Thailand Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara Setujui ETF Bitcoin
JAKARTA, - Thailand bakal menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memperdagangkan exchange traded funds (ETF) Bitcoin.
Hal itu ditandai dengan persetujuan yang diberikan Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand (Thai SEC) kepada perusahaan One Asset Management untuk memperdagangkan ETF Bitcoin.
Persetujuan ETF Bitcoin pertama di Thailand dinilai mencerminkan tren global yang semakin menerima investasi dalam bentuk mata uang kripto.
Baca juga: Apakah Bitcoin Masih Menarik Usai Halving?
CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan, persetujuan ETF Bitcoin di Thailand adalah langkah signifikan bagi industri kripto di Asia Tenggara.
Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa regulator mulai memahami dan mendukung aset digital sebagai bagian integral dari ekosistem keuangan global.
"Bagi investor Indonesia, ini bisa menjadi contoh bagaimana kerangka regulasi dapat berkembang untuk mendukung inovasi di sektor keuangan," kata dia, dalam keterangannya, Jumat (7/6/2024).
Dengan disetujuinya ETF Bitcoin, Oscar melihat peluang kerja sama Thailand dengan negara kawasan dalam hal regulasi dan inovasi teknologi.
Baca juga: Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI
Ia menyebutkan, Thailand telah membuka jalan dengan menyetujui ETF Bitcoin, sehingga, negara-negara di Asia Tenggara lainnya, termasuk Indonesia, diharapakan dapat melakukan langkah serupa.
"Kolaborasi regional bisa memperkuat posisi Asia Tenggara sebagai hub utama untuk teknologi blockchain dan aset digital," katanya.
Terkini Lainnya
- 4 Contoh Pendapatan Asli Daerah, Jenis, dan Sumbernya
- Indodax Diduga Kena "Hack", CEO Buka Suara
- Pengertian Pendapatan Asli Daerah, Sumber, dan Contohnya
- Anggaran Kementerian BUMN Tetap tapi Target Dividen Naik, Erick Thohir: Mungkin Ini Cobaan Buat Kami
- Tips Mengatasi Kartu Debit dan Kartu Kredit BCA Hilang di Luar Negeri
- Jangan Asal Klik! Lakukan Hal Ini Biar Tidak Terjebak Link Palsu DANA Kaget
- Bahlil Sebut Devisa Keluar Rp 450 Triliun Tiap Tahun Buat Impor Minyak dan Gas
- Pasar Obligasi RI Diproyeksi Beri Imbal Hasil Positif di 2024-2025
- Apindo Sebut Thomas Djiwandono Cocok Jadi Menteri Ekonomi Prabowo
- Cara Cetak Emas Fisik di Pegadaian serta Syarat dan Biayanya
- Pengertian Daerah Otonom yang Selanjutnya Disebut Daerah Terdapat dalam Pasal Apa?
- Bank Asing Cabut dari RI, OJK: Persaingan Ritel di Indonesia Berat
- PGN Gandeng KSM Bangun 6.000 Lebih Sambungan Jargas di Semarang dan Yogyakarta
- Kolaborasi Kadin dan SRC Bersihkan Kampung Batik Laweyan Bersama 500 Relawan
- Bertemu Prabowo, Sri Mulyani Bakal Jadi Menteri Lagi?
- Indonesia dan India Jajaki Investasi Ekonomi Digital di Sektor Pariwisata
- Soal Pimpinan Otorita IKN Mundur, Pengusaha Sebut Investor Perlu Kepastian
- Kemenaker: RUU KIA Tingkatkan Pelindungan dan Kesejahteraan Pekerja
- Imbas Protes UKT, DPR Sorot Transparansi Anggaran Pendidikan
- PNS Belum Terima Gaji Ke-13? Ini Perkembangan Data Pencairan dari Pemerintah