Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis
![Ilustrasi penumpang menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk perjalanan pariwisata.](https://asset.kompas.com/crops/Ohu2nGW6fWX1gcryWt0JdCvq4RA=/1x0:1600x1066/1200x800/data/photo/2024/04/04/660e2ef02baf4.jpeg)
JAKARTA, - Pemerintah mewanti-wanti kenaikan tarif transportasi darat yakni kereta api dan bis lantaran dinilai bisa memicu inflasi.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, berkaca dari inflasi bulanan di April yang lalu, transportasi menjadi salah satu sektor pendorong atau penyumbang Inflasi sebesar 0,93 persen secara mtm dan memberikan andil 0,12 persen terhadap inflasi nasional.
“Transportasi jadi penyumbang inflasi utama di bulan April dan harus kita waspadai karena adanya hari libur yang cukup panjang di Mei ini ada 2 kali , kemudian selain sektor transportasi udara, ternyata darat yakni bis dan kereta api perlu kita waspadai,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 secara virtual, Senin (13/5/2024).
Baca juga: Menakar Inflasi Pasca-Lebaran 2024
SHUTTERSTOCK/LEONID SOROKIN Ilustrasi inflasi.
Selain itu, Tito juga meminta Pemerintah Daerah (Pemda) agar berkoordinasi dengan pengusaha transportasi darat khususnya bis, supaya tidak mengejar harga acuan tertinggi ketika penumpang sudah ramai menggunakan bis.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat inflasi pada April 2024 menurun dibanding bulan sebelumnya. Hal ini terjadi meskipun pada April 2024 terdapat momen Hari Raya Idul Fitri.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, tingkat inflasi tahunan (year on year/yoy) mencapai 3 persen pada April 2024. Laju inflasi itu lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 3,05 persen.
Baca juga: Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya
Amalia menjelaskan, inflasi pada April lalu utamanya disebabkan oleh inflasi kelompok transportasi. Kelompok ini mencatatkan inflasi sebesar 0,93 persen secara mtm dan memberikan andil 0,12 persen terhadap tingkat inflasi nasional.
Terkini Lainnya
- B40 Diuji Coba untuk Kereta Api...
- Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Pasar Keuangan...
- Tingkatkan Keselamatan, KAI Tutup 127 Perlintasan...
- Daftar Terbaru Kereta Api dengan Rangkaian...
- Kenal Lebih Dekat dengan Ekosistem Blibli...
- Pintu Masuk Barang Impor Dipindah ke...
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini...
- Soal Peluang Tiket Konser hingga Deterjen...
- TRON dan KITB Kerja Sama Sistem Pengelolaan Kawasan Industri
- Diuji Coba Bulan Depan, Kereta Otonom ART Telah Tiba di IKN
- Bantal di Kursi Kereta Cepat Whoosh Hilang, KCIC: Data Pelaku Sudah Didapatkan
- Daftar Terbaru Kereta Api dengan Rangkaian New Generation per 27 Juli
- Apa yang Dimaksud dengan Rekening Koran?
- Kata Luhut, Ini Alasan Pemerintah Luncurkan Golden Visa
- PT PP Presisi Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMK-D3, Usia 45 Tahun Bisa Daftar
- Syarat Cetak Rekening Koran BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan Bank Lainnya
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 10.000, Simak Rincian Lengkap untuk 27 Juli 2024
- Dukung Penyediaan Energi Gas Bumi di IKN, PGN Salurkan Gas ke Hotel Nusantara
- KAI Punya Dua Jenis Kereta Ekonomi New Generation, Apa Bedanya?
- 2 Cetak Rekening Koran BNI, Bisa Online dari HP atau Laptop
- Mendag Sebut di Setiap Provinsi Bisa 40 Gudang Besar Disewa untuk Simpan Barang Impor Ilegal
- Gelar Acara CEO Mengajar di Unhas, Dirut BSI Ajak Mahasiswa Mengenal Lebih Jauh Bank Syariah
- Perusahaan RI Teken Kontrak Pengelolaan Hotel di Arab Saudi untuk Musim Umrah
- Kata Luhut, Ini Alasan Pemerintah Luncurkan Golden Visa
- Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem
- Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024
- Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian
- Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe
- Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni