Kisah Muslimah, Mantan TKI yang Sukses Jualan Kerupuk Singkong "Canthir" sampai Luar Negeri
![Muslimah (57) dan anaknya di depan gerai kerupuk singkong Canthir](https://asset.kompas.com/crops/xcSG6i4ccnrtmT1uDQLrvc3JXLU=/0x0:0x0/1200x800/data/photo/2024/03/11/65eebb46486fc.jpg)
JAKARTA, - Pada 2005 silam, Muslimah (57) memutuskan pulang ke Indonesia setelah bertahun-tahun kerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia dan Brunei Darussalam.
Lewat jendela pesawat, ia mencoba meneropong apa yang dapat dia lakukan di Tanah Air untuk menyambung hidup ke depannya. Tanpa ilmu bisnis, ia teguh memilih berjualan makanan sebagai laku hidup selanjutnya.
Waktu itu, Muslimah yang belakangan karib disapa Mak'e telah berusia 38 tahun. Ia lantas memulai bisnis dengan modal Rp 50.000 untuk membuat pisang aroma coklat.
"Saya titip di bengkel depan rumah, kebetulan adik suami saya buka bengkel. Kok dari pisang 5 biji itu kok bisa jadi banyak," kata dia ketika ditemui di Jakarta, pekan lalu.
Baca juga: Segini, Modal Buka Usaha Keripik Singkong
Dari sana ia optimistis untuk merekrut karyawan dan membuka gerai pisang aroma coklat sendiri tak jauh dari rumanya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Tak hanya fokus di pisang aroma coklat, ia juga menerima pesanan berbagai jenis makanan yang lain.
Muslimah bercerita, ia pernah menjual berbagai macam makanan mulai dari bubur sumsum, peyek, manisan kolang-kaling, manisan pepaya, sampai nata de coco.
"Maklum namanya belum ada ilmunya, semua orang pesan diambil gitu kan. Itulah karakter UMKM rata-rata seperti itu," ujar dia.
Setelah lima tahun berjibaku dengan cara seperti itu, ia mulai menimba ilmu dari beragai pihak termasuk pemerintah dan asosiasi pengusaha Indonesia (Apindo).
Mengenang saat itu, Muslimah bilang, tanpa adanya ilmu yang memadai soal bisnis makanan, usahanya berdarah-darah selama tiga tahun.
"Setelah beberapa tahun, saya mulai berpikir, kok capek ya bikin bubur sumsum kalau tidak habis basi, akhirnya saya beralih ke apa ya yang kering, di kampung saya ingat, itu (canthir) keluar kalau hari raya saja. Sedangkan di Jakarta butuh makanan bukan saat hari raya saja. Maka saya punya ide, kerupuk yang adanya waktu hari raya saja dengan merk Canthir itu saya buatlah di Jakarta setiap hari," cerita dia.
Baca juga: Peluang dari Bisnis Keripik
Awal mula keripik singkong Canthir
Canthir sendiri dipercaya merupakan makanan yang mulanya berasal dari Jawa Tengah. Namun, Muslimah mengenal Canthir di Lampung, tempat kelahirannya.
"Sejak saya kecil namanya canthir, jadi saya hanya melanjutkan branding orang dulu," ungkap dia.
Produksi Canthir mulanya hanya sebanyak 35 bungkus yang dijual seharga Rp 1.000 per kemasan. Dari sana, produksi kerupuk singkong Canthir terus naik seiring dengan ilmu bisnis Muslimah yang terus bertambah.
Ada kalanya, ia membanjiri semua warung di stasiun mulai dari Bogor sampai Tebet dengan kerupuk singkongnya. Dari sana, Canthir mulai merambah pasar yang lebih luas dan mulai masuk segmen korporat.
Namun pada waktu itu, Canthir baru dikenal sebagai kerupuk singkong dalam kemasan plastik bening tanpa label merek yang memadai.
Baca juga: Cerita Bisnis: Keripik Ena Enu
Terkini Lainnya
- Profil Sudaryono, Anak Petani yang Kini...
- Berawal dari Garasi Rumah, Gautama Tembus...
- Selain soal Cuan dan Risiko, Investor...
- Cara Pakai QRIS Antarnegara di Luar...
- Utang Luar Negeri BI Naik Dua...
- Aliran Modal Asing Mulai Masuk IHSG,...
- Alasan Erick Thohir Gabung BUMN Karya:...
- Emas Jadi Pilihan Investasi Aman dan...
- Dampak Gangguan IT Global, AirAsia Sebut Sistem Layanan Sudah Pulih Sepenuhnya
- Soal Label Minuman Berpemanis, Gapmmi: Jangan Buru-buru...
- Siapkan "Pemanis" untuk "Family Office", Sri Mulyani: Kita Punya Banyak Pelajaran..
- Catatkan Peningkatan Laba, CIU Insurance Sambut 2025 dengan Optimistis
- Berapa Gaji Petugas Pilkada 2024? Cek Daftarnya di Sini
- Nikel-Timah "Diawasi" Simbara, Luhut Sebut Negara Bakal Kantongi Tambahan Uang Hingga Rp 10 Triliun
- Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, HM Sampoerna dan Kadin Indonesia Gelar “Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia”
- AAUI Sebut Program Kendaraan Bermotor Wajib Asuransi Tidak Cari Keuntungan
- Cara Kirim Motor Lewat Kereta Api dan Syaratnya
- Terus Bertambah, Uang Beredar RI Tembus Rp 9.000 Triliun
- OJK: Siapa Bilang Bursa Karbon Sepi Peminat…
- Kemenperin Amankan 25.257 Unit Speaker Aktif Non-SNI
- Menang Banyak Pakai PLN Mobile, Transaksi Mudah dan Berhadiah
- InJourney Bantu Siswa Sekolah Tingkatkan Literasi
- IHSG Ditutup Menguat, Rupiah Melemah
- Nikel-Timah "Diawasi" Simbara, Luhut Sebut Negara Bakal Kantongi Tambahan Uang Hingga Rp 10 Triliun
- OJK: Siapa Bilang Bursa Karbon Sepi Peminat…
- Cerita Devit Oey Memulai Bisnis Makanan Sehat Beromzet Rp 30 Juta Sebulan
- Menhub Bakal Percantik Stasiun Peninggalan Belanda di Klaten dan Lempuyangan
- Induk Usaha Watsons Dukung Kesetaraan Gender Sesuai Program PBB
- BPKH Limited Gandeng PT Pos Garap Bisnis Kargo Umrah dan Haji
- Dorong Co-firing Biomassa, Anak Usaha PLN Tanam 100.000 Bibit Pohon di Gunung Kidul