Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau
NEW YORK, - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu (16/5/2024) waktu setempat. Data inflasi yang melandai disambut positif oleh pasar.
S&P 500 naik 1,17 persen di atas level 5.300 untuk pertama kalinya, dan berakhir pada 5,308.15. Nasdaq Komposit menguat 1,4 persen dan ditutup pada posisi 16.742,39. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) bertambah 349,89 poin, atau 0,88 persen berakhir pada level 39.908,00.
Data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan mendorong pergerakan indeks di Wall Street pada Rabu.
Indeks harga konsumen naik 0,3 persen untuk bulan April, lebih rendah dari perkiraan Dow Jones yang memperkirakan kenaikan bulanan sebesar 0,4 persen.
Baca juga: Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen
Indeks tersebut meningkat 3,4 persen yoy, atau sesuai dengan ekspektasi. Sementara itu, penjualan ritel tetap datar di bulan April. Para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 0,4 persen.
Kedua laporan tersebut meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve dalam waktu dekat.
Menurut CME FedWatch Tool, The Fed menunjukkan kemungkinan 75,3 persen bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan September.
Angka ini naik dari peluang penurunan suku bunga pada hari Selasa sebesar 65,1 persen di bulan yang sama.
“Pasar benar-benar menginginkan laporan-laporan ini lunak, dan mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan,” kata ahli strategi investasi senior di Macro Institute Brian Nick dikutip dari CNBC.
“Perusahaan seperti Nvidia dan banyak perusahaan dengan pertumbuhan lebih tinggi akan mendapatkan keuntungan dari penurunan suku bunga,” tambah dia.
Baca juga: Dibayangi Data Inflasi AS, Wall Street Ditutup Hijau
Saham Nvidia naik setelah pembacaan inflasi sebesar 3,6 persen. Raksasa teknologi Apple dan Microsoft juga bertambah lebih dari 1 persen.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun dan 2 tahun merosot menyusul laporan ekonomi tersebut.
Nilai tukar pada surat utang 10 tahun turun sekitar 10 basis poin menjadi 4,344 persen. Sementara Treasury AS tenor 2 tahun berada di level 4,726 persen setelah turun sekitar 9 basis poin.
Saham-saham melemah tahun ini, karena ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan antusiasme terhadap kecerdasan buatan.
Hal tersebut juga didukung potensi peningkatkan pertumbuhan keuntungan bagi investor. S&P 500 naik lebih dari 11 persen tahun ini. Namun sebelumnya, indeks pasar secara luas itu sempat tertekan karena kekhawatiran terhadap inflasi yang tinggi menekan ekuitas.
Terkini Lainnya
- Shopee 9.9 Super Shopping Day Tingkatkan Penjualan Merek dan UMKM Lokal hingga 5 Kali Lipat
- Mau Tekan Impor Migas, Bahlil Sebut RI Bakal Bangun Industri LPG
- Bupati Gresik Lepas Ekspor 36,28 Ton Copper Foil Tujuan China di KEK
- Daftar Kereta Tarif Go Show dari Jakarta, Harga Tiket, dan Rutenya
- Menhub Jawab Polemik Harga Avtur RI yang Dituding Termahal se-ASEAN
- Pemerintah Pastikan Harga BBM Subsidi Tak Naik dan Akan Rilis Varian Baru BBM Rendah Sulfur
- Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar
- Bahlil Jawab Bos AirAsia yang Tuding Harga Avtur RI Termahal se-ASEAN
- Ekonom: Pemerintahan Jokowi Wariskan Banyak Permasalahan Fiskal ke Prabowo-Gibran
- IHSG Awal Sesi Menguat Tembus Level 7.800, Rupiah Melaju
- Cara Transfer BNI ke DANA via BNI Mobile dan ATM
- Penjualan Kertas Karton Dupleks Menurun, KADI Lakukan Penyelidikan Dugaan "Dumping"
- Harga Bahan Pokok Jumat 13 September 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Bandeng
- Kemenaker Apresiasi Upaya Advance Digitals Tingkatkan Kualitas SDM di Era Digital
- IHSG Diprediksi Melanjutkan Penguatan, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya
- Bahlil Jawab Bos AirAsia yang Tuding Harga Avtur RI Termahal se-ASEAN
- Pemerintah Bakal Larang Kendaraan Tertentu Pakai BBM Subsidi
- Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen
- Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif
- Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi
- RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya
- PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi "Rest Area" Tol