BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

JAKARTA, - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS saat ini lebih baik dari perkiraan semula bank sentral. Ia pun optimis, kurs rupiah akan bergerak ke bawah Rp 16.000 per dollar AS.
Perry menjelaskan, pada April lalu, nilai tukar rupiah masih bergerak di kisaran Rp 16.200 bahkan mendekati level Rp 16.300 per dollar AS.
Namun demikian, saat ini rupiah sudah berada di kisaran Rp 16.000 per dollar AS.
Baca juga: Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Menurut Perry, terpangkasnya depresiasi nilai tukar rupiah tidak terlepas dari langkah BI mengerek suku bunga acuan BI Rate menjadi 6,25 persen pada April lalu.
Langkah pengetatan moneter ini membuat imbal hasil obligasi RI kian menarik, dan mendorong aliran modal asing masuk.
"Kita sedang upayakan (nilai tukar rupiah) akan turun di bawah Rp 16.000," ujarnya, dalam media briefing, di Kantor BI, Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Perry pun optimis, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bakal menguat ke depan. Optimisme ini diusung dengan melihat fundamental rupiah yang dinilai baik.
Baca juga: IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil
"Kami mempercayai rupiah ini mestinya akan terus menguat sesuai fundamental," katanya.
Faktor pertama yang menunjukan kuatnya fundamental rupiah ialah meningkatnya perbedaan imbal hasil atau yield differencial obligasi pemerintah dengan obligasi negara lain. Berdasarkan data BI, yield SBN 10 tahun naik ke level 6,94 persen per 8 April 2024 lalu.
Kemudian, premi credit default swap (CDS) rupiah 5 tahun turun ke level 69,9. Ini menunjukan berkurangnya risiko investasi dengan sekuritas dalam negeri.
Terkini Lainnya
- Menperin: Masyarakat Sedang Tidak Belanja Otomotif, Penjualan Menurun
- Profil Jahja Setiaatmadja, Dirut yang Akan Jadi Presiden Komisaris BCA
- KAI Operasikan 13 Kereta Ekonomi Subdisi, Harga Tiket Mulai Rp 27.000
- Rasionalitas Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen di Tengah Efisiensi Anggaran
- Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2025 Capai 5,2 Persen, Simak Proyeksi dari BI, Bank Dunia, hingga Ekonom
- Siapa Pelaksana Program Makan Siang Gratis?
- Freeport Pasok Emas Batangan 125 Kg ke Antam Pertama Kalinya
- Apa Kepanjangan dari MBG?
- Pastikan Perlintasan Sebidang yang Dikelolanya Beroperasi Nomal, KAI: Tidak Ada Pengurangan Petugas Jaga
- Ada Aktivitas Ormas di Kawasan Industri, Menperin: Menghambat Investasi
- Mengintip Profil Calon Presdir BCA Hendra Lembong yang Bakal Gantikan Jahja Setiaatmadja
- Anggaran Kementerian BUMN Kena Pangkas Rp 115,6 Miliar, Ini Efisiensi yang Dilakukan Erick Thohir
- Unilever Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 3,4 Triliun pada 2024
- Hendra Lembong Bakal Jadi Dirut BCA, Manajemen: Bagian Rencana Suksesi ke Depan
- Ironi Antrian Mengular Elpiji 3 Kg di Tengah Angka Kemiskinan Terendah
- Apa Tujuan Makan Bergizi Gratis dari Prabowo?
- Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor
- Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..
- Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000
- Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian
- Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi