RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya
![Ilustrasi ikan tuna segar.](https://asset.kompas.com/crops/75drhBjFsF5CU9Wv7VMdAra0E1o=/0x0:1000x667/1200x800/data/photo/2024/03/20/65fa61fc0e5de.jpg)
JAKARTA, - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatatkan produksi tuna Indonesia mencapai 1,5 juta ton, dengan nilai ekspor sebesar 927,2 juta dollar AS atau sekitar Rp 14,8 triliun.
Bahkan Indonesia tercatat juga merupakan penyumbang 19,1 persen dari total pasokan tuna dunia.
Menyoroti hal itu, startup perdagangan hasil laut terintegrasi Aruna menilai kelestarian tuna diharus dijaga.
Co-Founder dan Chief Sustainability Aruna, Utari Octavianty mengatakan, potensi itu perlu diperhatikan, apalagi belum lama ini diperingati Hari Tuna Sedunia, yakni pada 2 Mei 2024 lalu.
“Momen ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya praktik penangkapan tuna yang berkelanjutan,” kata Utari dalam siaran persnya Rabu, (15/5/2024).
Baca juga: Aruna Kampanyekan Penangkapan Ikan Tuna Berkelanjutan
Selama ini, Indonesia mengekspor tuna ke berbagai negara, yakni AS, Italia, Jepang, Vietnam, Australia, dan Singapura. Beragam jenis tuna yang hidup di perairan Indonesia menunjukkan besarnya potensi Tanah Air dalam industri tuna.
Berdasarkan data Aruna, terdapat lima spesies tuna yang menjadi komoditas unggulan Indonesia, yaitu Bigeye Tuna (Tuna Mata Besar), Yellowfin Tuna (Tuna Sirip Kuning), Albacore (Albakora), Skipjack Tuna (Cakalang), dan Southern Bluefin Tuna (Tuna Sirip Biru Selatan).
Untuk itu lanjut Utari, nelayan, dan pelaku usaha didorong untuk bisa membantu dan menjaga populasi tuna. Utari membeberkan, ada tiga cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk menjaga populasi tuna yakni membeli produk tuna dari sumber yang berkelanjutan, mengurangi konsumsi tuna yang terancam punah, dan endukung program pelestarian tuna.
“Juga, jangan lupa bantu berdayakan nelayan dengan secara rutin mengonsumsi protein hewani yang terkandung pada ikan laut,” kata Utari.
Baca juga: Ikan Bilih Danau Singkarak Terancam Punah, KKP Siapkan Aturan Pengelolaannya
Sementara itu, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo mengatakan, tuna merupakan salah satu sumber protein hewani terbaik. “Jadi tentu harus berkelanjutan agar bisa dinikmati oleh generasi saat ini dan masa depan,” ujar Budi.
Oleh karena itu, untuk menjaga keberlanjutan sumber daya tuna, praktik penangkapannya harus dilakukan secara bertanggung jawab, alias tidak mengeksploiotasi “Pemantauan populasi tuna secara terus-menerus dilakukan untuk memelihara kelestariannya,” kata Budi.
Menurutnya, peran krusial pemerintah diperlukan melalui kolaborasi dan implementasi kebijakan yang tepat. Contohnya, kerja sama dengan Marine Stewardship Council (MSC) untuk memastikan keberlanjutan tuna dan mengurangi dampak penangkapannya terhadap ekosistem laut.
Indonesia juga aktif terlibat dalam perjanjian perikanan internasional, seperti Indian Ocean Tuna Commission (IOTC), Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT), Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC), dan Inter-American Tropical Tuna Commission (IATTC).
Terkini Lainnya
- Neraca Perdagangan Sektor Perikanan Capai 2,49...
- Luhut Mau Digitalisasi Proses Ekspor Durian...
- Terus Bertambah, Uang Beredar RI Tembus...
- Industri Manufaktur RI Dinilai Masih Kuat,...
- Pemerintah Kantongi Rp 22 Triliun dari...
- KPPI Selidiki Produk Impor "Expansible Polystyrene"...
- Kisah Sukses Endah Bangun Bisnis Kue...
- BCA Cetak Laba Bersih Rp 26,9...
- Cara Bayar Tagihan Shopee PayLater di Alfamart dan Indomaret
- Cara Cek Nomor Rekening BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BSI lewat HP
- Genjot Rendemen Gula, Badan Pangan Minta Benih Varietas Tebu yang Baik ke BRIN
- Blibli Tebar Promo "Pre-order" Samsung Galaxy Z Foldable
- Diluncurkan 2025, Penerapan B40 Bakal Hemat Devisa Rp 144 Triliun
- Burhanuddin Abdullah Jadi Komisaris Utama PLN, Stafsus Erick Thohir: Kau Ragukan Ilmunya?
- Investasi Sektor Hijau Tinggi Risiko, Bos Kadin Ingin Industri Asuransi Jadi Solusi
- Harga Bitcoin dan Ethereum Naik, CEO Indodax Sebut Kripto Masih Menarik Investor
- Industri Manufaktur RI Dinilai Masih Kuat, Nilai MVA di Atas Thailand dan Vietnam
- Penyaluran Kredit BCA Tembus Rp 850 Triliun pada Semester I 2024
- Dapat Sertifikasi BPJPH, KAI Logistik Layani Angkutan Peti Kemas Berstandar Halal
- Proses Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Sepenuhnya 2025, Begini Skemanya
- Berhasil Selamatkan Credit Suisse, UBS Dapat Gelar "Bank Terbaik Dunia" dari Euromoney
- Pengamat Ingatkan Akuntabilitas dalam Pengadaan Impor Beras
- Unilever Catatkan Laba Bersih Rp 2,5 Triliun Per Semester I-2024
- PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi "Rest Area" Tol
- [POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara
- Integrasi dan Agregasi, Kunci Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi di Masa Transisi
- Bansos Beras Lanjut Setelah Juni? Airlangga: Belum Pernah Dibahas
- OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen