Pemerintah Resmikan Pabrik Penggilingan Padi Pertama Milik Petani
![Pemerintah Resmikan Pabrik Penggilingan Pertama Milik Petani](https://asset.kompas.com/crops/eW0EpINtHE1KBEW6zY5WSR9mKCM=/0x0:0x0/1200x800/data/photo/2024/06/11/666835791caea.jpg)
INDRAMAYU, - Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meresmikan pabrik penggilingan padi (Rice Miling Plant) milik Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI).
Pabrik tersebut merupakan pabrik pertama milik petani yang mampu memproduksi 40 ton beras per hari.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pembangunan pabrik itu merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan bahwa ekosistem pangan nasional harus dibangun secara terintegrasi dan komprehensif mulai dari aspek hulu hingga hilir.
Baca juga: Produsen Sebut Stok Beras di Penggilingan Masih 50 Persen
![Ilustrasi beras.](https://asset.kompas.com/crops/GB2s2nRRcfStNoWKpGVgySWtgZA=/233x67:767x600/340x340/data/photo/2023/09/01/64f162ec5618d.jpg)
"Jadi yang kita harus bangun bersama adalah ekosistem pangan terintegrasi hulu hingga hilir. Hari ini kita lihat dapat diwujudkan oleh AB2TI," kata Arief dalam launching Rice Milling Plant (RMP) Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (11/6/2024).
"Mulai dari benih, distribusi, petani, pengetahuan, lahan yang di-secured, hingga yang kita resmikan hari ini. Kapasitasnya mungkin baru 40 ton per hari. Namun kita berharap setelah ini bisa meningkat 100, 200 hingga 300 ton per hari," imbuh Arief.
Dia pun berharap agar Bupati Indramayu mau mendorong pembangunan pabrik beras itu dengan memanfaatkan hasil produksi oleh AB2TI bisa masuk program Pemda, seperti beras ke ASN.
"Nah untuk itu saya memohon kepada Ibu Bupati Nina, kalau boleh nanti berapa pun yang diproduksi oleh AB2TI bisa masuk program pemda, seperti beras ke ASN. Jadi terbentuk ekosistemnya, sehingga nanti koperasi-koperasi disini terbangun," ungkapnya.
Baca juga: Penyebab Harga Beras Naik Versi KPPU: Penggilingan Padi Besar dan Kecil Rebutan Gabah
Terkini Lainnya
- Tren Produksi Beras Mulai Meningkat, Badan...
- Pengamat Minta Dugaan Kasus "Mark Up"...
- Sistem Produksi Pangan di Simpang Jalan
- Jurus Bapanas Hadapi Anjloknya Harga Bawang...
- Harga Cabai Rawit Kian Pedas, Ini...
- PNM Gandeng BRI Danareksa Sekuritas Persiapkan...
- Upaya OJK Bangun Ekosistem Kripto Dinilai...
- Lampu Kuning Utang Pemerintah yang Kian...
- OJK Cabut Izin Usaha BPR Lubuk Raya Mandiri di Padang
- Produsen Tekstil Belum Lega meski Pemerintah Bentuk Satgas Impor Ilegal
- Simak 4 Cara Bayar PBB Online via BCA
- Cara Hapus Daftar Transfer di BRImo dengan Mudah
- Biaya Haji Tahun 2025 Diperkirakan Naik 5 Persen
- Daftar 28 Layanan Pajak yang Bisa Diakses Pakai NIK
- Pemerintah Kantongi Rp 22 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara
- Pemangku Kepentingan Perlu Kolaborasi untuk Atasi Masalah Kesehatan akibat Konsumsi Tembakau
- Kembali Raih WTP dari BPK, BPKH Tunjukkan Pengelolaan Dana Haji Akuntabel
- Mengenal Konsep Konsorsium dalam Pengelolaan Asuransi Wajib Kendaraan Bermotor
- Perusahaan Distributor Gas Swasta RI Diakuisisi Perusahaan Energi Jepang
- Astro Kebangkan Layanan "Quick Commerce," Belanja Jadi Lebih Cepat
- Apa Saja yang Termasuk Uang Giral?
- Upaya OJK Bangun Ekosistem Kripto Dinilai Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat
- Superbank Luncurkan Deposit dengan Bunga 7,5 Persen
- Prudential Dorong Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan Indonesia
- Jumlah Investor Aset Kripto di Indonesia Tembus 20,16 Juta Orang Per April 2024
- Bahlil: Starlink Investasi Rp 30 Miliar dan Punya 3 Karyawan Terdaftar
- Satgas Pasti Blokir 824 Entitas Keuangan Ilegal hingga Mei 2024
- AHY Jajaki Pinjaman Lunak dari Bank Dunia Rp 10,3 Triliun