Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...
![Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo di Jakarta, Selasa (1/10/2019).](https://asset.kompas.com/crops/xm72UIzv9175zPT8WCK3SISkx3s=/0x0:750x500/1200x800/data/photo/2020/01/15/5e1f445dd0349.jpg)
JAKARTA, - Keramaian keluhan masyarakat terkait pelayanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) turut menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Orang nomor satu RI itu pun berencana "turun tangan" menangani keramaian itu.
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan, Kemenkeu menyambut baik keputusan Presiden Jokowi untuk menangani langsung berbagai isu yang menerpa DJBC Kemenkeu.Ia menyebutkan, berbagai permasalahan terkait DJBC sebenarnya sudah dibahas di level pimpinan kementerian.
"Dan sudah ada komitemen untuk menuntaskan sampai ke regulasi yang menjadi tigas dan tangung jawab Kemenkeu kita tahun urusan kepabeanan tidak hanya Kemenkeu," kata dia, dalam diskusi bersama media, di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Baca juga: Jokowi Bakal Gelar Rapat Evaluasi Bea Cukai
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan di tingkat internal, Prastowo bilang, telah diidentifikasi permasalahan yang terjadi di wilayah kepabeanan tidak hanya berkaitan dengan DJBC Kemenkeu.
Menurut dia, terdapat permasalahan lain yang dihadapi berkaitan dengan kementerian atau lembaga (K/L) terkait. Pasalnya, DJBC hanya bertindak sebagai pelaksana dari berbagai ketentuan pembatasan yang diterapkan oleh K/L. Dengan demikian, DJBC tidak memiliki wewenang untuk melakukan perubahan terhadap berbagai ketentuan pembatasan atau sejenisnya.
"Maka kami sangat bersyukur dukungan bapak presiden tentu akan sangat membantu mempercepat koordinasi dan mengakselerasi hal hal yang perlu untuk diselesaikan secara cepat," tutur Prastowo.
Prastowo pun menyebutkan, keputusan Jokowi untuk turun tangan akan mempercepat penyelesaian masalah terkait DJBC Kemenkeu. Ia pun berharap, penyelesaian pada tingkat lintas K/L dapat menciptakan solusi yang lebih baik kepada masyarakat.
Baca juga: Kemenkeu Copot Kepala Bea Cukai Purwakarta, Ini Penyebabnya
Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga telah membahas langsung berbagai permasalahan terkait DJBC Kemenkeu bersama Presiden Jokowi. Pembahasan ini dilakukan di pertemuan Istan Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu hari ini.
Sri Mulyani menyebut, dalam pertemuan itu, ia melaporkan soal kinerja Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) yang akhir-akhir ini disorot publik. Dalam laporannya, Sri Mulyani juga menceritakan beberapa persoalan yang viral di media sosial kepada Presiden.
"Saya laporkan Bea Cukai, dan pembahasan mengenai apa yang terjadi di situasi yang dihadapi oleh seluruh jajaran di lapangan," ujar Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu sore.
"Yang viral-viral, dan penyebab dari sisi peraturan, penyebab dari sisi prosedur yang harus diperbaiki anak buah kita," tegasnya
Di sisi lain, bendahara negara itu juga mengakui perkembangan teknologi yang sangat cepat saat ini berkejaran dengan beban kerja Bea Cukai yang semakin besar. Hal itu juga ia sampaikan kepada Kepala Negara.
"Dengan teknologi saat ini yang berubah sangat cepat. Volume kegiatan dan beban yang luar biasa besar. Itu semua tadi kami sampaikan dan kita akan mengambil langkah-langkah langkah untuk terus memperbaikinya," jelasnya.
Saat ditanya lebih lanjut seperti apa tanggapan Presiden, Sri Mulyani tidak memberikan jawaban. Kemudian ketika ditanya perihal kapan Presiden Jokowi akan melakukan rapat membahas kinerja Bea Cukai, Sri Mulyani juga tidak menjawab.
Baca juga: Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat
Terkini Lainnya
- Pemerintah Buka Peluang Tiket Konser, "Smartphone",...
- Soal Peluang Tiket Konser hingga Deterjen...
- Ragam Minuman Berpemanis yang Bakal Kena...
- DPR: Kenaikan Cukai Perlu Dibarengi Pengawasan...
- Jokowi soal PP Muhammadiyah Kelola Tambang:...
- Jokowi Wariskan "Tumpukan" Utang ke Prabowo,...
- Kemenhub Ingatkan Operator Bandara agar Tingkatkan...
- SBMA Ada "Penyegaran" Direksi, Bakal Gelar...
- TRON dan KITB Kerja Sama Sistem Pengelolaan Kawasan Industri
- Diuji Coba Bulan Depan, Kereta Otonom ART Telah Tiba di IKN
- Bantal di Kursi Kereta Cepat Whoosh Hilang, KCIC: Data Pelaku Sudah Didapatkan
- Daftar Terbaru Kereta Api dengan Rangkaian New Generation per 27 Juli
- Apa yang Dimaksud dengan Rekening Koran?
- Kata Luhut, Ini Alasan Pemerintah Luncurkan Golden Visa
- PT PP Presisi Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMK-D3, Usia 45 Tahun Bisa Daftar
- Syarat Cetak Rekening Koran BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan Bank Lainnya
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 10.000, Simak Rincian Lengkap untuk 27 Juli 2024
- Dukung Penyediaan Energi Gas Bumi di IKN, PGN Salurkan Gas ke Hotel Nusantara
- KAI Punya Dua Jenis Kereta Ekonomi New Generation, Apa Bedanya?
- 2 Cetak Rekening Koran BNI, Bisa Online dari HP atau Laptop
- Mendag Sebut di Setiap Provinsi Bisa 40 Gudang Besar Disewa untuk Simpan Barang Impor Ilegal
- Gelar Acara CEO Mengajar di Unhas, Dirut BSI Ajak Mahasiswa Mengenal Lebih Jauh Bank Syariah
- Perusahaan RI Teken Kontrak Pengelolaan Hotel di Arab Saudi untuk Musim Umrah
- Kata Luhut, Ini Alasan Pemerintah Luncurkan Golden Visa
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 10.000, Simak Rincian Lengkap untuk 27 Juli 2024
- PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?
- IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS
- KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang
- PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun
- Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil