BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk
![Ilustrasi Sukuk.](https://asset.kompas.com/crops/AkyIfQopKnQzOwpAfogsxtwu1zI=/0x0:1000x667/1200x800/data/photo/2023/10/10/6524d0fa80039.jpg)
JAKARTA, - Bank Indonesia (BI) terus berinovasi dalam memperkuat instrumen pasar keuangan syariah guna mendukung pemulihan ekonomi global.
Pada Annual Meeting IsDB ke-50, yang diselenggarakan pada 27-30 April 2024 di Riyadh, Arab Saudi.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan kesuksesan Indonesia sebagai negara penerbit Green Sukuk terbesar di dunia, yang mendapatkan apresiasi dari 57 negara anggota IsDB.
Baca juga: Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya
![Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023, Rabu (29/11/2023)](https://asset.kompas.com/crops/MgJ8zF2bDk8KYZKjN7ldd-S6eaY=/832x312:3328x2808/340x340/data/photo/2023/11/29/65674687847c2.jpg)
Dikutip dari keterangan tertulis BI, Kamis (2/5/2024), pada pertemuan yang bertema "Accelerating Climate Finance through Green and Sustainability Sukuk," Perry menekankan tiga faktor kunci dalam keberhasilan Indonesia mengembangkan dan mengelola sukuk.
Pertama, komitmen dan koordinasi yang kuat melalui mitra yang tepat, serta sosialisasi secara masif.
Kedua, strategi dan kerangka Green Sukuk yang jelas, didukung oleh kebijakan dan kerjasama antar negara.
Ketiga, penerbitan sukuk sebagai instrumen untuk mendukung kebijakan moneter dan pengembangan pasar uang.
Baca juga: Simak, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012
Untuk lebih lanjut mendukung stabilitas nilai tukar rupiah, BI telah meluncurkan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI), sebuah instrumen moneter pro-market yang dapat menjadi alternatif untuk mengelola likuiditas bagi pelaku keuangan syariah.
Negara-negara anggota IsDB menyambut baik upaya BI dalam menjembatani pasar keuangan jangka panjang dengan pasar keuangan jangka pendek.
Inisiatif penerbitan Sukuk Bank Indonesia (SUKBI) yang menjadi instrumen utama dalam pendalaman pasar keuangan dan pengelolaan moneter syariah, menjadi inspirasi bagi bank sentral lainnya.
Terkini Lainnya
- IHSG Menguat Hari Ini? Berikut Rekomendasi Sahamnya
- Semen Indonesia Hadirkan Produk Bata Interlock yang Tahan Gempa, Digunakan di IKN
- Buka Gerai ke-111, ERHA Ultimate Tebar Promo Cashback hingga 10 Persen
- ASDP Raup Laba Rp 365 Miliar pada Semester I 2024
- KAI Properti Dukung Kemandirian Sekolah di Malang
- IHSG Sepekan Terkoreksi Tipis, Ini Deretan Saham Paling Boncos
- Sistem Layanan di Bandara Sudah Kembali Normal Mulai Hari Ini, AirAsia: Tapi Masih Lambat
- INKA Hanya Mampu Remajakan 2 Rangkaian KRL, Kemenhub Tak Permasalahkan Diganti KRL Baru dari China
- Berawal dari Garasi Rumah, Gautama Tembus Supermarket dan Minimarket Skala Nasional
- Politik AS Memanas, Harga Bitcoin Kembali Tembus Rp 1 Miliar
- PLN EPI Fasilitasi BUMDes di Gunung Kidul Dapat Pelatihan Pengembangan Bisnis
- Pembangunan Bandara VVIP IKN Terkendala Hujan, Menhub: Kami Usahakan Sesuai Rencana
- Luhut Takjub dengan Perkembangan Food Estate di Sumut yang Digarap Bareng China
- Klaim Erick Thohir: Whoosh Bikin Penghematan BBM Rp 3,2 Triliun
- Akun Instagram Bitget hingga Bybit Diblokir, Bappebti: Tidak Berizin di Indonesia
- Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat
- Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024
- Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai
- Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal
- Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo