RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya
JAKARTA, - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatatkan produksi tuna Indonesia mencapai 1,5 juta ton, dengan nilai ekspor sebesar 927,2 juta dollar AS atau sekitar Rp 14,8 triliun.
Bahkan Indonesia tercatat juga merupakan penyumbang 19,1 persen dari total pasokan tuna dunia.
Menyoroti hal itu, startup perdagangan hasil laut terintegrasi Aruna menilai kelestarian tuna diharus dijaga.
Co-Founder dan Chief Sustainability Aruna, Utari Octavianty mengatakan, potensi itu perlu diperhatikan, apalagi belum lama ini diperingati Hari Tuna Sedunia, yakni pada 2 Mei 2024 lalu.
“Momen ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya praktik penangkapan tuna yang berkelanjutan,” kata Utari dalam siaran persnya Rabu, (15/5/2024).
Baca juga: Aruna Kampanyekan Penangkapan Ikan Tuna Berkelanjutan
Selama ini, Indonesia mengekspor tuna ke berbagai negara, yakni AS, Italia, Jepang, Vietnam, Australia, dan Singapura. Beragam jenis tuna yang hidup di perairan Indonesia menunjukkan besarnya potensi Tanah Air dalam industri tuna.
Berdasarkan data Aruna, terdapat lima spesies tuna yang menjadi komoditas unggulan Indonesia, yaitu Bigeye Tuna (Tuna Mata Besar), Yellowfin Tuna (Tuna Sirip Kuning), Albacore (Albakora), Skipjack Tuna (Cakalang), dan Southern Bluefin Tuna (Tuna Sirip Biru Selatan).
Untuk itu lanjut Utari, nelayan, dan pelaku usaha didorong untuk bisa membantu dan menjaga populasi tuna. Utari membeberkan, ada tiga cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk menjaga populasi tuna yakni membeli produk tuna dari sumber yang berkelanjutan, mengurangi konsumsi tuna yang terancam punah, dan endukung program pelestarian tuna.
“Juga, jangan lupa bantu berdayakan nelayan dengan secara rutin mengonsumsi protein hewani yang terkandung pada ikan laut,” kata Utari.
Baca juga: Ikan Bilih Danau Singkarak Terancam Punah, KKP Siapkan Aturan Pengelolaannya
Sementara itu, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo mengatakan, tuna merupakan salah satu sumber protein hewani terbaik. “Jadi tentu harus berkelanjutan agar bisa dinikmati oleh generasi saat ini dan masa depan,” ujar Budi.
Oleh karena itu, untuk menjaga keberlanjutan sumber daya tuna, praktik penangkapannya harus dilakukan secara bertanggung jawab, alias tidak mengeksploiotasi “Pemantauan populasi tuna secara terus-menerus dilakukan untuk memelihara kelestariannya,” kata Budi.
Menurutnya, peran krusial pemerintah diperlukan melalui kolaborasi dan implementasi kebijakan yang tepat. Contohnya, kerja sama dengan Marine Stewardship Council (MSC) untuk memastikan keberlanjutan tuna dan mengurangi dampak penangkapannya terhadap ekosistem laut.
Indonesia juga aktif terlibat dalam perjanjian perikanan internasional, seperti Indian Ocean Tuna Commission (IOTC), Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT), Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC), dan Inter-American Tropical Tuna Commission (IATTC).
Terkini Lainnya
- Ini Upaya MedcoEnergi Tingkatkan Peringkat ESG dan Komitmen Keberlanjutan dari 2019 hingga 2024
- OJK Sebut Tim Likuidasi WanaArtha Life Telah Bagikan Dana Jaminan dalam Tiga Tahap
- Aliran Modal Asing Keluar Rp 2,84 Triliun dari RI Selama Sepekan
- IHSG Tumbuh 0,33 Persen Sepekan, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp 12.532 Triliun
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 12 Oktober 2024 di Pegadaian
- Naik Rp 14.000, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 12 Oktober 2024
- Harga Bahan Pokok Sabtu 12 Oktober 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni
- Kemenko Marves Sebut Multiprovider Avtur Sudah Boleh secara Regulasi, tapi...
- Selama 2015-2024, Pemerintah Kucurkan Rp 609,9 Triliun Dana Desa
- Ekonom Sebut Rencana Penurunan PPh Badan dan Kenaikan PPN Bisa Memperuncing Ketimpangan Pajak
- [POPULER MONEY] Syarat Gaji Penerima FLPP Diusulkan Naik Jadi Rp 12 Juta | "Curhat" Jokowi, Kepuasan Publik terhadap Kinerjanya Anjlok karena Harga BBM Naik
- Pertamina Patra Niaga Sukses Bekali Pemuda Daerah 3T Lewat Program Magang
- BCA Luncurkan Reksa Dana Syariah BISEU
- Topang Pendapatan Kelas Menengah, Kebijakan untuk Ojol Harus Dirumuskan dengan Tepat
- Anak Usaha BPKH Kelola Lima Hotel di Arab Saudi
- PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi "Rest Area" Tol
- [POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara
- Integrasi dan Agregasi, Kunci Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi di Masa Transisi
- Bansos Beras Lanjut Setelah Juni? Airlangga: Belum Pernah Dibahas
- OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen