Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya
- Setidaknya ada tiga perbedaan antara investasi Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Savings Bond Ritel (SBR).
Baik ORI maupun SBR, termasuk dalam surat berharga negara (SBN) yang diterbitkan oleh pemerintah kepada warga negara Indonesia (WNI).
Artinya, kedua instrumen investasi ini bebas dari risiko gagal bayar karena nilai pokok dan imbal hasilnya dijamin oleh negara.
Lantas, apa saja perbedaan investasi Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Savings Bond Ritel (SBR)?
Baca juga: Surat Berharga Negara adalah Apa? Ini Penjelasannya
Perbedaan investasi ORI dan SBR
Secara umum, perbedaan antara investasi ORI dan SBR terletak pada jangka waktu, kupon, hingga perdagangannya di pasar modal.
1. Jangka waktu
Jangka waktu atau yang dikenal dengan istilah tenor dari investasi ORI dan SBR berbeda.
Biasanya pemerintah menerbitkan SBR dalam dua pilihan jangka waktu, yaitu 2 tahun dan 4 tahun.
Sementara itu, investasi ORI hanya diterbitkan dalam tenor atau jangka waktu 3 tahun.
Baca juga: 5 Perbedaan Saham dan Obligasi, Apa Saja?
2. Kupon
Kupon atau tingkat imbalan antara investasi ORI dan SBR juga memiliki sifat yang berbeda.
ORI memiliki tingkat imbalan atau kupon bersifat tetap atau fixed rate sampai jatuh tempo.
Sementara itu, kupon SBR bersifat mengambang dengan tingkat minimal atau floating with floor, yang disesuaikan berdasarkan BI 7-Days Reverse Repo Rate setiap tiga bulan.
Baca juga: Obligasi Negara Ritel (ORI) adalah Apa? Yuk Kenali Pengertiannya
3. Perdagangan di pasar modal
Investasi ORI bisa diperdagangkan di pasar sekunder antar investor domestik. Artinya, pemilik ORI memungkinkan untuk memperoleh keuntungan modal.
Sementara itu, investasi SBR tak bisa diperdagangkan di pasar sekunder, tapi mempunyai fasilitas early redemption di mana nilai pokok bisa dicairkan sebelum jatuh tempo.
Itulah ulasan mengenai perbedaan antara investasi Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Savings Bond Ritel (SBR).
Baca juga: Savings Bond Ritel SBR adalah Apa? Kenali Pengertian dan Keuntungannya
Baca juga: SBN Ritel adalah Apa? Yuk Kenali Pengertiannya
Terkini Lainnya
- Aliran Modal Asing Keluar Rp 2,84 Triliun dari RI Selama Sepekan
- IHSG Tumbuh 0,33 Persen Sepekan, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp 12.532 Triliun
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 12 Oktober 2024 di Pegadaian
- Naik Rp 14.000, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 12 Oktober 2024
- Harga Bahan Pokok Sabtu 12 Oktober 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni
- Kemenko Marves Sebut Multiprovider Avtur Sudah Boleh secara Regulasi, tapi...
- Selama 2015-2024, Pemerintah Kucurkan Rp 609,9 Triliun Dana Desa
- Ekonom Sebut Rencana Penurunan PPh Badan dan Kenaikan PPN Bisa Memperuncing Ketimpangan Pajak
- [POPULER MONEY] Syarat Gaji Penerima FLPP Diusulkan Naik Jadi Rp 12 Juta | "Curhat" Jokowi, Kepuasan Publik terhadap Kinerjanya Anjlok karena Harga BBM Naik
- Pertamina Patra Niaga Sukses Bekali Pemuda Daerah 3T Lewat Program Magang
- BCA Luncurkan Reksa Dana Syariah BISEU
- Topang Pendapatan Kelas Menengah, Kebijakan untuk Ojol Harus Dirumuskan dengan Tepat
- Anak Usaha BPKH Kelola Lima Hotel di Arab Saudi
- Rajawali Nusindo Jajaki Kerja Sama Perdagangan Pangan dan Nonpangan dengan Papua Nugini
- Prabowo Mau Kementerian BUMN Diubah Jadi Mirip Temasek Singapura
- Naik Rp 14.000, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 12 Oktober 2024
- Naik, Ini Kupon ST009, ST010, ST011, dan SWR004 Periode Mei-Agustus
- Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?
- Info BNI Taplus Muda Minimal Saldo dan Biaya Admin Bulanannya
- Syarat Buka Rekening BNI Taplus Muda dan Setoran Awalnya
- Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024