pattonfanatic.com

AHY Jajaki Pinjaman Lunak dari Bank Dunia Rp 10,3 Triliun

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pihaknya tengah membidik kelanjutan pinjaman lunak dari Bank Dunia (World Bank) sebesar 635 juta dollar AS untuk lima tahun ke depan.

Angka ini setara sekitar Rp 10,3 triliun (kurs Rp 16.317 per dollar AS).

Hal tersebut disampaikan AHY dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Baca juga: AHY Minta Tambahan Anggaran Rp 7,5 Triliun saat Rapat di DPR

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai meresmikan Implementasi Layanan Elektronik di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (9/6/2024)./Faqih Rohman Syafei Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai meresmikan Implementasi Layanan Elektronik di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (9/6/2024).

"Insya Allah, Bank Dunia akan meningkatkan bantuan pinjaman lunak, dari 200 juta dollar AS menjadi 635 juta dollar AS," kata AHY dalam raker Komisi II DPR.

AHY mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan negosiasi dengan Bank Dunia. Bank Dunia, kata dia, mengapresiasi program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Ia juga mengungkapkan, pinjaman lunak dari Bank Dunia ini dapat membantu kebutuhan anggaran Kementerian ATR/BPN untuk Tahun Anggaran 2025 mendatang.

"Kami mohon doa dan supportnya. Karena mudah-mudahan untuk cukup berarti untuk menanggulangi defisit dalam arti kekurangan atau kebutuhan anggaran yang sebetulnya kami ajukan di tahun 2025," ujarnya.

Baca juga: AHY Tanggapi Ramainya Tagar All Eyes On Papua di Medsos

Diketahui, berdasarkan Surat Bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan, Pagu Indikatif ATR/BPN Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 6,4 triliun.

Angka tersebut masih jauh dari kebutuhan kementerian yang dihitung mencapai Rp 14 triliun. Karenanya, AHY mengajukan penambahan anggaran tahun 2025 sebesar Rp 7,5 triliun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat