Laba Bersih PGEO Lebih Tinggi 67,7 Persen dari Target RKAP, Ini Penopangnya
![Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Area Ulubelu dioperasikan oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk, anak usaha Pertamina NRE.](https://asset.kompas.com/crops/q57C-LVyAMRW-pUBcvWNtFOlK5E=/0x43:1280x896/1200x800/data/photo/2024/03/14/65f2805de76fa.jpeg)
JAKARTA, - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membukukan laba bersih kuartal I 2024 sebesar 47,49 juta dollar AS setara Rp 759,84 miliar, lebih tinggi 67,6 persen dari target yang disusun di Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy Yurizki Rio mengatakan, peningkatan laba bersih ini dite produksi yang melampaui target RKAP dan upaya optimalisasi pembiayaan yang dilakukan perusahaan.
"Pencapaian laba bersih kalau kita compare RKAP itu melonjak lebih tinggi. Tapi sebenarnya ini kan hasil yang kita peroleh quarter ke quarter," ujarnya saat media briefing di Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Baca juga: PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi
DOK. ELNUSA Geoflowtest, perangkat uji kapasitas produksi sumur geothermal untuk mendapatkan real-time data yang lebih akurat, efektif, dan efisien. Perangkat ini hasil kerja sama PT Elnusa Tbk (Elnusa), melalui anak usahanya PT Sigma Cipta Utama (SCU), bersinergi dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE).
Hal ini terjadi karena perusahaan berupaya menggali sumur-sumur untuk memastikan dapat terus memasok uap yang dapat dibeli oleh offtaker atau dalam hal ini PT PLN (Persero).
"Pertama, secara top line itu sebenarnya di kuartal I 2024 production kita sudah melampaui apa yang kita antisipasi. Program-program yang kita lakukan ada beberapa yang bisa kita akselerasi," ucapnya.
Sementara di sisi lain, perusahaan juga melakukan optimalisasi pembiayaan yakni melalui penempatan excess liability ke instrumen-instrumen investasi yang aman sekaligus tetap mendapatkan imbal hasil yang sesuai.
Baca juga: Bocoran Dividen hingga Belanja Modal PGEO Tahun Ini
"Ada di giro special rate, deposito special rate, dan sebagainya sehingga menyebabkan increase our net profit compare to sekitar 67 persen," ungkapnya.
Sebagai informasi, meski laba bersih perseroan pada kuartal I 2024 meningkat 67,6 persen dari target RKAP, namun jika dibandingkan dengan kuartal I 2023 hanya naik 1,17 persen.
Kenaikan laba itu seiring dengan meningkatnya pendapatan perseroan menjadi 103,32 juta dollar AS di kuartal I-2024 dari sebelumnya Rp 102,61 di kuartal I-2023.
Terkini Lainnya
- Naik 32 Persen, Laba Bersih BTN...
- Unilever Catatkan Laba Bersih Rp 2,5...
- Bank Permata Catat Laba Bersih...
- Laba Bersih Emiten Nikel NICL Tumbuh...
- Melonjak 300 Persen, Amman Mineral Cetak...
- Berkat Kolaborasi, Laba Bank Jago Tumbuh...
- Bank Amar Raup Laba Bersih Rp...
- Pertamina Salurkan 95.000 KL Avtur Selama...
- TRON dan KITB Kerja Sama Sistem Pengelolaan Kawasan Industri
- Diuji Coba Bulan Depan, Kereta Otonom ART Telah Tiba di IKN
- Bantal di Kursi Kereta Cepat Whoosh Hilang, KCIC: Data Pelaku Sudah Didapatkan
- Daftar Terbaru Kereta Api dengan Rangkaian New Generation per 27 Juli
- Apa yang Dimaksud dengan Rekening Koran?
- Kata Luhut, Ini Alasan Pemerintah Luncurkan Golden Visa
- PT PP Presisi Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMK-D3, Usia 45 Tahun Bisa Daftar
- Syarat Cetak Rekening Koran BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan Bank Lainnya
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 10.000, Simak Rincian Lengkap untuk 27 Juli 2024
- Dukung Penyediaan Energi Gas Bumi di IKN, PGN Salurkan Gas ke Hotel Nusantara
- KAI Punya Dua Jenis Kereta Ekonomi New Generation, Apa Bedanya?
- 2 Cetak Rekening Koran BNI, Bisa Online dari HP atau Laptop
- Mendag Sebut di Setiap Provinsi Bisa 40 Gudang Besar Disewa untuk Simpan Barang Impor Ilegal
- Gelar Acara CEO Mengajar di Unhas, Dirut BSI Ajak Mahasiswa Mengenal Lebih Jauh Bank Syariah
- Perusahaan RI Teken Kontrak Pengelolaan Hotel di Arab Saudi untuk Musim Umrah
- Kata Luhut, Ini Alasan Pemerintah Luncurkan Golden Visa
- Bank Mandiri Komitmen untuk Terapkan Prinsip ESG dalam Operasionalnya
- KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin
- Absen Bagi Dividen, EDGE Akan Gunakan Laba untuk Ini
- Indonesia Jadi Tuan Rumah World of Coffee Trade Show 2025
- OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya