pattonfanatic.com

Jaga Keberlanjutan Bisnis, Anak Usaha Bumi Resources Kelola Limbah Pertambangan

Ilustrasi tambang batu bara, penambangan batu bara.
Lihat Foto

JAKARTA, - PT Kaltim Prima Coal (KPS), anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berupaya menjalankan bisnis berkelanjutan dengan inovasi pengolahan limbah pertambangan, sesuai kaidah Good Mining Practice.

Dengan upaya ini, KPC juga berupaya meminimalisir potensi timbulnya pencemaran lingkungan dengan pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang hasilnya juga dilaporkan secara rutin kepada instansi yang berwenang, yakni Kementerian LHK serta Dinas Lingkungan Hidup Daerah dan Provinsi.

"Kami akan terus berinovasi dan meningkatkan peran perusahaan dalam pengelolaan lingkungan sesuai standar internasional serta mematuhi semua peraturan lingkungan," kata Presiden Direktur BUMI, Adika Nuraga Bakrie melalui keteranganya, Senin (10/6/2024).

"Kami juga meningkatkan kepedulian masyarakat sekitar tambang, konservasi dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam," lanjutnya.

Baca juga: Bumi Resources dan Anak Usaha Lakukan Reklamasi Lahan Pascatambang di Kalsel dan Kaltim

Apa saja inovasi pengelolaan limbah pertambangan KPC? Berikut sejumlah upaya yang sudah dilakukan.

Pertama, upaya 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Recovery) dalam penggunaan oli bekas sebagai bahan B3 untuk bahan bakar pembantu peledakan di tambang.

Selain mengurangi limbah terbuang, langkah ini juga dinilai berhasil meningkatkan konservasi energi.

Selama 2022, KPC telah memanfaatkan sekitar 44 persen dari jumlah oli bekas yang ditimbulkan dari kegiatan perawatan alat berat pertambangan.

Praktik kerja KPC terkait pemanfaatan oli bekas ini telah dibakukan menjadi SNI 7642:2010 tentang Tata Cara Pemanfaatan Oli Bekas untuk campuran Amonium Nitrat dengan Fuel Oil pada Tambang Terbuka, sehingga menjadi pedoman bagi perusahaan lain yang akan melakukan pemanfaatan yang serupa.

Baca juga: Grup Bakrie dan Grup Salim Berkongsi Kuasai BUMI Resources

Kedua, pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) merupakan limbah hasil pembakaran batu bara.

Sejak 2017 KPC telah melakukan terobosan baru, dengan menguji coba penggunaan limbah ini sebagai bahan baku lapisan penudung material berpotensi asam (Potential Acid Forming/PAF), untuk mencegah terbentuknya air asam tambang di area reklamasi.

Material PAF yang ditimbun di area disposal dikapsulasi dengan lapisan penudung yang terdiri atas FABA, material tidak berpotensi asam (Non Acid Forming/NAF) dan tanah pada lapisan paling atas yang berfungsi sebagai media tanam pada aktivitas revegetasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat