Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya
![Reksadana pendapatan tetap. Reksadana pendapatan tetap adalah. Risiko reksadana pendapatan tetap. Keuntungan reksadana pendapatan tetap.](https://asset.kompas.com/crops/VdthS-nIyNotOyax79dlIlT9uMQ=/0x0:960x640/1200x800/data/photo/2022/02/13/6208d54297ab6.jpg)
- Ada beberapa jenis portofolio investasi reksadana, salah satunya reksadana pendapatan tetap.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana investor yang dikelola oleh Manajer Investasi, di mana dana akan diinvestasikan ke dalam bentuk surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang lainnya.
Reksadana pendapatan tetap (RDPT) bisa dipilih oleh calon investor yang ingin bermain di pasar modal tapi menghindari risiko tinggi.
Sebagian besar dana instrumen investasi ini akan ditempatkan dalam efek berpendapatan tetap seperti surat utang.
Pada reksadana pendapatan tetap, minimal 80 persen dana investor diinvestasikan dalam bentuk efek bersifat utang seperti obligasi atau sukuk.
Baca juga: Reksadana Penyertaan Terbatas adalah Apa? Ini Pengertiannya
Risiko dan keuntungan reksadana pendapatan tetap
Jenis instrumen investasi ini memiliki tingkat risiko menengah, yang lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang tapi lebih rendah daripada reksadana saham.
Reksadana pendapatan tetap bisa dijadikan pilihan untuk diversifikasi investasi saat kondisi ekonomi masih belum stabil.
Imbal hasil atau return reksadana pendapatan tetap sekitar 7-8 persen per tahun. Investasi ini paling pas untuk jangka waktu antara 1-3 tahun.
Baca juga: Reksadana Bisa Alami Kerugian, Apa Penyebabnya?
Lebih lanjut, beberapa keuntungan investasi reksadana pendapatan tetap antara lain:
- Modal investasi terjangkau
- Imbal hasil bebas pajak
- Dapat dicairkan sewaktu-waktu saat hari bursa
- Pengelolaan dana investasi diawasi dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam hal ini, investor diimbau memilih Manajer Investasi yang profesional dan berizin OJK.
Baca juga: Reksadana Pasar Uang adalah Apa? Ini Pengertiannya
Sementara itu, risiko dari investasi reksadana pendapatan tetap meliputi:
- Risiko penurunan nilai unit penyertaan karena turunnya harga surat utang
- Risiko likuiditas yang menyangkut kesulitas Manajer Investasi untuk menyediakan uang tunai saat sejumlah besar investor mencairkan reksadana secara bersamaan
- Perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksadana tidak segera membayar ganti rugi atau lebih rendah dari niali pertanggungjawaban
- Dana investor tidak dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dikarenakan bukan produk perbankan.
Itulah ulasan mengenai apa itu reksadana pendapatan tetap (RDPT), keuntungan, dan risikonya.
Baca juga: Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya
Baca juga: Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya
Terkini Lainnya
- OJK: Hingga Juni 2024, Ada 34...
- AAUI Sebut Program Kendaraan Bermotor Wajib...
- Bisa Diakses Gratis, Lalu dari Mana...
- Cara Top Up DANA di BRImo
- Aliran Modal Asing Rp 690 Miliar...
- Cara Top Up DANA di BCA...
- OJK Cabut Izin Usaha "Fintech Lending"...
- PNM Gandeng BRI Danareksa Sekuritas Persiapkan...
- Simak 4 Cara Bayar PBB Online via BCA
- Cara Hapus Daftar Transfer di BRImo dengan Mudah
- Biaya Haji Tahun 2025 Diperkirakan Naik 5 Persen
- Daftar 28 Layanan Pajak yang Bisa Diakses Pakai NIK
- Pemerintah Kantongi Rp 22 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara
- Pemangku Kepentingan Perlu Kolaborasi untuk Atasi Masalah Kesehatan akibat Konsumsi Tembakau
- Kembali Raih WTP dari BPK, BPKH Tunjukkan Pengelolaan Dana Haji Akuntabel
- Mengenal Konsep Konsorsium dalam Pengelolaan Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor
- Perusahaan Distributor Gas Swasta RI Diakuisisi Perusahaan Energi Jepang
- Astro Kebangkan Layanan "Quick Commerce," Belanja Jadi Lebih Cepat
- Apa Saja yang Termasuk Uang Giral?
- Upaya OJK Bangun Ekosistem Kripto Dinilai Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat
- Superbank Luncurkan Deposit dengan Bunga 7,5 Persen
- Indonesia Dinilai Telat Adopsi Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor "Third Party Liability"
- GocekPajak.id Gelar Workshop, Bantu Pengusaha Optimalkan Tax Planning untuk Kesuksesan Bisnis
- Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah
- BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri
- IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi
- Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR