Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau
![Ilustrasi bursa saham New York Stock Exchange (NYSE) atau Wall Street.](https://asset.kompas.com/crops/7ZaSmJOprHz4x01qa_xZ1kmCrMM=/0x4:1000x671/1200x800/data/photo/2023/11/25/65617b6ee4e41.jpg)
NEW YORK, - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu (16/5/2024) waktu setempat. Data inflasi yang melandai disambut positif oleh pasar.
S&P 500 naik 1,17 persen di atas level 5.300 untuk pertama kalinya, dan berakhir pada 5,308.15. Nasdaq Komposit menguat 1,4 persen dan ditutup pada posisi 16.742,39. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) bertambah 349,89 poin, atau 0,88 persen berakhir pada level 39.908,00.
Data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan mendorong pergerakan indeks di Wall Street pada Rabu.
Indeks harga konsumen naik 0,3 persen untuk bulan April, lebih rendah dari perkiraan Dow Jones yang memperkirakan kenaikan bulanan sebesar 0,4 persen.
Baca juga: Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen
Indeks tersebut meningkat 3,4 persen yoy, atau sesuai dengan ekspektasi. Sementara itu, penjualan ritel tetap datar di bulan April. Para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 0,4 persen.
Kedua laporan tersebut meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve dalam waktu dekat.
Menurut CME FedWatch Tool, The Fed menunjukkan kemungkinan 75,3 persen bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan September.
Angka ini naik dari peluang penurunan suku bunga pada hari Selasa sebesar 65,1 persen di bulan yang sama.
“Pasar benar-benar menginginkan laporan-laporan ini lunak, dan mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan,” kata ahli strategi investasi senior di Macro Institute Brian Nick dikutip dari CNBC.
“Perusahaan seperti Nvidia dan banyak perusahaan dengan pertumbuhan lebih tinggi akan mendapatkan keuntungan dari penurunan suku bunga,” tambah dia.
Baca juga: Dibayangi Data Inflasi AS, Wall Street Ditutup Hijau
Saham Nvidia naik setelah pembacaan inflasi sebesar 3,6 persen. Raksasa teknologi Apple dan Microsoft juga bertambah lebih dari 1 persen.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun dan 2 tahun merosot menyusul laporan ekonomi tersebut.
Nilai tukar pada surat utang 10 tahun turun sekitar 10 basis poin menjadi 4,344 persen. Sementara Treasury AS tenor 2 tahun berada di level 4,726 persen setelah turun sekitar 9 basis poin.
Saham-saham melemah tahun ini, karena ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan antusiasme terhadap kecerdasan buatan.
Hal tersebut juga didukung potensi peningkatkan pertumbuhan keuntungan bagi investor. S&P 500 naik lebih dari 11 persen tahun ini. Namun sebelumnya, indeks pasar secara luas itu sempat tertekan karena kekhawatiran terhadap inflasi yang tinggi menekan ekuitas.
Terkini Lainnya
- Wall Street Hijau, Saham Nvidia Melonjak...
- Kinerja ‘Big Tech’ Merosot, Wall Street...
- Harga Emas Dunia Naik Didukung Pelemahan...
- Politik AS Memanas, Harga Bitcoin Kembali...
- IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah...
- Neraca Perdagangan Sektor Perikanan Capai 2,49...
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini...
- Joe Biden Mundur dari Pilpres AS,...
- GoTo Luncurkan Aplikasi GoPay Financial untuk UMKM, Apa Manfatnya?
- Pemerintah Perhitungkan PPN 12 Persen dalam APBN Tahun Pertama Prabowo
- Kilas Balik Perjalanan 70 Tahun Agung Concern Group, Tetap Sukses Memasuki Generasi Ketiga
- Penyaluran "Paylater" BCA Tembus Rp 250 Miliar sampai Juni 2024
- 3 Cara Cetak Rekening Koran BCA, Bisa Online Praktis dan Mudah
- Implementasi Prinsip Keberlanjutan, Bank Mandiri Tambah Jumlah SPKLU di Kantor Pusat
- Sampoerna Terapkan Kolaborasi Multi-Helix untuk Bantu UMKM Ekspor
- Daftar Stasiun Perhentian KA Blambangan Ekspres dan Jadwal Terbarunya
- Airlangga Sebut Jakarta, Kaltim, dan Kalimantan Utara Sudah Keluar dari "Middle Income Trap"
- Kedubes Thailand Buka Lowongan Kerja di Jakarta, Ini Posisi, Syarat, dan Gajinya
- Lewat Platform Marketplace, LPEI Siap Dukung UKM Binaan BRI Tembus Pasar Ekspor
- Apa Itu Rekening Koran: Fungsi, Contoh, dan Cara Cetaknya di Bank
- Capaian Sertifikasi ISPO Sawit di RI Masih Rendah, padahal Banyak Manfaatnya
- Mulai Besok, KA Blambangan Ekspres Melayani Rute sampai Stasiun Pasar Senen
- OJK Cabut Izin Usaha BPR Sumber Artha Waru Agung
- Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen
- Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif
- Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi
- RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya
- PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi "Rest Area" Tol