomi yang dilakukan mencakup berbagai sektor, salah satunya adalah integrasi ekonomi global dan domestik.
Untuk mencapai transformasi ekonomi tersebut, penguatan kerja sama internasional berperan penting dalam memberikan peta jalan yang komprehensif.
Oleh karena itu, usai menorehkan peranan penting dalam berbagai forum internasional, Republik Indonesia (RI) kembali menambahkan prioritas ekonomi internasional dengan menyampaikan intensi untuk bergabung dalam keanggotaan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Baca juga: Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui suratnya kepada Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann.
Sebagai tindak lanjut dari penyampaian intensi tersebut, Dewan OECD memutuskan untuk membuka diskusi aksesi dengan Indonesia pada 20 Februari 2024.
Keputusan tersebut mengikuti penilaian oleh anggota OECD berdasarkan evidence-based Framework for the Consideration of Prospective Members.
Selanjutnya, OECD menyusun dan membahas Peta Jalan Aksesi Keanggotaan Indonesia yang disepakati Dewan OECD pada 29 Maret 2024.
Proses tersebut tergolong relatif cepat, yakni selama tujuh bulan sejak penyampaian intensi pada bulan Juli 2023.
Juru Bicara Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian Haryo Limanseto mengatakan, penetapan Indonesia sebagai kandidat anggota OECD telah melalui berbagai proses.
Baca juga: Menko Airlangga Minta Inggris Berkeadilan dalam Penerapan UU Uji Tuntas
Proses tersebut mulai dari keaktifan Indonesia sebagai negara mitra OECD hingga performa ekonomi Indonesia yang baik dan mendapat pengakuan dunia dengan kepemimpinan Indonesia dalam Group of Twenty (G20) maupun Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
“Apalagi dalam empat tahun terakhir ini, perekonomian Indonesia terbukti mampu bertahan, tangguh, dan kembali menguat meskipun diterpa pandemi dan berbagai tantangan ekonomi global,” ungkapnya dalam siaran pers, Rabu (1/5/2024).
Melalui keanggotaan dalam OECD tersebut, sejumlah dampak positif dapat diperoleh Indonesia, mulai dari sebagai katalisator reformasi domestik dengan dukungan percepatan reformasi akses kepakaran, penelitian, dan analisis.
Anggota OECD juga bisa berbagi best practices dari 300 lebih komite dan kelompok kerja, peer review untuk peningkatan kebijakan, akses data statistik terkini, serta dukungan pendanaan dari sejumlah lembaga internasional.
Terkini Lainnya
- Emas Jadi Pilihan Investasi Aman dan...
- Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru...
- Naik Rp 17.000, Rincian Harga Emas...
- Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru...
- Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru...
- Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru...
- ADB Ramal Ekonomi Asia Lebih Cerah,...
- Cara Membuka Tabungan Emas Pegadaian serta...
- Semen Indonesia Hadirkan Produk Bata Interlock yang Tahan Gempa, Digunakan di IKN
- Buka Gerai ke-111, ERHA Ultimate Tebar Promo Cashback hingga 10 Persen
- ASDP Raup Laba Rp 365 Miliar pada Semester I 2024
- KAI Properti Dukung Kemandirian Sekolah di Malang
- IHSG Sepekan Terkoreksi Tipis, Ini Deretan Saham Paling Boncos
- Sistem Layanan di Bandara Sudah Kembali Normal Mulai Hari Ini, AirAsia: Tapi Masih Lambat
- INKA Hanya Mampu Remajakan 2 Rangkaian KRL, Kemenhub Tak Permasalahkan Diganti KRL Baru dari China
- Berawal dari Garasi Rumah, Gautama Tembus Supermarket dan Minimarket Skala Nasional
- Politik AS Memanas, Harga Bitcoin Kembali Tembus Rp 1 Miliar
- PLN EPI Fasilitasi BUMDes di Gunung Kidul Dapat Pelatihan Pengembangan Bisnis
- Pembangunan Bandara VVIP IKN Terkendala Hujan, Menhub: Kami Usahakan Sesuai Rencana
- Luhut Takjub dengan Perkembangan Food Estate di Sumut yang Digarap Bareng China
- Klaim Erick Thohir: Whoosh Bikin Penghematan BBM Rp 3,2 Triliun
- Akun Instagram Bitget hingga Bybit Diblokir, Bappebti: Tidak Berizin di Indonesia
- 7 Contoh Uang Giral yang Beredar di Indonesia
- Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru
- Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal
- May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap
- BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi
- ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024