6 Tips agar Keuangan Tetap Stabil Setelah Lebaran
![Ilustrasi rupiah](https://asset.kompas.com/crops/ZMpxuFBW5g0JwtYuQ61C4VHleSI=/78x33:731x468/1200x800/data/photo/2021/06/18/60cc3f43e3350.png)
JAKARTA, - Lebaran telah usai. Saatnya kembali bekerja dan mengelola pundi-pundi untuk mengisi dompet.
Sebelum kembali sibuk bekerja, jangan lupa evaluasi keuangan kamu.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan bahwa jangan sampai perilaku keuangan yang buruk membebani keuangan.
Berikut ini tips dari OJK agar keuangan kamu tetap stabil setelah liburan panjang Lebaran dan cuti bersama:
1. Belajar berani untuk berkata tidak
Kamu bisa mulai belajar berani untuk berkata tidak terhadap hal-hal yang dapat menghambat upaya dalam berhemat.
Misalnya, menolak ajakan teman untuk nongkrong di kafe atau tempat minum kopi yang cukup mahal bagi kantong, meyakinkan diri untuk tidak membeli barang yang sifatnya pelengkap hanya sebagai kebutuhan gaya, atau bahkan menolak ajakan teman untuk membeli barang mewah menggunakan kartu kredit.
2. Belajar memprioritaskan kesehatan keuangan daripada keinginan
Keterampilan ini dapat dimulai dengan memikirkan akan seperti apa masa depan keuangan anda. Perlu diingat, keterampilan untuk membedakan antara kebutuhan dengan keinginan ini perlu diasah sejak dini lantaran kemampuan finansial setiap orang tentunya berbeda-beda.
Dengan memprioritaskan kesehatan keuangan sejak dini, maka dapat memberikan ruang untuk meningkatkan kesejahteraan di kemudian hari.
3. Belajar memasak makanan
Dibandingkan membeli makanan di luar rumah yang dapat merogoh lebih banyak isi dompet, memasak di rumah merupakan cara terbaik untuk menghemat uang karena dapat mengurangi pos pengeluaran dari anggaran makan.
4. Menjaga barang-barang penting
Kamu harus memelihara barang penting yang dimiliki, hal ini dapat menghemat pengeluaran jika dibandingkan harus membeli barang yang baru.
Hal ini bisa kita mulai misalnya dengan melakukan service kendaraan bermotor yang kamu miliki secara berkala di bengkel resmi, tentunya kebiasaan ini dapat mengurangi risiko kerusakan berat akibat perawatan yang jarang dilakukan.
Terkini Lainnya
- 7 Kekurangan Uang Giral serta Kelebihannya...
- Apa Saja yang Termasuk Uang Giral?
- 7 Fungsi Uang Giral: Alat Pembayaran...
- Bagaimana Kondisi Ekonomi dan Pasar Keuangan...
- OJK Akan Bentuk "Anti-Scam Center" untuk...
- 7 Bentuk Uang Giral yang Banyak...
- Tren Pengaduan Meningkat, OJK Sebut Konsumen...
- Tips Jawab Pertanyaan tentang Alasan Resign...
- TRON dan KITB Kerja Sama Sistem Pengelolaan Kawasan Industri
- Diuji Coba Bulan Depan, Kereta Otonom ART Telah Tiba di IKN
- Bantal di Kursi Kereta Cepat Whoosh Hilang, KCIC: Data Pelaku Sudah Didapatkan
- Daftar Terbaru Kereta Api dengan Rangkaian New Generation per 27 Juli
- Apa yang Dimaksud dengan Rekening Koran?
- Kata Luhut, Ini Alasan Pemerintah Luncurkan Golden Visa
- PT PP Presisi Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMK-D3, Usia 45 Tahun Bisa Daftar
- Syarat Cetak Rekening Koran BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan Bank Lainnya
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 10.000, Simak Rincian Lengkap untuk 27 Juli 2024
- Dukung Penyediaan Energi Gas Bumi di IKN, PGN Salurkan Gas ke Hotel Nusantara
- KAI Punya Dua Jenis Kereta Ekonomi New Generation, Apa Bedanya?
- 2 Cetak Rekening Koran BNI, Bisa Online dari HP atau Laptop
- Mendag Sebut di Setiap Provinsi Bisa 40 Gudang Besar Disewa untuk Simpan Barang Impor Ilegal
- Gelar Acara CEO Mengajar di Unhas, Dirut BSI Ajak Mahasiswa Mengenal Lebih Jauh Bank Syariah
- Perusahaan RI Teken Kontrak Pengelolaan Hotel di Arab Saudi untuk Musim Umrah
- Kata Luhut, Ini Alasan Pemerintah Luncurkan Golden Visa
- Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi
- IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200
- Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS
- Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru
- Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram