SBN Ritel adalah Apa? Yuk Kenali Pengertiannya
- Surat Berhaga Negara Ritel (SBN Ritel) menjadi salah satu alternatif investasi yang bisa dipilih oleh para investor. SBN Ritel termasuk investasi aman yang dijamin oleh negara.
SBN Ritel adalah instrumen pembiayaan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) berupa produk investasi yang dapat dibeli oleh warga negara Indonesia.
Investasi SBN Ritel bebas dari risiko gagal bayar, sebab nilai pokok dan kupon dijamin oleh Undang-Undang (UU).
Baca juga: Kenali, Ini 4 Jenis Investasi SBN
Dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), SBN Ritel dikelompokkan menjadi dua yaitu SBN Ritel Tradable dan Non Tradable.
SBN Ritel Tradable adalah SBN Ritel yang bisa diperjualbelikan di pasar sekunder seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (SR).
Sementara itu, SBN Ritel Non Tradable adalah produk yang tidak dapat diperjualbelikan di pasar sekunder seperti Savings Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST).
Bagi jenis SBN yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder, mempunyai potensi capital gain. Capital gain adalah jumlah keuntungan seorang investor saat menjual kembali aset investasinya.
Baca juga: Jadwal Penawaran SBN Ritel Tahun 2024
Selain itu, pengelompokan SBN Ritel juga bisa dibagi berdasarkan produk konvensional dan syariah.
Produk konvensional berupa ORI dan SWR, sedangkan produk syariah berupa SR, ST, dan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) atau Sukuk Wakaf Ritel (SWR).
Perlu diketahui, setiap SBN Ritel memiliki karakteristik masing-masing, dengan tingkat kupon yang berbeda-beda.
Bagi calon investor yang berminat untuk menaruh dananya pada investasi SBN Ritel, dapat melakukan pemesanan pada mitra distribusi resmi saat masa penawaran berlangsung.
Lantas, bagaimana detail setiap jenis SBN Ritel?
Baca juga: Mengenal Apa Itu SBN, Jenis, dan Keuntungannya
1. Savings Bond Ritel (SBR)
Savings Bond Ritel atau SBR adalah surat utang negara yang memiliki imbal hasil atau kupon mengambang dengan tingkat minimal dan mengacu pada BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR).
Tingkat kupon SBR akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo.
Jenis investasi ini memiliki risiko moderat, di mana risikonya lebih tinggi dibandingkan deposito, tapi lebih rendah daripada saham.
Terkini Lainnya
- Mengenal Apa Itu Return on Investment (ROI) dan Cara Menghitungnya
- BUMN Setor Dividen Rp 79,7 Triliun ke Negara Hingga Oktober 2024
- Bagaimana Cara Mendaftar BRImo Lewat HP?
- Sistem Penilaian SKD CPNS: Skor TWK, TIU, dan TKP
- Apa Saja Kereta Api yang Sudah Pakai Rangkaian New Generation?
- Membandingkan Harga Fried Chicken Lokal Vs KFC
- Zulkifli Hasan: Petani Milenial Kunci Cegah Penuaan di Sektor Pertanian
- Kebut Hilirisasi, Timah Industri Dukung Kemenperin Bentuk Material Center
- Simak Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Pakai BYOND by BSI
- Mengenal Discounted Cash Flow (DCF): Metode Menilai Investasi Masa Depan
- Kunci Sukses UMKM di Era Digital: Manfaatkan "Marketplace"
- Nasib KFC, Babak Belur karena Covid-19, Makin Sepi Gara-gara Diboikot
- Anak Usaha ABMM Pamerkan Produk-produk Solusi Pertambangan
- Menko Airlangga Teken Kerja Sama "Blue Economy" Indonesia-RRT, Disaksikan Presiden Prabowo dan Xi Jinping
- Perkuat Layanan Kelistrikan, PLN IP Genjot Transformasi Bisnis
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI
- Jadwal Penawaran SBN Ritel Tahun 2024
- IHSG Menguat di Awal Sesi, Rupiah Melemah
- Harga Emas Antam Hari Ini 15 Januari 2024 Turun Rp 1.000 Per Gram
- Pengguna QRIS BRImo Kini Bisa Transfer dan Terima Dana Tanpa Nomor Rekening